Sucipto

SMK Negeri 1 Tuban Jalan Mastrip No. 2 Kel. Sidorejo Kec. Tuban Kab. Tuban Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kedisiplinan

KEDISIPLINAN

Sekolah yang kondusif yang ditunjukkan dengan suasana yang tertib, aman, dan teratur merupakan prasyarat supaya siswa dapat belajar secara optimal. Kondisi semacam ini dapat terwujud apabila kedisiplinan di sekolah dapat berjalan dengan baik. Kedisiplinan siswa dapat tumbuh apabila kondisi sekolah secara keseluruhan menunjukkan kedisiplinan. Siswa baru akan segera menyesuaikan diri dengan situasi sekolah (Samani, 2000:142). Apabila situasi sekolah disiplin, maka siswa akan tertanam kedisiplinan. Disiplin merupakan salah satu modal pengembangan sekolah. Oleh karena itu sejak awal, pembinaan disiplin harus diperhatikan oleh kepala sekolah.

Berdisiplin pada siswa dapat didiskripsikan seperti selalu belajar dan bekerja keras, selalu melakukan pekerjaan dengan rasa penuh tanggung jawab dan teratur, selalu mengetahui segala peraturan dan mematuhi tata tertib dalam lingkungan pergaulan sosial, biasa menjaga pergaulan sosial, biasa menjaga ketertiba umum dan tata pergaulan secara bertanggungjawab, selalu mematuhi norma-norma yang berlaku di sekolah, lingkungan keluarga maupun masyarakat untuk menjaga keutuhan hubungan sosial (Winataputra, 2001:26).

Menciptakan suasana disiplin di sekolah memerlukan rancangan disiplin sekolah yang teliti yang melibatkan semua warga sekolah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rancangan kedisiplinan sekolah, yaitu:

a. Penyusunan rancangan harus melibatkan guru, staf TU, wakil siswa, dan wakil orangtua siswa. Dengan ikut menyusun diharapkan mereka merasa bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaannya.

b. Rancangan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah. Artinya disiplin yang dirancang harus dijabarkan dari tujuan sekolah.

c. Rancangan harus singkat dan jelas, sehingga mudah dipahami. Jika rancangan cukup panjang perlu dibuat rangkumannya.

d. Rancangan harus memuat secara jelas daftar perilaku yang dilarang beserta sanksinya. Sanksi yang diterapkan harus yang bersifat mendidik dan telah disepakati oleh siswa, guru dan wakil orangtua.

e. Peraturan yang telah disepakati bersama harus disebarluaskan, misalnya melalui rapat, surat pemberitahuan, dan majalah sekolah sehingga semua pihak terkait memahaminya.

f. Kegiatan yang terkait dengan aktivitas siswa, harus diarahkan dalam pembentukan disiplin sekolah.

(Samani, 2000:146)

Dalam pelaksanaan kedisiplinan sekolah banyak sekali mengalami hambatan seperti pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini harus dibuat catatan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Di dalamnya harus dibuat skor terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Setiap skor yang diperoleh siswa dari pelanggaran yang dilakukan dapat diberikan sanksi yang sifatnya mendidik. Selanjutnya untuk memudahkan pencatatan pelangggaran yang dilakukan oleh siswa, maka akan dibuat Kartu Pelanggaran Siswa. Kemudian dalam pelaksanaan penilaian kepribadian siswa antara Kartu Pelanggaran dan Buku Catatan Kepribadian akan saling mendukung informasi dan pencatatannya.

Dalam dunia pendidikan memberikan penghargaan kepada siswa akan sangat jauh lebih mudah daripada memberikan hukuman. Oleh karena itu sekolah dan seluruh warganya harus memulai hari pertama dengan niat untuk mendidik. Pencatatan pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa harus mendapat pantauan dari guru, wali kelas, guru BK dan kepala sekolah secara berkala dan tertib. Karena pencatatan ini sangat bermanfaat sebagai peringatan dini supaya para guru dapat mengatakan: “S T O P” terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa. Dengan demikian pelanggaran tidak berkelanjutan dan akan menjadi kebiasaan karena adanya pembiaran yang dilakukan guru. Pencatatan juga dilakukan bukan untuk menumpuk-numpuk poin pelanggaran tanpa tindak lanjut sehingga pada tingkatan tertentu dengan mudahnya pihak sekolah mengatakan, “skornya si A sudah sekian undang orang tua”, “skor si B sudah sekian, skors”, “skor si C sudah sekian, keluarkan”. Ingat sekolah adalah lembaga pendidikan yang dimanfaatkan sebagai tempat belajar. Ingat bahwa arti belajar adalah mengubah perilaku. Itu pesan untuk para guru (khususnya penulis), tenaga pendidikan, kepala sekolah, komite sekolah dan semua pengampu kepentingan sekolah.

Pesan yang perlu disampaikan kepada siswa adalah bahwa belajar membutuhkan kedisiplinan. Lebih mudah mengajar siswa yang disiplin untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru daripada siswa yang pintar tetapi tidak disiplin. Tentu kita berharap mempunyai siswa yang disiplin dan pintar. Dengan demikian kita akan mendapati Indonesia menuju pendidikan yang bermartabat. Salam.

SMK Negeri 1 Tuban, 12 Nopember 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah ....

13 Nov
Balas

Masyaallah ....

13 Nov
Balas

Penjelasannya sangat bagus sekali pak. terimakasih sudah memberikan uraian yang bisa kami jadikan pedoman dalam menciptakan kedisiplinan di lingkungan sekolah

14 Nov
Balas

Mantap sekali uraiannya

12 Nov
Balas

Luar biasa

15 Nov
Balas

Kedisiplinan harus selalu ditegakkan,apalagi di SMK N 1 Tuban,baik terhadap siswa ,guru,dan ketenagaan.Keberhasilan suatu sistem tidak lepas dari kedisiplinan

14 Nov
Balas

Negara Jepang contoh kedisiplinan yang nyata, semua stakeholder sekolah harus disiplin termasuk gurunya, gurunya harus berkonsentrasi pada sekolah yang menjadi satu-satunya nya tempat bekerja. Saya sangat mendukung penerapan kedisiplinan di SMK Negeri 1 Tuban.

14 Nov
Balas

Negara Jepang contoh kedisiplinan yang nyata, semua stakeholder sekolah harus disiplin termasuk gurunya, gurunya harus berkonsentrasi pada sekolah yang menjadi satu-satunya nya tempat bekerja. Saya sangat mendukung penerapan kedisiplinan di SMK Negeri 1 Tuban.

14 Nov
Balas

save Palestina

14 Nov
Balas

anjayyyyy

14 Nov
Balas

anjayyyyy

14 Nov
Balas



search

New Post