Suhainah Hafidz

Memiliki nama lengkap Suhainah, S.Pd.SD. Lahir di Simbur Naik pada tanggal 28 September 1987. Aktif mengajar di SDN 68/X simbur Naik sejak tahun 2009 dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
KISAH DIBALIK NIKMATNYA SEPORSI SPAGHETTI

KISAH DIBALIK NIKMATNYA SEPORSI SPAGHETTI

Setelah mewabahnya virus Covid 19 yang membuat orang jadi harus stay di rumah dan takut keluar tiba-tiba banyak ibu-ibu yang beralih profesi dadakan jadi penjual. Maka tiba-tiba saja pas buka FB makanan dan jajanan sudah banyak bertebaran di beranda dalam bentuk gambar. Ah menggoda sekali, rasa pingin nyicipin semua. Mau beli semua takut bukan hanya dompet yang terkuras tapi malah ATM juga jadi terkuras. Mau ngolah sendiri, tapi bukan ahli dalam masak-memasak.

Berbagai makanan ditawarkan di beranda FB dan siap delivery tapi entah mengapa tiba-tiba ada makanan yang saya inginkan tapi belum muncul juga ready di FB. Rasa ingin makan makanan ini makin hari saya pendam makin menjadi besar. Sampai tiba rasa ingin tak bisa terbendung lagi, kuungkapkan oleh seorang teman yang pintar dalam mengolah makanan, makanan yang dia masak pasti rasanya selalu enak dan pas dinlidahku.

Lampu hijau menyala, katanya jika bahan ada maka dia siap mengolahnya. Tanpa nunggu lagi, malam itu juga saya chat Pemilik Toko langganan untuk direadykan. Permintaan terpenuhi, semua bahan sudah ada sekarang tinggal atur jadwal pertemuan dengan teman chef dan juga teman tongkrongan lainnya. Namun ditunggu-ditunggu ternyata setiap hari belum juga ada jadwal bisa ngumpul bareng.

Sementara keinginan untuk memakan seporsi spaghetti sudah tak terbendung. Mau saya olah sendiri ah tak tahu resepnya. Namun demikian kuchat teman si Ahli memasak, minta resep dan cara pengolahannya. Siap, malam itu juga percobaan pertama dilaksanakan. Di racik dan diolah sesuai resep, tara....siap disantap. Beberapa porsi spaghetti siap dinikmati. Namun apa yang terjadi ?. Mie yang masih mentah, dan rasa yang keasinan bagaimana ini bisa dinikmati ?. Jangankan untuk beberapa porsi, seporsi saja tak akan bisa dimakan habis sekeluarga.

Kapok, sedih, trauma, itulah yang dirasa. Saya chat kembali teman Si Ahli masak, saya ceritakan kegagalanku. Rasa trauma sedikit menghilang mendengar kalimat positifnya. Terus mencoba! Itu sarannya! Ke esokan harinya dicoba kembali, alhamdulillah rasanya sudah lumayan bisa diterima di lidah. Tak sampai seminggu dicoba lagi dan percobaan yang ke tiga kalinya rasa yang dihasilkan sudah sesuai seperti yang diharapkan, sukses.

Sejak saat itu saya ketagihan bikin spaghetti ala saya, tak peduli penilaian yang lain kalau mungkin spagheti ala saya ini masih kurang enak, tapi bagi saya dan keluarga ini jadi favorit. Apalagi Pak Suami suka sekali spaghetti dengan toping ayam dan sosis ini. Rasa pedas gurihnya bikin nagih.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post