Sucipto

SMK Negeri 1 Tuban Jalan Mastrip No. 2 Kel. Sidorejo Kec. Tuban Kab. Tuban Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bimbingan Karier

BIMBINGAN KARIER

Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu (Winkel, 1991:124). Bimbingan karier juga dapat diartikan untuk membekali diri supaya siap untuk memangku jabatan tertentu, dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Akan tetapi bagi siswa yang sedang belajar, pengertian yang terakhir ini belum relevan untuk dibicarakan. Bimbingan karir merupakan tuntutan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dirinya dan lingkungannya. Bimbingan karier di sekolah adalah salah satu usaha untuk membantu siswa agar memperoleh pemahaman diri, lingkungan dan dunia kerja agar siswa dapat mengarahkan dirinya ke satu bidang pekerjaan yang sesuai dengan dirinya dan kebutuhan masyarakat.

Pemilihan dan penyesuaian pekerjaan dimulai dengan pengetahuan tentang diri ini berarti bahwa tidak hanya menekankan aspek pekerjaan tetapi aspek individu agar individu dapat memilih dan menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, maka perlu sekali individu memahami dirinya seperti bakat, minat, kecakapan, hasil belajar dan sebagainya. Oleh karena itu pemahaman diri merupakan tahap permulaan dalam bimbingan karier.

Dalam masyarakat modern, yang mengenal banyak variasi, jenis dan ragam pekerjaan, maka banyak individu yang sudah harus mempersiapkan diri untuk memilih pekerjaan yang akan ditekuninya dalam jangka waktu lama. Dalam hal ini orang tua tidak akan mampu lagi untuk mendampingi anaknya untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengannya. Di sinilah sekolah berperan untuk menciptakan program studi yang sesuai dengan pilihan pekerjaan yang akan dijalani. Atau sekolah menyiapkan suatu pendidikan kecakapan hidup yang dapat menopang kehidupan siswa tamat sekolah. Sekolah juga dapat berperan untuk memberikan bimbingan untuk mempersiapkan siswa untuk memahami dunia pekerjaan yang akan dimasuki oleh siswa setelah tamat sekolah.

Bagi sebagian siswa, mungkin sudah mempunyai gambaran tentang pekerjaan ketika dia masih kelas SMP akan tetapi bagi siswa yang lain mungkin masih baru memikirkan pekerjaan ketika sudah kelas XII SMK. Di sinilah pentingnya bimbingan karier berupa pemberian pemahaman tentang dunia pekerjaan dan bertahan hidup di masyarakat. Bimbingan karier membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat. Di sekolah, melalui bimbingan karier para siswa dapat memperoleh keterangan-keterangan mengenai pekerjaan tertentu.

Dengan bervariasinya pemahaman siswa terhadap dunia kerja, maka kemudian dalam pendidikan karier dikenal sebuah siasat yang disebut siasat infusi (infusion strategy). Siasat strategi ini kemudian diwujudkan dalam bentuk school-based comprehensive education (pendidikan komprehensif berbasis sekolah). Di dalam school-based comprehensive education ini diterapkan tiga jenjang pendidikan karier. Pada tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah dasar diarahkan pada penyadaran karier (career awareness). Eksplorasi karier (career exploration) diarahkan pada siswa sekolah menengah pertama (setingkat SMP). Dan pada siswa setingkat sekolah menengah atas (SMA) diarahkan pada persiapan karier (career preparation) (Winkel, 1991:546).

Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan bimbingan karier adalah:

1. Terpusat pada siswa, dengan penekanan pada pemberian pengalaman-pengalaman yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan perkembangan karir.

2. Berorientasi pada lingkungan sosial, ekonomi dan budaya, yang melingkupi siswa dengan penekanan pada lingkungan yang dapat memberikan perubahan pada perkembangan karier siswa.

3. Mengarah pada pengembangan kemampuan yang dibutuhkan siswa untuk perkembangan karier.

Meskipun pada tiga tingkatan pendidikan tersebut dengan arahan pendidikan karier berbeda-beda, akan tetapi ketiga arahan tersebut harus tetap berlandaskan pada 8 komponen dasar pendidikan karier yang sama. Kedelapan komponen dasar tersebut adalah:

1. pemahaman diri;

2. kesadaran tentang pekerjaan;

3. kesadaran tentang sikap dan nilai dalam partisipasi dunia kerja;

4. kesadaran tentang keterkaitan antara dunia ekonomi dan dunia kerja;

5. kesadaran tentang kemampuan, kemahiran, keahlian yang diperlukan dalam memasuki dunia kerja;

6. kesadaran tentang cara berpikir dan bertindak dalam mengambil keputusan untuk perencanaan kerja;

7. kesadaran tentang cara bertindak ketika akan memasuki dunia kerja;

8. kesadaran tentang keterkaitan mata pelajaran atau program studi yang dipelajari dengan kebutuhan dunia kerja.

(Winkel, 1991:546)

SMK Negeri 1 Tuban, 13 Nopember 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Apakah bimbingan karier itu hanya dilakukan oleh pihak tertentu?Atau jika ada siswa yang semacam curhat ke seorang guru,kemudian guru tersebut mengarahkan juga bisa dikatakan bimbingan karier?

14 Nov
Balas



search

New Post