AKU ANAK YANG DIBUANG
Oleh : SUHAINAH,S.Pd.SD
Sudah lama ayah dan Ibuku menumpang hidup di rumah keluarga Pak Abdullah. Keluarga Pak Abdullah memperlakukan keluarga kami dengan baik. Hari itu Bu Nazwa rupanya akan pergi untuk beberapa hari, kudengar dia berpamitan sama Ibu, dia berpesan kepada ibu agar ibu baik-baik di rumah. Tapi rupanya setelah kepergian Bu Nazwa keadaan menjadi tidak baik.
Pada saat Ibu keluar mencari makan, tiba-tiba terdengar pintu di buka, seorang ibu tua masuk, dan mengendap-endap menggendong saya yang masih bayi. Saya yang merasa bahaya mengancam segera menangis, saya takut, saya berharap ibu segera pulang dan menyelamatkan saya. Ibu tua itu meletakkan saya pada sebuah kardus lalu menutupnya. Suara tangisan saya makin melengking, saya takut, saya tidak mau dipisahkan dengan ibu. Entah kemana Ibu tua itu akan membawaku, setelah dia membuangku bersama kardus dia lalu pergi.
Saya masih terus menangis ketakutan, entah apa salah kami sehingga saya harus dibuang dan dipisahkan dengan ibu. Pasti ibu juga menangis di rumah mencari saya. Saya terus menangis, lapar, haus dan takut bercampur menjadi satu. Suara tangisan saya rupanya terdengar oleh seseorang. Dia mendekat dan mengeluarkan saya dari kardus. Kudengar dia berbicara pada suaminya dia ingin mengadopsi saya. Dia mengelus-elus tubuh saya, saya sedikit tenang. Lalu wanita itu memberiku nama "Belti" yang berarti Kucing Belang Tiga.
Simbur Naik, Tanjung Jabung Timur
Selasa, 21 Juli 2020

Sumber Pict : Google
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hehee... Pertama saya pikir bayi manusia, pada paragraf kedua baru sadar . Keren Bu. Sukses selalu
Syukurlah Belti mendapat ortu angkat..
Iya Bu
Ternyata belti ya bun. Mantap idenya bun, salam kenal
Terima kasih Bu
Ketipu aku bun
Maafkan diriku Bu