S1 Ke-2

Suatu hari saya kedatangan teman sesama guru BK, Bu Tiwi namanya. Setelah mengucapkan salam beliau mengeluarkan sebuah map yang berisi formulir pendaftaran S1 jurusan BK. Sambil menyerahkan map tersebut mulailah ia memprospek saya agar saya mau mendaftar sebagai mahasiswa S1. Bu.... Ini saya bawakan formulir pendaftaran S1 BK, karena kita berprofesi sebagai guru BK maka kita harus mengambil jurusan BK supaya linier. Saya sudah daftar loh Bu, makanya saya sekarang kesini untuk mengajak ibu kuliah lagi. Siapa tahu setelah selesai kita langsung mendaftar di program PPK atau Pendidikan Profesi Konselor. Keren loh nanti dibelakang nama kita akan ada kons nya. Apalagi hal itu sejalan dengan PP 111 tahun 2014. Saya mendengarkan semua keterangan yang Bu Tiwi sampaikan dengan seksama.

Hemmmm....... Menarik juga ajakan Bu Tiwi ini, tetapi kenapa harus mengulang kuliah S.1, wasting time kayaknya, bukannya lebih baik langsung mendaftar S.2 aja, pikirku......

Sepertinya Bu Tiwi mengerti apa yang aku pikirkan, dia pun kembali menjelaskan bahwa sekarang ini yang menjadi Guru BK harus lulusan dari S1 Bimbingan dan Konseling, tidak dari jurusan lain, termasuk Psikologi. itulah faktanya mau tidak mau, suka tidak suka harus kuliah S.1 lagi apabila masih ingin bertahan dalam profesi itu.

Baiklah Bu Tiwi terima kasih banyak, nanti saya diskusikan dahulu dengan suami saya, kata saya pada penghujung pertemuan.

Sesampainya dirumah saya sampaikan kepada suami apa saja yang telah saya dengar. Singkat cerita suami mengizinkan dan memberikan sejumlah uang sebagai pembayaran semester pertama........

Perkuliahan pun dimulai, kami disebut mahasiswa terbang karena seperti kupu-kupu dapat hinggap dimanapun. Terkadang ada di semester 2, 3, 5, atau 7. Hal tersebut terjadi karena kami menggunakan transkip lama kami sehingga dapat diketahui berapa SKS yang dapat disetarakan. Pada waktu itu kami mendapatkan 43 SKS, 18 matakuliah. Maka kami akan mengambil mata kuliah sisanya. Wow lumayan banyak yang harus diambil....

Bertemu dengan beragam dosen dari beragam daerah dengan beragam karakter, adalah sesuatu yang menyenangkan sekaligus membuat kesal. Senang kalau dosen nya baik, kesal kalau dosen nya memiliki hobi marah marah. Sepertinya kami harus lebih berempati lagi nih dengan siswa kami.

Sekarang ini tahun terakhir saya kuliah di universitas tersebut, penuh suka dan duka. Bergelut dengan keinginan untuk berhenti melangkah. Rasanya nano nano banget. Ada manis, asam dan asin..... Alhamdulillah ada teman teman seperjuangan yang saling menguatkan dan mengingatkan. Semoga semuanya berjalan lancar Maret tahun ini sidang skripsi, bulan April wisuda. Aamiin.......