Navigasi Web

MENGENAL KARAKTER DAN MENTAL SISWA (3)

KENALI OTAK KITA

Terbentuknya kepribadian seseorang dimulai dari cara berpikir di otaknya. Munculnya karakter atau kepribadian yang baik bermula dari cara berpikir yang baik. Sedangkan buruknya karakter atau kepribadian seseorang disebabkan oleh kerusakan cara berpikir di dalam otaknya. Oleh karenanya kita harus mensyukuri keberadaan otak yang kita miliki, yang dengan otak ini kita bisa membentuk kepribadian atau karakter yang baik. Banyak dari kita mensyukuri nikmatnya memiliki mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, tangan untuk bekerja, kaki untuk berjalan, tetapi kita lupa mensyukuri karena mempunyai otak untuk membentuk karakter kita.

Oleh karena itu kita harus mengenal otak kita seperti apa, bentuknya, ukurannya, cara kerjanya, cara merawatnya dan sebagainya. Otak ibarat alam semester yang beratnya sekitar 1,5 kg akan tetapi apabila lapisan-lapisannya dibentangkan akan sepanjang setengah lapangan bola sampai tidak terhingga. Di dalam otak terdapat 100 milyar neuron (sel otak) bahkan untuk anak yang lahir setelah tahun 2000 jumlah sel otaknya sebanyak 180 milyar. Hal ini menunjukkan bahwa generasi milenial mempunyai cara berpikir yang lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan generasi sebelumnya. Oleh karena itu kita sebagai guru yang umumnya termasuk generasi babayboomers harus berusaha mengikuti kecepatan dan kekuatan cara berpikir generasi milenial.

Neuron dapat bertumbuh dan berkembang (neuroplastisitas) sesuai dengan pembiasaan (pola) yang dilakukan oleh otak yang biasanya terjadi selama 21 hari. Jadi apabila sesuatu dilakukan secara terus menerus dan membentuk pola selama 21 hari itu akan menjadi sebuah kebiasaaan. Kebiasaan ini dapat berupah dengan cara melakukan kebiasaan-kebiasaan baru yang membentuk pola selama 21 hari. Di dalam otak terdapat 10 sampai 15 triliyun sinaps (hubungan) dimana setiap neuron mempunyai 10 ribu sambungan (tangan). Di sini juga terdapat lebih dari 100 onderdil yang menjadi bagian dari “pabrik” kepribadian.

Menurut teori Paul Mc. Lane, otak terbagi dalam 3 bagian yaitu: 1) Mammalian Brain (Otak Kuda); 2) Lizard Brain (Otak Buaya); dan 3) Neocortex. (Otak Manusia).

1. Mammalian Brain (Otak Kuda), didalamnya ada memory, sosiability, attack, anger, maternal love, anxiety, fear/hate, jealousy.

2. Lizard Brain (Otak Buaya), di dalamnya ada breathing/temperature, hunger/thirst, balance, avoidance/survival, territoriality, reproductive drive.

3. Neocortex (otak manusia), di dalamnya ada logic dan analysis, rational thought, control of emotions, language, dan morality.

Mammalian brain (otak kuda) dan lizard brain (otak buaya) ini sudah hidup, tumbuh, berkembang, dan berbinar sejak anak lahir. Oleh karena itu sesuatu yang memang seharusnya apabila kita memperhatikan anak-anak yang mempunyai sifat egois, mau menang sendiri, semua menjadi miliknya dan sifat-sifat kebinatangan yang lain. Sedangkan neocortex (otak manusia) baru mulai aktif untuk memori di usia 4 tahun dan mulai akademi di usia 6 sampai 7 tahun (seperti baca tulis)

Jika ada stimulus emosi pada mammalian brain, misalnya tidak punya uang, dibentak orang, ketika lapar, maka kita menjadi sensitif. Pada saat ini ada 2 pilihan keputusan yang dapat diambil oleh otak kita apakah akan dikontrol oleh neocortex atau “dipanas-panasi” oleh lizard brain sehingga kita menjadi reaktif. Reaktif ini lebih banyak disebabkan oleh otak buaya, dimana karakter kita memang lebih banyak dibangun oleh otak buaya. Oleh karena itu terkadang kita sulit untuk rasional karena lebih banyak dipengaruhi oleh otak buaya. Dengan lebih kuatnya pengaruh otak buaya ini, maka harus diupayakan kita tetap responsif dengan meningkatkan kemampuan neocortex sehingga kita dapat memutuskan perilaku yang baik.

Lima emosi dasar yaitu takut, marah, sedih, terkejut dan bahagia yang selalu ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari lima emosi ini hanya bahagia yang bersifat positif. Oleh karena itu apabila kita mengalami emosi, kita harus diam terlebih dahulu untuk kemudian lakukan sesuatu. Artinya kita harus berpikir dahulu sebelum mengambil tindakan. Jeda waktu yang dibutuhkan untuk diam cukup 6 detik saja. Jeda waktu 6 detik apa yang akan dilakukan jangan langsung reaktif atau langsung bertindak. Dalam 6 detik ini jangan bicara sesuatu dan jangan melakukan sesuatu.

Dengan mengetahui otak sebagai pusat perubahan kepribadian dan karakter, maka kita dapat melakukan upaya-upaya untuk menjadikan otak kita sebagai penghasil keputusan yang baik. Sehingga keputusan yang baik ini akan menjadi karakter dan kepribadian yang baik. Untuk menghasilkan karakter dan kepribadian yang baik ini maka dibutuhkan persiapan-persiapan dan perlakuan-perlakuan yang teratur dan terukur untuk anak atau siswa kita. Untuk mendapatkan proses pengajaran dan pengasuhan yang baik, maka harus dipastikan persiapan dan atau dasar yang baik untuk memulainya. Beberapa hal yang harus dilakukan antara lain: 1) pemberian nutrisi yang sehat, cukup dan tepat sesuai usia anak; 2) lingkungan anak yang sesuai dengan perkembangan anak; 3) pengalaman emosi anak yang membangun; 4) stimulus rasional yang tepat; dan 5) aktivitas fisik yang sesuai.

SMK Negeri 3 Tuban, 24 Nopember 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

24 Nov
Balas



search

New Post