Tantangan Menulis hari ke-225

# Pentigraf ke-134 #

HENING

Aku letih mendengar keluhan yang terus mengalir. "Maaf, aku manusia merdeka bukan boneka mainan," gumamku dalam keheningan. Aku lelah dengan permainan ala drama penuh kehaluan. Silakan bermain sendiri, anggap saja aku penonton belaka. Aku merasa terasing dalam keramaian. Aku enggan bersitegang, hanya menambah kerumitan. Lebih baik aku pergi menjauh, menjelajahi sudut kota.

Melukis kenangan indah di ruang hati. Mengurai makna kehidupan dari berbagai peristiwa. Menyepi sejenak dari segala kemelut tak berujung.

Aku sadar, kadang aku berlaku seperti seorang pecundang. Tiada berani mengungkapkan perasaan secara jujur dan berani. Budaya patriarki membuatku harus menahan lidah demi sebuah harmoni. Idealisme hanya berlaku di atas kertas belaka. Pragmatisme menumpulkan logika. Logika dan realita kadang berseberangan. Menang jadi arang, kalah jadi abu mungkin pepatah yang tepat untuk menggambarkannya. Hanya pada pemilik sejati hati ini mengadu dalam hening malam. Entah kapan semua akan berlalu, aku tertunduk lesu.