Sucipto

SMK Negeri 1 Tuban Jalan Mastrip No. 2 Kel. Sidorejo Kec. Tuban Kab. Tuban Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web

SMK

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda dengan Sekolah Menengah Umum (SMA) karena memiliki spesifikasi di bidang keterampilan kerja agar tamatannya siap untuk dapat memasuki dunia kerja praksis. Oleh karena itu, ada hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK, yaitu bagaimana agar tamatan SMK memiliki keterampilan kerja yang berorientasi dan mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja. Jika kita menyimak Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum SMK, didalamnya bisa ditemukan beberapa prinsip dasar pengembangan dan pelaksanaan kurikulum, yaitu:

1. Kurikulum berbasis luas dan mendasar ( broad based curriculum)

2. Pemelajaran berbasis kompetensi (competency based curriculum)

3. Pemelajaran tuntas (mastery learning)

4. Berbasis ganda (dual based program)

5. Perkuatan kemampuan daya suai (adaptability) dan kemandirian pengembangan diri tamatan

1. Kurikulum Berbasis Luas dan Mendasar

Pemelajaran berbasis luas dan mendasar (broad based curriculum) adalah proses pemelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep serta prinsip dasar keilmuan yang melandasi suatu biodang keahlian, sehingga para peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai “apa” dan “bagaimana” suatu pekerjaan dilaksanakan, akan tetapi sampai pada tingkat pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” suatu pekerjaan dilaksanakan. Tujuan dari pemelajaran berbasis luas dan mendasar adalah agar peserta didik memiliki dasar-dasar yang kuat untuk dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan serta memiliki daya suai (adaptability). Dengan demikian lulusan SMK diharapkan dapat mengikuti berbagai perubahan yang terjadi di dunia kerja.

2. Pemelajaran Berbasis Kompetensi

Pemelajaran berbasis kompetensi (competency Based Curriculum) adalah suatu proses pemelajaran dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaiannya yang mengacu pada penguasaan kompetensi (keahlian). Pemelajaran berbasis kompetensi (keahlian) dimaksudkan agar segala upaya yang dilakukan dalam proses pemelajaran benar-benar mengacu dan mengarahkan peserta didik untuk mencapai penguasaan kompetensi yang diperlukan dan telah diprogramkan bersama antara SMK dan institusi pasangannya (dunia usaha atau dunia industri).

3. Pemelajaran tuntas

Pemelajaran tuntas (mastery learning) diartikan sebagai suatu strategi pemelajaran, dan keberhasilan peserta didik ditentukan oleh pencapaian tingkat penguasaan minimal yang dipersyaratkan untuk dapat dinyatakan menguasai (mastery). Peserta didik hanya boleh berpindah topik atau program apabila topic atau program yang sedang dipelajarinya telah dikuasai secara tuntas, hingga paing tidak memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan. Tujuan pemelajaran tuntas adalah memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menguasai bahan pelajaran dan mencapai kompetensi yang dipelajarinya dengan terstandar melalui langkah-langkah pemelajaran secara bertahap, tuntas, dan utuh, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna (meaningful learning).

4. Pemelajaran Berbasis ganda

Pemelajaran berbasis ganda (dual based program) adalah penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang melibatkan kerjasama antara SMK dengan institusi pasangannya (dunia usaha atau dunia industri) yaitu melalui kegiatan Praktek Kerja Lapangan atau Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Melalui pemelajaran berbasis ganda ini diharapkan tamatan SMK dapat meningkatkan kemampuan keterampilannya dan mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan bidangnya.

5. Perkuatan kemampuan daya suai dan kemandirian pengembangan diri tamatan

Maksud dari perkuatan kemampuan daya suai (adaptability) dan kemandirian pengembangan diri tamatan dalam sebuah kurikulum adalah kurikulum harus sesuai dengan tuntutan dunia kerja, atau mengikuti berbagai perubahan yang terjadi di dunia kerja serta mengikuti kecenderungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan tetap mengacu pada ketentuan-ketentuan yang berlaku. Selain itu, para tamatan diarahkan ntuk memiliki kompetensi, menguasai iptek, mampu menghasilkan produk unggul, serta memiliki keahlian yang professional, produktif, dan mandiri. Selain prinsip-prinsip di atas, penyelenggaraan pendidikan dan latihan SMK dilandasi pula oleh “keterkaityan dan kesepadanan” yang berorientasi pada peningkatan mutu dan relevansi. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan tidak bisa hanya ditangani oleh sekolah, tetapi harus melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan dunia kerja, khususnya dunia usaha atau dunia industri termasuk organisasi-organisasi yang ada di dunia usaha dan organsiasi keahlian.

SMK Negeri 1 Tuban, 13 Nopember 2023

SMK
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat setuju. SMK adalah Sekolah yang bermarwah teknologi, bukan justru menjadi sekolah berbudaya seni dan olah raga saja. Tetapi harus bidang teknologi dibangun, syukur-syukur dapat prestasi.

14 Nov
Balas



search

New Post