PERTOLONGAN PERTAMA UNTUK LUKA BAKAR
Memiliki anak yang sehat dan aktif adalah anugrah. Di usianya yang memasuki 16 bulan sudah sangat susah diminta diam. Sangat suka berekplorasi dan mau mencoba banyak hal. Maka sebagai ibu memang harus ekstra pengawasan dalam menjaga anak seperti ini, karena khilaf sedikit saja maka anak entah sudah di mana dan sedang apa, malah bisa terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Seperti yang terjadi 2 hari lalu. Saat sedang menyetrika, anak saya yang berusia 16 bulan mendekat saya, rupanya dia sedang BAB, maka saya ajak dia untuk ke kamar mandi. Colokan setrika saya cabut dan setrikanya saya simpan di dekat didinding yang menurut saya tidak akan dijangkau. Setelah dicebokin, saya tuntun mengikuti saya. Lalu saya ambilkan Diapers di dalam laci lemari. Suara motor sempat menghilangkan fokus saya sebentar dari mengawasi anakku itu, kukira Abahnya yang sudah pulang dari kerja. Sekejap saja rasanya saya khilaf, tiba terdengar tangisan melengking dari putraku. Spontan saya berlari pasti dia terkena setrika, bisa kutebak dari suara tangisnya yang tak lazim.
Kutarik dalam gendonganku, anak sekecil ini belum bisa ditanya nangisnya karena apa, sakitnya di mana, tapi feeling saya bahwa dia terkena panas setrika di bagian tangannya. Kuraih tangan kanannya, kujilat telapak tangannya karena saya yakin pasti terkena panas setrika di bagian ini meskipun belum terlihat bekas apa-apa.
Alhamdulillah Kakaknya cepat tanggap, saya yang saat itu dah blank dengarin tangisan si kecil nggak tahu harus ngapain. Kakaknya berlari membawakan sebatang lidah buaya, iya segera dibalurkannya di telapak tangannya secara keseluruhan. Iya, saya juga sering dengar bahwa lidah buata memang bagus untuk merawat luka bakar. Menyaksikan itu baru otak saya bisa tersadar kembali, saya juga jadi ingat tentang apa yang sya baca di FB terkait pengobatan pada luka bakar.
Segera saya minta Kakaknya mengambilkan tepung gandum menggunakan wadah baskom, lalu tepungnya saya balurkan ke seluruh telapak tangan si kecil. Tangisnya masih belum reda, pasti sangat perih yang dia rasakan. Putraku ini kuat, biasanya jika dia kesakitan jika sudah ditiup dan dikasi nyusu dia akan bilang "Dah sembuh" tapi kali ini itu tak bisa mengurangi rasa sakitnya.
Melihat tangisnya yang belum mereda, saya minta tolong kakaknya untuk dibelikan obat pereda nyeri. Sambil menunggu obatnya datang, saya gendong Si kecil sambil terus tangannya saya rendam dalam tepung pada baskom. Saya coba alihkan perhatiannya ke hal-hal yang dia suka. Alhamdulillah, sedikit demi sedikit tangisnya mereda, rasa bersalah yang sangat dalam melihatnya seperti ini. Akhirnya sedikit demi sedikit sudah mulai tenang dan dah mau diajak bermain.
Setelah obatnya datang, saya minumkan paracetamolnya. Supaya rasa perihnya tak dirasa. Dan ternyata Putraku memng kuat, nggaknlama setelah itu, dia sudah biaa main kembali, sudah bisa berlari-lari lagi. Tanggannya pun sudah bisa dia pakai memukul-mukul meja dan papan. Setelah saya perhatikan, ternyata telapak tangannya berbekas seperti ini. Syukur tidak melepuh. Pertolongan pertamanya menggunakan lidah buaya dan gandum alhamdulillah ampuh, tidak bikin melepuh, hanya meninggalkan sedikit warna hitam bekas luka bakar.
Simbur Naik, Tanjung Jabung Timur
Rabu, 15 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Bu, trimakasih info nya. Insya Allah manfaat. Sehat slalu dan tetap smangat
Sama-sama Pak
Menarik ceritanya bu
Terima kasih Bu
Mantap bu
Terima kasih Bu
Terimakasih ilmunya bu
Sama-sama Bu, terima kasih
Alhamdulillah. Menjadi pelajaran bagi orang tua.
Terima kasih Pak sudah singgah
Bagus bu
Terima kasih Bu