Suci maiza

Suci Maiza, lahir di kampung dalam kota sungai penuh Jambi 28 Mei 1986. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pohon Bantal

Pohon Bantal

Tantangan day 1

Eclant adalah seorang anak gadis perempuan dari kepala negeri di desanya. Ia tinggal dirumah yang mewah dan pelayanan dari para dayang. Ibunya telah lama.meninggal, oleh karena ia diam diam sering ke desa untuk bermain dan menghilangkan rasa sepinya.di sanalah ia bertemu be, seorang nenek yang tinggal sendiri di sebuah gubuk.

Ia memanggilnya dengan sebutan Be (bee, lebah, yang manis dan menjaga). Nenek be, sudah tua dan lemah, namun eclant dengan rendah hatinya selalu datang dan menemani si nenek. Be suka sekali bercerita, terutama tentang balasan yang kan diterima oleh anak anak yang berbuat baik. Salah satu cerita be adalah pohon yang berbuah bantal yang lembut dan berwarna warni. Siapa yang memakai bantal tersebut untuk tidur maka ia boleh memilih mimpi apa yang diinginkannya untuk jadi nyata. Dan mimpi itupun akan menjadi kenyataan esok harinya. Eclant sangat suka mendengar cerita itu.

Pada suatu hari salju turun dengan lebatnya, orang orang malas keluar rumah dan lebih memilih untuk tidur dan mengantarkan tubuh agar mendapatkan rasa hangat. Tetapi tidak begitu dengan eclant ia tetap bekerja menolong nenek be mengangkut kayu bakar dari hutan. Dengan tubuh yang menggigil ia mengumpulkan satu demi satu ranting pohon dan memasukkannya ke dalam gerobak tua di depannya. Be yang melihatnya hanya tersenyum. Senang sekali hatinya melihat eclant rajin dan tidak cepat menyerah.

"Be, apakah kau sudah lelah, biarkan aku yang mendorong gerobak mu. Bolehkah?" Katanya membujuk. Ia memijit mikir kaki be. Be hanya tersenyum. "Tidak sayang, be tidak lelah ayolah kita bekerja hari hampir malam" be batuk batuk

Eclant sangat sedih,ia tau beberapa waktu yang lalu be sempat dirawat karena aakit. Ia hanya punya be dan ia tidak mau be pergi meninggalkannya.

"Apakah kalau be tidak ada kamu akan bersedih sepanjang waktu" kata be suatu malam. Eclant langsung memeluk be, ia benar benar takut kehilangan.ia mengangguk. "Kalau kamu bersedih terus be tidak akan memaafkanmu" kata be. " Kamu anak yang baik, jujur dan pekerja keras. Kamu sering membantu be dan juga membantu orang lain. Kamu belajar dengan keras dan tidak.pernah berbohong" be memegang hidungnya." Anak baik sepertimu, pasti akan disayangi banyak orang. Jadi jangan pernah meninggalkan sikap baikmu ya, agar kau selalu dijaga oleh tuhan dan suatu saat kau bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi yang lain" kata be.

Eclant sangat beruntung punya be, tapi ia juga banyak belajar bahwa apa yang dimilikinya harus di bagi dengan yang lain. Ia hanya harus sabar dan tetap mengingat be dalam hatinya. Dan pada suatu hari be pun meninggalkannya untuk selama lamanya

.Semenjak kematian be, eclant semakin murung dan sedih. Ia mengurungkan diri di kamar. Sepanjang malam ia terjaga, ia benar benar tidak bisa tidur dengan lelap. Ia tidak bisa memejamkan matanya sedikitpun, akibatnya ia menjadi semakin kurus dan sakit. Ketika sakit, tiba-tiba muncul bencana di negeri itu, banjir besar telah membuat rumah rumah penduduk hanyut, kelaparan dan penyakit muncul di mana mana, perampokan terjadi dan kerusakan semakin menjadi jadi. Negeri itu menjadi kacau dan berantakan karena kepala negeri pun sudah tua dan sakit sakitan juga. Ia akan menugaskan eclant sang anak tetapi keadaan eclant juga tidak lebih baik.

Di saat seperti itulah, eclant mengigau, dalam.sakitnya ia seakan akan melihat be dan gerobaknya datang lalu menangis meminta ecland untuk bangkit dan membantu rakyatnya. Eclant pun tersadar bahwa ia sudah lama menghiraukan kata kata be, karena ia sudah berjanji tidak kan larut dalam.kesedihan dan akan bangkit untuk.menolong sesama.

Akhirnya eclant, bersemangat lagi, ia mengatasi semua masalah yang dihadapi rakyatnya dan mengembalikan rakyat itu kepada hidup yang ramai dan sejahtera. Hari harinya dipenuhi dengan kesibukan yang sangat banyak hingga kadang untuk istirahat pun ia tidak.punya kesempatan. Akan tetapi permasalahan itu tidak juga selesai malah eclant dituduh bersikap jahat dan akan dipenjara. Ini membuat eclant sangat sedih.

Pada suatu malam, ketika ia sedang memandang ke luar jendela.kamarnya. ia agak terkejut karena dikejauhan ia melihat sebuah pohon yang sangat terang dan bersinar. Lampunya terang dan kerlap kerlip. Karena penasaran ia memutuskan menunggangi kudanya ke pohon itu. Alangkah terkejutnya ia karena ia melihat sebuah pohon yang sangat besar dengan daun yang rimbun. Dan anehnya pohon itu berbuah sangat lebat, dan buahnya adalah bantal yang lembut dan berwarna warni.

Ia ingat be.

Ia langsung membawa bantal itu pulang, sebelum tidur ia ucapakan keinginannya dan ia pun tidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya situasipun berubah, hujannreda dan matahari mulai terbit, berlahan banjir surut, tanaman berbuah lagi dan kondisi dinegerikan itu semakin membaik. Anak anak dan orang dewasa sudah tidak ada yang terkena wabah penyakit lagi dan kegembiraan mulai muncul dari senyum rakyat. Eclant sangat bersyukur akhirnya ia bisa membantu sesama.

Sejak saat itu, eclant semakin bersemangat untuk melakukan hal.hal.baik, karena ia ingin memetik buah bantal lagi, dan menyebutkan keinginannya lagi dan yang penting ia ingin tidur lebih nyenyak dengan bantal itu agar bisa bermimpi bertemu dengan orang orang yang disayanginya.

Sei penuh, 14aguat20

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren banget ceritanya

15 Aug
Balas

Tulisan keren Bu. Salam literasi, sukses selalu.

15 Aug
Balas

Salam literasi pak .

15 Aug

luar biasa... salam kenal bu.. sy terakhir ke sungai penuh saat SMP.. sekitar tahun 99.. sdh lama sekali..

15 Aug
Balas

Bapak orang kerincikah?Ayo ke sungai penuh lagi pak, banyak tulisan tentang adat budaya yang bisa di gali di sini dan belum tereksplor, Terutama ttg keunikan kearifan lokalnyaSalam literasi ..sukses selalu.

15 Aug
Balas



search

New Post