Air Mata Cinta 6

#tantanganmenulisgurusianake27

Mama Mira yang sudah melakukan ini semua sama saya Bu" jawab Cinta beruraian air mata.

Hatiku sakit, sungguh sakit, dan juga ada kecewa. Mengapa aku sebodoh ini. Tak bisa menangkap seidkitpun sinyal yang diberikan Bu Mira waktu kedatangannya ke sekolah kemarin. Seharusnya aku curiga dengan penjelasan Bu Mira, dan seharusnya aku langsung melihat cinta ke rumahnya untuk mencari tahu kebenaran masalah ini.

Masih dengan deraian air mata cinta menjelaskan detail kejadian yang dia alami. Hanya gara- gara ia lupa menyetrika stelan arisan mamanya, ia langsung mendapakan perlakuan tidak wajar itu.

"Mama Mira langsung menggosokkan setrika panas itu ke punggungku. Aku langsung berteriak minta tolong, namun tak ada orang yang mendengar Bu. Bahkan Cinta berangkat sekolah pun dia tak tahu Bu, Cinta berangkat diam-diam tadi pagi Bu. Cinta nggak tahu apa yang terjadi nanti sepulang sekolah, Cinta takut Bu." Cinta kembali terisak.

Ku hapus air mata Cinta perlahan dengan tisu yang ada di ruangan UKS.

"Ibuk tidak habis pikir ya Cinta kenapa ada seorang ibu kandung yang tega sperti ini kepada anak kandungnya." Ujarku sambil menghela nafas.

"Mama Mira sebenarnya bukan ibu kandunga saya bu, ibu saya sudah meninggal sebelum saya pindah ke sekolah ini dua tahun lalu. Mama Mira itu dulunya yang bantuin Mama saya masak di dapur Bu. Tapi entah kenapa pada akhirnya mama Mira justru menjadi Ibu saya."

Aku tak percaya mendengar semua ini. Sebelum semua terlambat aku akan segera melaporkan semua perbuatan Bu Mira ini ke polisi.

Sebelumnya Cinta ku antar dulu ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tebaik.

Bersama dua orang polisi aku tiba di rumah Bu Mira. Lebih tiga kali memanggil,namun tak ada sahutan dari dalam rumah. Selang beberapa.menit kemudian datanglah seorang tetangga menghampiri kami.

"Bu Mira baru saja berangkat Pak, Bu, sepertinya dia mau pergi lama karena tadi membawa banyak koper dan barang-barang."

***TAMAT***