Sudiarto

Sudiarto, dilahirkan di Jember, 14 September 1964. Pendidikan dasar ditempuh di tempat k...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hubungan Erat Pohon dengan Banjir dan Kekeringan
Pepohonan besar sudah jarang dijumpai di sekitar kita. Mari kita semua berupaya untuk menanam pohon besar sebagai sedekah kepada kehidupan.

Hubungan Erat Pohon dengan Banjir dan Kekeringan

Pohon besar dapat mencegah terjadinya banjir. Perakarannya yang dalam akan banyak menyerapkan air ke dalam tanah ketika hujan. Penanaman pohon besar yang mempunyai perakaran yang banyak dan dalam sangat dianjurkan untuk memperbesar infiltrasi (penyerapan air ke dalam tanah) dan memperkecil air limpasan (runoff) atau pengaliran air di atas permukaan tanah. Penebangan pohon yang tidak dengan perhitungan yang matang seharusnya dilarang karena akan memperkecil infiltrasi dan memperbesar terjadinya air limpasan yang bisa mengakibatkan banjir. Di daerah perkotaan sering terjadi banjir karena beberapa faktor, diantaranya: sedikit bahkan mungkin sudah tidak ada pohon besar di dalam kota, curah hujan sangat tinggi, air kiriman dari hulu yang sebagian besar daerahnya sudah sedikit bahkan mungkin sudah tidak ada pohon besar.

Pada daerah yang masih banyak pohon besarnya, ketika hujan turun akan banyak infiltrasi, sedikit limpasan (runoff), sedikit pengaliran sedimen (tanah endapan yang turut mengalir akibat erosi), dan banyak air yang tersimpan di dalam tanah (ground water). Dengan sedikitnya air limpasan (runoff) akan mencegah terjadinya banjir dan permukaan tanah tidak akan terkikis oleh aliran air (tidak mengalami erosi) karena di bawah pohon biasanya ditumbuhi rerumputan atau terdapat serasah (bahan organik dari dedaunan dan ranting pohon yang jatuh) yang bisa memperkuat struktur tanah permukaan. Dengan banyaknya infiltrasi, maka akan memperbanyak cadangan air di lapisan penampungan air bawah tanah (aquifer) sehingga ketika musim kemarau masih banyak cadangan air tanah (sumur).

Sedangkan pada daerah yang tidak ada pepohonan besar, ketika musim hujan mudah banjir dan ketika musim kemarau sumur kering. Pada daerah ini ketika hujan turun akan sedikit infiltrasi, banyak limpasan (runoff), banyak mengalirkan sedimen (tanah endapan yang turut mengalir akibat erosi) ke sungai atau tempat yang lebih rendah, dan sedikit air yang tersimpan di dalam tanah sehingga ketika musim kemarau masih banyak cadangan air tanah (sumur). Jika curah hujan cukup tinggi maka limpasan (runoff) yang besar akan mengakibatkan banjir. Umumnya air karena banjir akan berwarna kecoklatan karena membawa tanah yang tergerus oleh limpasan air (erosi), sehingga ketika banjir surut maka sedimen atau tanah endapan yang berupa lumpur akan menutupi permukaan tanah yang terdampak banjir.

Berdasarkan penelitian Arnold (1996) tentang Impervious Surface Coverage atau Area Permukaan Kedap Air menggambarkan bahwa semakin banyak penutup tanah yang kedap air, maka akan mengurangi infiltrasi air hujan ke dalam tanah dan memperbesar limpasan (runoff) di permukaan tanah yang bisa mengakibatkan banjir. Hasil penelitiannya bisa dilihat dalam gambar.

Tampak pada gambar bahwa pada daerah seperti di bagian gambar No. 1 banyak pohonnya dan tidak ada penutup permukaan tanah yang kedap air (0% Impervious Surface). Daerah ini seperti di hutan. Ketika hujan turun, paling banyak terjadi infiltrasi (50% infiltration) yang dibagi menjadi dua, yaitu penyerapan air ke bagian tanah dangkal (25% shallow infiltration) dan penyerapan air ke bagian tanah dalam (25% deep infiltration) sehingga dapat memperbanyak persediaan air di dalam tanah. Limpasan air hujan masih kecil (10% runoff) sehingga dapat mencegah banjir. Penguapan melaui evapotranspirasi juga besar (40% evapotranspiration) yang memperbesar peluang terjadinya hujan.

