PINTAR VS CERDAS
PINTAR VS CERDAS
Windu adalah perempuan seperti wanita yang lain, punya kodrat yang sama penuh kasih, kelembutan dan rasa yang sensitif, Sejak memasuki bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi memanglah Windu selalu berada di atas rata-rata, Windu tidak pintar tapi bisa dikategorikan cerdas, Windu juga kadang heran mengapa guru dan dosen perhatian dan menyayangi Windu.
Saat remaja seusia Windu mulai mengagumi lawan jenisnya, pastilah mereka jatuh cinta pada cowok yang gentleman, tajir, gagah. Windu bukan pemilih tapi buat apa mengagumi cowok gagah, tajir, dan gentleman kalau nggak cerdas, makanya Windu dikhawatirkan akan menjadi jomblo sejati karena type yang dicari langka. Lagian prinsip Windu pacaran itu cuma buang-buang waktu bahagianya sedikit, dukanya yang banyak.
Windu berkawan nggak memilih-milih cewek-cowok, perlakuan Windu pun terhadap kawan sama semua, tapi kadang salah seorang dari mereka baperan dengan perilaku Windu terhadapnya, maklum diantara mereka Windu yang masih jomblo.
Pengalaman di kampus hingga kini nggak terlupakan, saat kawan-kawan nggak siap menghadapi ujian lisan, karena semua adalah geng Windu mau tidak mau mencari akal bagaimana cara ujian itu batal.
Hari itu Windu lebih cepat hadir di kampus menyusun rencana, demi menolong kawan-kawan, dosen terlihat turun dari mobil dengan membawa tentengan tas. Kejahilan Windu mulai beraksi, “Siang Pak, boleh Windu membantu membawa tas bapak?” “Siang Windu, boleh silahkan”. “Hari ini bapak ganteng sekali tidak seperti biasanya”. Ujar Windu dengan gombalannya.
“Ganteng gimana?, bapak sudah tua, ada-ada saja kamu, Win”. Dosen menjawab”. “Serius Pak, Windu nggak bohong, malah bapak kelihatan lebih muda”. Jawab Windu sambil tertawa kecil.
“Oh Yah Windu, jam pertama kita ujian lisan yah?” ujar dosen sambil merapikan lengan baju. “Loh, kok bisa Pak? Lihat catatan Windu Pak kelas A ujian tulis, yang lisan kelas B Pak”. “Berarti bapak salah yah”. Dosen menjawab dengan wajah bingung. “nggak salah Pak tetap ujian tapi bukan ujian lisan”. Jawab Windu sambil tersenyum. “Tolong siapkan kertas, sebentar lagi bapak masuk”. “Siap Pak!”. Windu menjawab dengan semangat.
Misi Windu berhasil terlihat di wajah kawan-kawan girang, bohong untuk kebaikan orang banyak pasti diampuni Tuhan, terbukti kepintaran tidak menjamin seseorang mencapai tujuan tapi dengan kecerdasan seseorang akan bisa menaklukkkan sesuatu yang akan kita tuju, Windu adalah termasuk di dalam kategori itu dengan kecerdasan Windu akan mendapatkan jawaban tanpa harus berpikir alias dapat jawaban dari kawan hehehehehhhh….
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow....cerita yang menarik...sukses selalu bu...salam literasi