Aneka Rasa Saat Launching
Tagur 79 hari ke 50
By.Sudarwati
Orang bilang lebih baik telambat daripada tidak sama sekali, aku sangat setuju dengan slogan ini. Mengapa ? karena slogan inilah yang telah menjadi pemicu dari dalam diriku untuk memulai menggoreskan pena tentang segala apa yang mengembara di alam fikirannku. Terus terang aku tidak punya bakat dalam menulis,; namun rasa penasaran tentang sesuatu yang tidak aku mampu justru menjadi cambuk dan tantangan yang harus aku lawan sekuat tenaga. Aku berupaya untuk membuka tabir cakrawala apa, kenapa, dan bagaimana sesuatu itu bukan malah sebaliknya. Dan aku berkeyakinan bahwa segala sesuatu bisa dipelajari dan diasah. Karena menurutku bakat menulis bukan satu-satunya modal untuk menjadi peorang penulis, Kemauan yang kuat dan kesempatan memanfaatkan waktu luang dengan disiplin untuk melatih diri sehingga kita terampil menulis adalah modal yang utama. Menulis adalah ketrampilan bukan bakat
Dari dorongan yang kuat dan adanya kesempatan dibalik wabah covid 19 yang harus mengisolasi diri di rumah, kumanfaatkn waktuku untuk berlatih menulis. Bulan Juli 2020 aku mengenal blog gurusiana dalam wadah MGI melalui karya tulis teman seprofesiku Ibu Halifah yang di share di group WA PGRI Kecamatan Sukorambi. Aku tertarik dan ingin mengikuti jejaknya. Akhirnya aku konsultasi tentang bagaimana menulis di blog tersebut. Dengan penuh kesabaran dia menuntun aku masuk menjadi anggota baru di blog ini. Dia juga membimbing dan memotivasi untuk berjalan di atas rel gurusiana menebarkan karya tulis dengan berbagai kategori. Terimakasihku padamu Bu Halifah atas jasamu membukakan jalan padaku untuk melangkah pada lini gurusiana.
Hari-hari aku upayakan untuk membuat karya tulis meski awalnya ragu- ragu apakah tulisanku sudah layak untuk dibaca dan ditayangkan. Namun berkat motivasinya yang mampu membangkitkan rasa percaya diri untuk terus berkarya. Kesempatan pertama untuk menorehkan karyaku aku bergabung dengan group Cernak. Aku memberanikan diri untuk mengikuti tantangan itu. Buku Cernak dengan judul “Pesona Cinta Anak Nusantara” adalah buku antologi pertama kali yang kupunya. Buku ini dipandegani oleh Bapak Agus Siswanto yang akrab dipanggil Pak Dhe Agus. Kirannya tidak berlebihan jika aku mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya pada beliau karena telah mewadahi karyaku meskipun mungkin belum pantas untuk ditayangkan. Dengan krisannya aku berupaya untuk sedikit demi sedikit memperbaiki karyaku. Menyusul buku kedua dengan judul “Mendadak Daring” juga dipandegani oleh Pak Dhe Agus adalah buku antologi kedua. Buku ini berisi inpirasi dan pangalaman mengajar dari masing-masing anggota pada masa wabah covid yang secara mendadak harus dilakukan secara daring.
Agustus berlalu dengan rasa kecewa karena kendala gangguan tekhnis aku gagal dalam pengiriman sehingga tidak bisa mengikuti lomba menulis bulanan di MG. Bulan berikutnya September, lomba bulanan MGI dengan tema “Literasi Keluarga” kuikuti dan berusaha untuk tidak gagal lagi dalam pengiriman. Alhamdulillah aku berhasil masuk nominasi, Betapa bengganya diri ini sebagai peniulis pemula telah bisa berada di tengah-tengah penulis senior. Aku tak percaya berulang-ulang kulihat benarkah itu namaku?. Karena sebenarnya aku tak berharap banyak melihat sainganku yang sudah lama jam tayangnya..Mungkin “bejo “ (keberuntungan) sedang bertahta di ubun-ubunku heee. Untuk semua itu aku sangat berterimakasih pada pada Bapak CEO Moch.Ikhsan dan tim juri/audit MGI yang solid karena telah menambah semangatku dalam menulis. Maklumlah bagi penulis pemula sepertiku menjadi penulis terplih adalah sesuatu yang sangat membahagiakan dan secara tidak langsung telah memberikan reward yang sangat berarti. Dengan begitu maka bertambah lagi satu buku antologi dengan judul “ Literasi Keluarga” yang masih dalam proses cetak. Aku semakin bersemangat untuk berpacu, Pada even lomba menulis puisi dengan tema “Menunggu” yang diadakan oleh Jendela Sastra Indnesia (JSI). Alhamdulillah aku juga berhasi; menjadi penulis terpilih. maka lahirlah buku antologi yang ke empat kategori puisi dengan judul ”Romansa Menunggu”
Seiring perjalanan waktu aku ingin memiliki buku tunggal, tapi kategori apa yang bisa aku jadikan conten buku tunggalku. Setelah kulihat dari semua hasil karya tantangan menulis gurusiana setiap hari kebanyakan kategori puisi. Aku menghimpunnya ternyata ada 58 judul mungkin cukuplah untuk conten sebuah buku tunggal. Akhirnya melalui penerbit JSI aku coba berkonsultasi tentang penerbitan buku yang ber ISBN. Ternyata mendapat jawaban yang menyenangkan sesuai harapan. Melalui hal itu lahirlah buku tunggal pertama dalam kategori puisi yang masih dalam proses cetak dengan judul“Alunan Melodi Jiwa”.
