CINTA YANG TAK DISANGKA

#Pentigraf

Karlina menolak cinta Ryan, “ Ryan kamu tidak cocok untuk saya.” baru kalimat itu dia dengar Ryan langsung berlari, hatinya luka, dadanya sesak. Dia tak pernah seluka ini, andai bunuh diri bukanlah dosa dan tak di neraka tempatnya, dia mungkin sudah bunuh diri. Harga dirinya serasa diinjak injak, ditumpuki batu, dan ratan dengan loader. Ibarat bakso, hatinya ditusuk, digigit dan dilomboki, sungguh sakiit. Saakiiit sekkaali.

Itulah ia berlari ke senja , Pantai dimana ia pertama kali bertemu Karlina. Pantai yang mengajarkannya bagaimana laut adalah semangat cintanya, luas, dalam dan berombak. Pantai yang mengajarkannya tentang ketenangan. Tapi kenapa semua berakhir seperti itu. Ryaan diam, setengah kakinya ia rendam ke lautan, pandangannya kosong dan Matahari yang harusnya tenggelam dia tak lihat lagi. Inilah senja terburuk dalam hidupnya, Pantai serasa gelap yang sebenarnya adalah temaram yang indah. Ini sungguh perpisahan, sungguh-sungguh perpisahan antara siang dan malam, antara dia dan Karlina.

Dalam resahnya, tiba-tiba satu suara merdu dari belakang terdengar memanggilnya,” Ryan.” Suara itu ia kenal, itu Karlina. Kenapa ia kesini, Ryaan antara bahagia dan sedih. “Kakak Ryan, saya belum selesai bicara kenapa kakak lari.” Ryan tersadar ternyata kata-kata itu hanya pembuka. “Kak Ryan, saya mau bilang , kamu tidak cocok denganku , saya terlalu banyak kelemahan. Kak Ryan orangnya baik, masa mau dengan saya.” kalimat itu seperti mengembalikan sinar Matahari yang baru saja benam. “Saya mau menjalani cinta ini apa adanya, Karlina. Kita bersama-sama jika kamu tidak keberatan.” Karlina menganggukkan kepala tanda setuju, dan membuat Ryan tak sadar melangkah ke arah Karlina, satu pelukan mendarat, seperti seekor kucing menerkam tikus, cepat, lekat, dan erat.

( Masih ada satu sesi, puncak cinta mereka. Nantikan esok hari ya…. }