IBU MERTUA
Oleh : SUHAINAH, S.Pd.SD
Nazwa mengemas pakaiannya, tekadnya untuk pergi dari rumah mertuanya sudah bulat. Sementara Abdullah duduk di pinggir ranjang, berurai air matanya memohon kepada Nazwa agar tidak membuatnya berada dalam pilihan sulit, ia tak mungkin bisa memilih antara ibunya atau istrinya, keduanya dia sayangi. Dipeluknya Ammar putra tunggalnya, tak sanggup dia berpisah dengan anak dan istrinya tapi tak bisa juga dia meninggalkan ibunya yang telah hidup sendiri.
Nazwa tak bisa dipujuk lagi, kepedihannya terlihat dari matanya yang sembab, dia menarik kopornya keluar diikuti oleh suaminya yang menggendong putranya. Di depan pintu terlihat ibu mertuanya menangis berlari memeluk Abdullah memohon agar jangan pergi. Abdullah meraung dalam dekapan ibunya, hancur hatinya, baginya ibunya adalah cinta pertamanya, bagaimana ia bisa meninggalkan wanita renta yang telah menghidupinya dalam kepayahan.
Ammar menangis, Nazwa tertegun memandang putra tunggalnya. Jika kelak anaknya itu dewasa dan menikah, apakah ia juga akan meninggalkan dirinya yang sudah renta demi istrinya?. Hati Nazwa mengerang, apa yang dia lakukan hari ini, memaksa seorang anak meninggalkan ibunya?. Nazwa memeluk ibu mertuanya, tangisnya pecah. "Kami tidak akan kemana-mana Bu, kami tetap di sini, tapi.tolong ibu jangan lagi bilang kalau Ammar itu anak Shaleh, karena sungguh Bu, Ammar ini putranya Bang Abdullah,.bukan anak Si Shaleh tetangga kita."!
Simbur Naik, Tanjung Jabung Timur
Sabtu, 18 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Anak si Shaleh atau anak Sholeh.. He he ceritanya keren ibu.. Mertua adalah ibu kita, bagaimanapun jangan pisahkan suami dan ibunya sebab kita juga adalah seorang ibu, suatu saat juga akan jadi mertua.. Pesan moral dalam cerita ibu sangat dalam.. Sukses ya ibu cantik.. Salam kenal
Terima kasih Bu