UMUR BIOLOGIS VS UMUR KONTRIBUSI
Setiap hari, kita Insya Alloh selalu melihat jam , dan setiap dari kita pasti akan mengatur waktu kita. Ternyata, tentang jam ini, tentang waktu ini, ada ceritanya. Salah satunya yang disampaikan oleh Al Imam Muhammad bin Idris Assyafii, beliau mengatakan sesungguhnya waktu itu ada 2 jenis, yang pertama adalah waktu atau umur kita sesuai dengan akte lahir alias umur biologis, dan yang kedua adalah umur kontribusi, umur ilmu dan umur partisipasi kita di masyarakat”.
Nah sekarang kita tinggal bertanya, bagaimana dengan umur kontribusi dan umur partisipasi kita. Mungkin umur kita secara biologis sudah mencapai 45 tahun, secara KTP (biologis) sudah mencapai 45 tahun. Tetapi selama 45 tahun ini, kita jarang membaca buku, membaca kalau pas mau ujian saja atau pas mau ngajar saja, atau mungkin tidak pernah membaca buku sama sekali (hanya sibuk copy paste di sosmed), kita jarang meng-update disiplin ilmu kita, apakah biologi, fisika, akutansi, hukum, bahasa, demikian juga ilmu-ilmu yang lain, kita jarang menambah keilmuan kita, kita-pun, jarang membaca buku-buku agama dan firman Allah. Kalau ada yang minta sumbangan ke tempat kita, kita katakan “mohon maaf”, kalau ada orang lain yang terkena musibah, kita-pun lambat untuk membantu.
Boleh jadi, umur kita sudah mencapai 25 tahun secara KTP (biologis), tetapi umur ilmu kita ternyata baru 15 tahun…! "tetapi sebaliknya, bisa jadi umur kita itu baru 17 tahun, tetapi tiada hari tanpa Al-Quran, tiada hari tanpa membaca buku, tiada hari tanpa meng-update informasi, tiada hari tanpa memberi sekalipun hanya 1000 atau 500 rupiah dan tiada hari tanpa berpartisipasi positif di lingkungan kita, mungkin walaupun umur biologisnya 17 tahun, tetapi secara kontribusi umurnya sudah mencapai 30 tahun".
Salah satu contohnya, tidak ada kaum muslimin yg tidak mengenal Imam Al Ghozali, kira-kira Imam Al Ghozali itu umurnya berapa tahun ? ternyata secara biologis, Imam Al Ghozali itu umurnya hanya 55 tahun, tetapi secara keilmuan beliau masih hidup hingga hari ini, bahkan insya Allah masih hidup sampai yaumul qiyamah.
Contoh yang lain, semua pesantren atau bahkan kita semua pasti mengenal Imam Nawawi, kira-kira umurnya berapa tahun ? ternyata hanya 45 tahun, tetapi karena beliau berkontribusi, karena menulis, beliau masih hidup sampai hari ini.
Tidak usah jauh-jauh, Buya Hamka, sudah lama meninggal, tetapi karena beliau menulis, karena ada tafsir Al Azhar, karena ada masjid, karena ada sekolah, beliau masih hidup sampai hari ini dan insya Allah masih hidup sampai yaumul qiyamah.
Orang yang malas dan pasif mungkin saja umurnya sudah 40 tahun..! tetapi karena dia malas dan pasif, umur kontribusinya mungkin hanya 20 tahun atau bahkan hanya 10 tahun.
Nah kita tinggal bertanya, berapa umur kita secara biologis dan berapa umur kita secara kontribusi. Wallahu A’lam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar