TAK PERLU TERBURU-BURU
Selalu saya ingat pesan mendiang bapak, ketika hati sedih dan kecewa dengan yang terjadi. Memang sulit, tetapi tetap saya coba untuk memahami. Akhirnya batin tentram, tidur lebih nyenyak!
Bapak berpesan untuk jangan suka terburu-buru, semua ada masanya. Bersabar, berproses. Tiap pribadi memiliki waktu yang berbeda. Ada yang melaju cepat, ada yang lambat selamat. Memaksakan waktu, akan membuatmu lelah juga sakit.
Jika sudah waktunya, apa yang menjadi "milikmu" akan menghampiri, Tuhan dan semesta menganugerahkannya untukmu walau engkau menghindarinya. Tidak usah sedih, iri apalagi mendengki, merasa paling tidak beruntung jika yang menjadi cita-cita belum terwujud. Sebaliknya, kalau itu bukan bagianmu, relakan semua melewatimu.
Berperilaku, berusahalah menjadi lebih baik. Berbagi, bersyukur dan merasa cukup,pasti tentram hidupmu. Tiap manusia memiliki bagian dan takdirnya masing- masing.Jangan sedih!
Terimakasih ,bapak. Al Fatihah, surgalah untukmu !
Salam segenap cinta.
Bogor,10 Januari 2021O
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih pak Dede. Semangat literasi.
Nasehat yang bermanfaat dari sang ayah.
Pengobat hati sedih pak Tri. Terimakasih.
Alon-alon asal kelakon
Boleh pak Bambang. Terimakasih
mantap Bu semua ada waktunya. Bu ijin follow ya
Inspirasi yang ok banget bun
Terimakasih, Bund . Sukses selalu
Mantab inspirasi tulisannya bu. Salam sukses selalu
Terimakasih pak Sukadi. Sukses untuk panjenengan juga. Aamiin
Aamiin.. Salut sama Pesan Ayahandanya
Masih belajar memahami. Aamiin Terimakaaih pak Ridwan