Ide baru muncul di group yang dipandegani Pak Dhe Agus Siswanto. Demam virus cerita horor menjadi inspirasi di group ini, maka pada babak ini kami sepakat membuat buku antologi dengan judul “Another Word”. Maka lahirlah buku antologi lagi dengan nuansa horror yang Sekarang juga masih proses cetak.
Tiga buku antologi yang telah ada di tangan tak pernah terfikir olehku untuk melaunching buku terasbut. Namun pada tanggal 10 Nopember 2020 bertepatan dengan hari Pahlawan PGRI Kabupaten Jember mengadakan Konkerkab. Kami para penulis Kabupaten Jember yang tergabung ikatan penggiat literasi yang dipandegani oleh Ibu Yuli Feri Widyawati berhasil berkoordinasi dengan.pengurus PGRI Kab. Jember. Kami diberikan kesempatan untuk melaunching buku hasil karya dari semua anggota penulis. Moment ini tentunya sangat membahagiakan bagi kami. Para pengurus penggiat literasi segera menyusun rencana dengan matang Sejak persiapan pengemasan buku dengan rapi dalam bingkai pigora, gladi bersih agar terjadi kolaborasi acara yang padu supaya pada acara yang sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar,sukses dan mengesankan.
Pada acara Konkerkab yang bertempat di Aula Gedung PGRI Jember ini, dihadiri oleh Bapak PLT Bupati Jember KH.Abdul Muqit Arief, Ketua PGRI Propinsi Jawa Timur Bapak H,Teguh Sumarno dan Bapak Ketua PGRI Kab, Jembar Bapak Supriyono. Peserta Konkerkab adalah pengurus cabang PGRI dari masing-masing kecamatan yang berjumlah 50 orang dengan disiplin ketentuan protocol kesehatan. Melalui susunan acara yang sistematis, kami semua dengan penuh disiplin malaksanakan launching disaksikan semua peserta konkerkab.Dari tahapan penyerahan buku kepada Bapak PLT Bupati, Bapak Ketua PGRI Propinsi dan Bapak Ketua PGRI Kab. Kami berbaris memegang biingkai pigora gambar buku karya masing-masing Subhanallah ada rasa haru dalam hati dibalik rasa bangga dan bahagia pada diri. Haru karena moment ini terjadi disaat usia sudah diatas malita (manusia diatas lima puluh tahun), bangga karena ternyata di usia yang sudah renta ini masih mampu berkarya. Rasa bahagia ini juga semakin berlipat dengan tersambungnya tali silaturrahim secara langsung yang selama ini hanya saling kunjung dan saling sayang melalui tayangan karya di Gubug Siana. Hal itu terlaksana baik pada saat sebelum acara inti dilaksanaka maupun saat pelaksanaan acara inti dengan memanfaatkan peluang sebelum kita sayonara. Acara saling mengenal satu sama lain, berfotoria abadikan momen penuh ceria seperti hilang semua beban fikiran yang menggelayuti rasa. Alhamdulillah rasa syukur pada Yang Maha Agung dan terimakasih pada ibu Yuli serta pengurus penggiat literasi lainnya yang telah membuka jalan tali silaturrahim dengan awal yang sukses dan mengesankan. Semoga ini merupakan awal yang berlanjut dengan kebarokahan bagi kita khususnya sebagai pendidik dan hamba Allah pada umumnya dalam mengembangakan amal sholeh sebagai bekal menghadap-Nya Aamiin…

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa bucantik, selamat ya. sehat dan sukses selalu
Keren dan luar biasa ibu sayang... Selamat dan sukses buat ibu cantik.. Salam santun
Selamat dan sukses bunda Sudarwati yang cantik. Luar biasa tulisannya. Sudah banyak buku yg lahir, hebat bun. Saya juga baru bergabung di Blok siana juga bulan Juli 2020. Sampai sekarang masih belum bisa seperti ibu tulidannya. Sukses selalu ya bunda cantik.
Sukses selalu ya bun karya yang ok
Selamat dan sukses, jadi pingin malu disebut di tulisannya Bunda cantik ini. Semoga tetap semangat berkarya Bunda cantik
Pengalaman yang luar biasa dan karya hang hebat,
Sangat mengispirasi, salam sukses dan salam literasi