Pada daerah seperti di bagian gambar No. 2 banyak pohonnya dan sedikit penutup permukaan tanah yang kedap air (10-20% Impervious Surface) seperti di pedesaan. Ketika hujan turun, paling banyak terjadi infiltrasi (42% infiltration) yang dibagi menjadi dua, yaitu penyerapan air ke bagian tanah dangkal (21% shallow infiltration) dan penyerapan air ke bagian tanah dalam (21% deep infiltration) sehingga dapat memperbanyak persediaan air di dalam tanah walaupun tidak sebanyak daerah seperti bagian gambar No. 1. Limpasan air hujan sudah agak besar (20% runoff) sehingga masih dapat mencegah banjir. Penguapan melaui evapotranspirasi juga masih besar (38% evapotranspiration) yang berarti peluang terjadinya hujan juga masih besar.

Pada daerah seperti di bagian gambar No. 3 keberadaan pohon dan penutup permukaan tanah yang kedap air hampir berimbang (30-50% Impervious Surface) seperti di perumahan yang masih banyak pohonnya. Ketika hujan turun, terjadi penurunan infiltrasi (35% infiltration) yang dibagi menjadi dua, yaitu penyerapan air ke bagian tanah dangkal (20% shallow infiltration) dan penyerapan air ke bagian tanah dalam (15% deep infiltration) sehingga masih dapat memperbanyak persediaan air di dalam tanah walaupun tidak sebanyak daerah seperti bagian gambar No. 2. Limpasan air hujan sudah besar (30% runoff) sehingga rawan banjir apalagi jika curah hujan tinggi. Penguapan melaui evapotranspirasi semakin berkurang (35% evapotranspiration) yang berarti mengurangi peluang terjadinya hujan.

Sedangkan pada daerah seperti di bagian gambar No. 4 pohon jarang bahkan tidak ada pohon yang ditanam dan penutup permukaan tanah yang kedap air mendominasi (75-100% Impervious Surface) seperti di perumahan padat, daerah industri, atau di daerah bisnis seperti pasar modern dan pertokoan yang hampir tidak ada pohonnya. Ketika hujan turun, infiltrasi sangat kecil (15% infiltration) yang dibagi menjadi dua, yaitu penyerapan air ke bagian tanah dangkal (10% shallow infiltration) dan penyerapan air ke bagian tanah dalam (5% deep infiltration) sehingga sangat kecil untuk menambah persediaan air di dalam tanah. Limpasan air hujan sangat besar (55% runoff) sehingga di daerah seperti ini mudah banjir apalagi jika curah hujan tinggi bisa terjadi banjir besar. Penguapan melaui evapotranspirasi semakin kecil (30% evapotranspiration) yang berarti memperkecil peluang terjadinya hujan.

Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa Impervious Surface (permukaan tanah kedap air) karena ditutup oleh bangunan akan memperbesar air limpasan (runoff) ketika hujan turun. Tampak dari hasil penelitian bahwa jika suatu daerah jarang pohon bahkan tidak ada pohon maka limpasan air hujan bisa mencapai 55%. Oleh karena itu tanamlah pohon besar yang banyak dan berimbang dengan bangunan untuk mencegah terjadinya banjir.

Beberapa fungsi pokok pohon:

1. Ketika proses fotosintesis pada siang hari, pohon akan menghisap gas CO2 (karbondioksida) dan memberikan gas O2 (oksigen) yang sangat bermanfaat kepada lingkungannya

2. Menyediakan sumber air di daerah perakarannya yang dalam

3. Memberikan keteduhan

4. Mengendalikan suhu dan kelembaban udara sekitarnya

5. Menyerap air hujan (infiltrasi) ke daerah perakarannya untuk menyediakan sumber air tanah terutama ketika musim kemarau.

6. Mengurangi air limpasan (run off) sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.

7. Memberikan manfaat untuk binatang seperti burung, ulat, semut, cacing tanah, dan lain-lain.

Jaman dahulu, setiap pembangunan jalan maka di kiri kanannya ditanami pohon. Fungsinya adalah membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah disamping menghasilkan Oksigen.

Bagaimana dengan pembangunan jalan jaman sekarang?

Namun di beberapa daerah masih ada yang menanam pohon di kanan dan kiri jalan. Semoga hal ini terus meluas ke daerah-daerah lainnya. Aamiin...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hindari penebangan pohon liar, agar TDK banjir. Ngoten nggih???hhh

28 Jan
Balas

Injih bu, tanamlah pohon di sekitar kita untuk sedekah pada kehidupan. Barakallah...

28 Jan



search

New Post