TERPAKSA YANG MANIS
TERPAKSA YANG MANIS
Tantangan Hari ke-7
Sudah memasuki bulan ke-4 kegiatan belajar di sekolah dialihkan menjadi Belajar di Rumah sejak adanya edaran dari pemerintah untuk “Stay at Home” bagi siswa-siswa seluruh Indonesia. Minggu pertama kegiatan belajar di rumah masih diisi aktivitas manual. Aktivitas minggu pertama umumnya seperti belajar biasa, tidak menggunakan jejaring media sosial. Siswa hanya mendapat tugas mengerjakan latihan, meringkas mata pelajaran yang belum selesai diajarkan. Guru, siswa dan orang tua masih belum merasakan hal yang membosankan, memberatkan.
Minggu kedua, semua masyarakat Indonesia sudah mendapat gambaran bahwa kegiatan Belajar di Rumah akan berlanjut. Hal ini bahkan diperkirakan akan terjadi sampai akhir Mei 2020 namun ternyata berlanjut sampai saat ini. Pemerintah sudah melarang untuk tidak berada di luar rumah, berhubungan atau berkumpul dengan orang banyak karena itu upaya yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Masyarakat Indonesia juga dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan, menyemprot desinfektan pada tempat-tempat yang sering digunakan orang banyak dan tetap menjaga jarak jika bertemu dengan orang lain.
Pada Minggu kedua WFH, guru-guru mulai mencari cara agar pembelajaran daring (online) bisa menjadi alternative untuk membelajarkan siswa selama di rumah. Guru-guru mulai menggunakan aplikasi belajar yang selama ini belum pernah terpikirkan oleh guru itu sendiri. Aplikasi Whatshapp adalah aplikasi yang paling banyak digunakan selama masa Belajar di Rumah. Aplikasi ini sudah banyak diunduh oleh semua orang memiliki android. Hanya perlu waktu menggabungkannya menjadi gru-grup belajar saja.
Aplikasi lain yang juga digunakan adalah Zoom Meeting. Aplikasi ini harus diunduh lebih dahulu di Play Store. Aplikasi ini digunakan oleh guru-guru untuk kegiatan rapat antara kepala sekolah dan guru-guru, atau sesama guru. Aplikasi ini mampu menyatukan seratus orang dalam kegiatan rapat. Selain untuk memantau aktivitas kerja guru, Zoom Meeting juga bisa dilakukan untuk memantau aktivitas siswa selama kegiatan Belajar di Rumah. Kegiatan Zoom Meeting harus dijadwalkan agar semua yang diundang bisa aktif /online dan membuka aplikasi ini untuk membahas suatu topik.
Aplikasi Google Classroom juga mulai diunduh oleh guru dan siswa untuk melakukan pembelajaran daring. Untuk menggunakan aplikasi ini, lebih dahulu harus didownload. Aplikasi ini efektif digunakan oleh guru yang tidak tahu alamat email siswa. Untuk melakukan pembelajaran dengan aplikasi ini, guru harus membagikan kode kelas kepada siswa agar siswa bisa bergabung dalam kelasnya.
Aplikasi Google Form juga banyak digunakan guru dan siswa dalam masa Belajar di Rumah. Untuk aplikasi ini, guru dan siswa tidak perlu mengunduhnya terlebih dahulu. Guru dan siswa bisa langsung mencarinya di Google Chrome. Pada aplikasi ini memang tidak terjadi tatap muka. Google Form bisa memudahkan guru yang ingin melakukan kuis atau soal-soal. Terutama pada saat libur dan harus Belajar di Rumah, guru-guru bisa membuat daftar pertanyaan untuk diujikan pada siswanya. Mungkin ada guru yang belum melakukan penilaian harian, penilaian tengah semester, maka aplikasi Google Form adalah aplikasi yang tepat yang bisa digunakan guru dan siswa. Pada aplikasi Google Form, guru hanya membagikan link-nya kepada siswa. Lalu siswa masuk pada link tersebut dan dapat langsung melakukan ujian/menjawab pertanyaan yang disediakan diaplikasi ini. Aplikasi ini juga memudahkan guru untuk mengetahui tingkat kesulitan soal berdasarkan dari jawaban siswa.
Untuk membantu kelancaran pembelajaran dengan aplikasi Google Form, guru dan siswa bisa tetap menggunakan grup whatshapp. Pembelajaran bisa dilakukan jika guru dan siswa sudah menjadwalkan waktu yang disepakati. Ketika pembelajaran melalui grup whatshapp, guru bisa menanyakan hal-hal yang kurang dipahami siswa. Lalu sebagai umpan balik atas pembelajaran yang dilakukan, maka guru bisa membagikan link pembelajarannya di Google Form.
Ada banyak hikmah di balik musibah corona yang melanda tanah air kita. Di bidang pendidikan membuat guru-guru yang mulanya masih belum “melek” aplikasi-aplikasi terpaksa harus “melek”. Yang mulanya merasa tua,merasa tak mampu, tak bisa lagi dengan mudah memahami internet dan aplikasinya jadi harus memahami. Perubahan harus dilakukan walau dengan cara terpaksa seperti ini.
Pada masa siswa Belajar di Rumah ini, guru-guru juga bisa melihat kreativitas siswanya. Mereka ada yang mampu menggunakan berbagai aplikasi untuk membuat video, gambar, komik elektronik. Bagi siswa yang belum mampu menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran juga menjadi terpaksa untuk belajar. Adanya wabah corona di Indonesia juga memiliki sisi positif bagi guru dan siswa. Ya, terpaksa yang berbuah manis.
Semoga corona segera berlalu. Semoga guru dan siswa Indonesia semakin maju.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar