Kartini Masa Lalu dan Masa Kini
#TantanganGurusiana 365 (Part 96)
Ibu kita kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia.
Masih lekat terngiang waktu masih di bangku sekolah. Diajarkan lagu yang berjudul "Ibu Kita Kartini," dengan masih polosnya menjadi murid yang tanpa sepatu dan seragam apa adanya, bisa dibayangkan era tahun berapa ketika masih sekolah dasar.
Rasa syukur yang tak terhingga, dan terimakasih kepada bapak ibu guru yang telah membekali ilmu, sehingga sekarang sudah menggantikan posisi beliau-beliau untuk melanjutkan perjuangan mencerdaskan anak bangsa. Semoga para arwah guru-guru kami dimuliakan Allah Swt disisi-Nya, dan yang masih hidup diberi keberkahan umur.
Dulu mengajar benar-benar penuh perjuangan, berbagai fasilitas sangat terbatas, apalagi guru swasta yang tak seberapa gajinya. Berjuang dengan penuh tanggung jawab dan membimbing kami dengan telatennya.
Di tingkat dasar saya kebetulan tidak mempunyai guru perempuan, kecuali ibu saya yang bukan seorang guru formal, tetapi guru ngaji yang banyak memberi bekal santrinya dengan mengajarkan alif, ba' ta, tsa hingga bisa mengaji dengan lancar. Sampai sekarang para santrinya masih ingat dan bersilaturrahim, bahkan ada sekitar seminggu yang lalu, pagi-pagi saat mendengarkan pengajian dari sebuah radio, ada tamu untuk ibu saya, dan bertemu, bersalaman, dengan dipeluk dan dicium berulang-ulang ibu saya oleh tamu yang pernah menjadi santrinya puluhan tahun lalu. Pagi-pagi datang mohon doa dan maaf kalau selama mengaji mungkin pernah mengecewakan ibu saya.
Tetapi dari tantangan ini tidak diperkenankan untuk menceritakan orang yang terdekat, baiklah saya tujukan kepada ibu Suryati Muchid (suami), guru Aqidah Akhlaq dan Keterampilan di MTsN, beliau juga menantu dari keluarga ibu Hj. Arwani, muwaqif MIN 3 Banyuwangi tempat tugas saya sekarang. Dibuku saya nama bu Suryati Muchid sempat saya sebut. Beliau adalah sosok yang lembut, kalem, tetapi tegas dalam prinsip. Mengajarkan banyak hal tentang akhlak, budi pekerti, dan keterampilan.
Pengalaman waktu menjadi pengurus Osis, bu suryati yang mendampingi saya dan teman-teman dalam berorganisasi. Waktu diadakan lomba di sekolah, beliau yang banyak membimbing dan mengajarkan bagaimana merangkai bunga dan wiru jarik (kain panjang perempuan) untuk bawahan.
Kelembutan beliau mengajarkan arti keikhlasan dan kesabaran. Jarang berucap walau kadang ada murid yang kurang sopan, tetapi dengan tindakan/perbuatan yang beliau contohkan kepada kami murid-muridnya.
Waktu itu...yah waktu itu..., tak pernah bisa terulang lagi. Maka saya selalu menghargai sejarah, dengan sejarah, orang akan menghargai kehidupan, dengan sejarah, orang akan mawas diri dan berusaha berperilaku baik, dengan sejarah orang bisa bercermin tentang masa lalu nya untuk meniti masa depan.
Maka dengan sejarah, baik positif atau negatif. Manusia bisa mengambil sari hikmahnya, untuk diambil pelajaran.
Dulu perempuan dianggap "Kanca wingking," perempuan hanya cukup teman di belakang saja, kasur, sumur, dapur. Namun berkat perjuangan ibu Kartini, sedikit demi sedikit pemahaman itu berubah.
Kartini-kartini masa kini, telah nampak jauh berbeda. Perjuangannya tidak bisa dianggap remeh, bahkan rata-rata diberbagai tempat, yang banyak bergerak untuk kemajuan suatu lembaga adalah juga perempuan-perempuan tangguh yang berjiwa kartini.
Perjuangan dalam kesetaraan gender juga dikobarkan, bukan lagi sebagai "Kanca wingking," tetapi setara, sejajar dengan laki-laki dalam kesempatan mengisi kemerdekaan di bumi pertiwi.
Selamat Hari Kartini bagi putri-putri Indonesia!
Tetap semangat di bawah pandemi Covid-19!
Perjuangan kita belum berahir.
Semoga bermanfaat!
Salam literasi!
The Sunrise of Java.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sejarah memang harus dihargai.Sukses Bu Hsnif
Aamiin..., sukses untuk p. Rokhim juga
penerus kartini...mantul bu
Terimakasih bunda ..., aamiin...
Kartini zaman now. ,Terima kasih Bu
Hebattt. Salam literasi
Terimakasih bunda Era, salam literasi juga