BUKAN RAHASIA LAGI
Kini bukan rahasia lagi
Berbohong mendustai diri
Hanya demi kursi dan posisi
rela menggadaikan harga diri
Rasa malupun telah dikebiri
#
Tunduk takdim menjura
Menghamba bisikkan puja
Berharap terpasang mahkota
saat kepala tegakkan muka
tebar pesona pada seisi semesta
#
Sudah bukan rahasia lagi
Tentang mereka penikmat tirani
Telinga telah ditulikan
pada suara rakyat yang disamarkan
Mereka berharap sesuap makan
Mengisi usus yang keroncongan
Mata telah dibutakan
pada mereka yang memenuhi jalanan
Mengais debu harapan
Yang terbenam oleh keangkuhan
Ketamakan dan keangkaraan
#
Pamekasan, 6 September 2022
#T320#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bukan rahasia lagi. Kritik sosial disampaikan melalui indah diksi. Baarakallaahu Bapak Sudiwanto
Terima kasih apresiasinya mas Ben. Salam sehat dan aukes
Kritik sosial dalam bingkai puisi yang indah. Sangat halus namun tajam meghunjam. Keren, sukses Pak Sudiwanto.
Terima kasih apresiasinya pak Rochadi. Salam sehat dan sukses
Sindiran yang mengena namun indah. Bukan rahasia, berarti jelas banget... Salam sukses selalu, Bapak.
Terima kasih apresiasinya bunda Cicik. Salam sehat dan sukses
Puisi yang indah dengan pesan yang sangat tajam ditengah banyaknya insan berbohong demi posisi. Salam sehat dan bahagia selalu.
Terima kasih apresiasinya bunda. Salam sehat dan sukses