Tanggal merah seharusnya bisa aku manfaatkan untuk bebersih rumah atau mengerjakan tugas-tugas yang belum terselesaikan. Akan tetapi, semua itu terpaksa menjadi siaran tunda karena Bu Sri temanku minta ditemani beli kado di Ambulu. Tak apalah. Kalau nggak liburan seperti ini nggak mungkin aku bisa bantuin teman. 

     Dalam waktu yang bersamaan, ada teman, Yunda Nur namanya, menawarkan jambu Jamaika yang dipanen dari kebunnya. Syaratnya harus diambil di rumahnya. Nggak pakai malu-malu, langsung aja kami nge-list pesanan. Ha.... Betapa enaknya punya teman.

     Sampai di rumah Yunda Nur, aku dan Bu Sri nggak langsung mengambil jambu. Kami jemput Yunda Nur untuk diajak ke Ambulu. Sambil menanti kado dibungkus, iseng-iseng kami melihat daster. Yang namanya Mak-emak, pasti gampang kalap kalau melihat baju. Apalagi daster merupakan pakaian kebesaran. Singkat kata, tiga buah daster ikutan masuk ke dalam mobil.

     Keluar dari toko, Bu Sri mengajak kami mencari udara segar. Akhirnya pilihan jatuh ke Pantai Payangan dan Watu Ulo. Di Payangan kami hanya berjalan-jalan sebentar dan tak lupa jeprat-jepret. Lalu geser ke Watu Ulo, tepatnya di Pantai Asmara.

     "Jeng, foto pakai daster, yuk!"

     Kami bertiga pun sepakat. Jeprat-jepret beberapa kali pakai daster, lalu posting di grup teman-teman. Eh, lha kok ada dua orang yang langsung order dasternya. Dasar Mak-emak. Kalau lihat daster pasti nggak kuat nahan.

***

Kampung Asa, 19 Juli 2023