TantanganMenulisHari ke2 SIMFONI KEPEDIHAN
Ketika mata mulai mengabur
sisa sisa pikiran merangsek datang
benar-benar malam yang hening
Sayup-sayup isakan di bawah bantal terdengar
seperti menyanyikan simponi kepedihan
ada langkah-langkah berat mengikuti
Ada suara berbisik
mengatakan aku berbeda dengan yang lain
kemudian dingin
Ada amarah mengglegar di dada
ada kecewa yang tak berujung
Terlihat setan –setan berbaju putih seolah malaikat
mengajarkan sembahyang
berpidato tentang kebesaran Tuhan
bahkan dengan gagahnya mengutip ayat ayat suci
Tuhan sendiri membeku entah dimana
mungkin belum saatnya
Dia hempaskan si penghujat
atau meraih tangan yang merintih dan menggapai meminta pertolongan
Ah..entahlah….
16 Januari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar