MERAWAT JIWA

Oleh: Suesilowati Sukirman

Manusia adalah makhluk dengan paduan fisik dan jiwa. Kita menjadi manusia sempurna saat bisa menyeimbangkan kedua karunia Allah berupa fisik dan jiwa secara baik. Bila selama ini perhatian kita lebih banyak fokus pada merawat diri secara fisik, maka saat ini kita juga perlu memperhatikan jiwa kita, atau bisa disebut dengan mental. Seperti fisik yang membutuhkan asupan gizi dan perawatan terbaik, maka jiwa pun tak kalah membutuhkannya, bahkan lebih.

Untuk bisa tampil menarik, menyenangkan, produktif dan penuh percaya diri dihadapan orang lain, kesehatan dan kecantikan fisik saja tidak cukup, kita membutuhkan mental/ jiwa yang juga sehat untuk bisa menjalani kehidupan ini.

Pesatnya kemajuan, yang diiringi dengan banyaknya keinginan dan juga tuntutan yang tidak hanya datang dari luar tapi juga dari dalam diri sendiri kadang membuat kita mengalami kelelahan yang tidak hanya bersifat fisik, namun juga jiwa/ mental.

Akumulasi kelelahan jiwa ini lambat laun berdampak hadirnya berbagai gejalan psikis seperti kecemasan berlebih, rasa takut yang tidak jelas bahkan kadang kita bisa begitu bahagia namun sesaat kemudian menangis tanpa sebab, kondisi ini sering disebut dengan mental illness.

Karena kita bukan superhuman, maka tak perlu malu untuk mengakui apa yang terjadi pada diri kita. Hal ini manusia saja, meski bukan hal yang membuat kita boleh menganggapnya enteng atau cuek.

Kecemasan, ketakutan adalah reaksi tubuh atas segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita, selama masih bisa di kontrol maka semua itu wajar. Kapan itu menjadi penyakit dan perlu kita antisipasi adalah saat kita menjadi cemas dan ketakutan secara berlebihan dan tanpa sebab yang jelas, sehingga semua hal yang ada dalam hidup kita menjadi momok dan kita seakan-akan tidak lagi memiliki harapan dalam hidup.

Karenanya mengenali, memperhatiak apa dan bagaimana diri kita, serta kondisi hati kita setiap harinya menjadi penting untuk dilakukan. Karena setiap orang punya potensi untuk terjerat dalam mental iilness, bila ia tidak memberikan porsi yang memadai untuk memahami dan merawat mentalnya secara benar dan baik.

Sebuah situs yang membahasa tentang kesehatan mental menyampaikan ada 1o cara yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk bisa menjaga kesehatan mentalnya. Salah satu cara yang direkomendasikan adalah

1. Talk about your feelings (Talking about your feelings can help you stay in good mental health and deal with times when you feel troubled)

Mengungkapkan apa yang kita rasakan dan apa yang kita inginkan bukanlah dosa. Oleh karenanya lakukanlah hal itu bersama orang-orang yang anda percayai dan biarkan hati kita terbebas dari himpitan-himpitan rasa yang membebaninya selama ini.

Berikan ruang udara segar bagi jiwa kita atas segala macam tekanan dan persoalan kehidupan. Talk about your feelings bisa kita lakukan dengan banyak cara, bila kita masih terlalu malu untuk menyampaikan kepada orang lain karena khawatir mereka tidak akan bisa menyimpan rahasia kita dengan baik, maka kita bisa Talk about your feelings bersama Allah, yang sangat terpercaya dalam menjaga aib-aib dan salah kita, atau kita bisa menyalurkannya melalui tulisan bebas, bisa juga dengan berbincang dengan binantang atau menjerit dan menangis di alam bebas.

Tumpahkan, sampaikan dan teriakan perasaan kita, jangan biarkan ia mengendap dan menjadi sedimen yang akan mengeraskan jiwa dan merusaknya. Karena sedimen dari perasaan yang terpendam dalam jangka panjang akan menhancurkan hidup jiwa dan hidup kita. Jangan biarkan.

Bersambung

Jakarta. 19/11/2021