SRI WAHYUNI

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Batanghari, Jambi. Mengajar sejak 1 Desember 1995....

Selengkapnya
Navigasi Web
SIKEPO
Aplikasi Sikepo

SIKEPO

SIKEPO

Tampaknya menulis harus dipaksakan. Kadang ide ada, tapi waktu dan kesempatan tidak ada. Begitu juga sebaliknya, ada waktu dan kesempatan tetapi hal yang akan ditulis belum bahkan tidak ada.

Setelah subuh, kulakukan rutinitas pagiku. Memasak dan membuat minuman untuk sarapan pagi suami dan anak-anakku. Sementara anakku Naufal, setelah shalat subuh asyik menonton berita khusus olahraga kesukaannya. Begitu juga dengan suami dan anakku Sherina, mereka dengan kesibukannya masing-masing. Sejak Senin kemarin, tiap pagi aku sudah harus memasak makanan utk makan siang, sarapan dan bekal makan siang anakku bimbingan belajar sepulang sekolah. Ya ..anakku Sherina saat ini sudah kelas IX SMP dan sudah mulai mengikuti bimbingan belajar yang diprogramkan di SMP-nya.

Waktu satu setengah jam tidak terasa kulalui. Ketika kulihat jam dinding di ruang tengah, waktu sudah menunjukkan pukul 06.25 WIB. Cepat-cepat aku membereskan piring-piring yang masih kotor di tempat cuci piring. Sudah saatnya aku menyelesaikan tugasku sebagai ibu, saatnya aku harus menyiapkan diri untuk tugasku sebagai guru. Walau aku tahu pukul 06.25 di jam dinding itu jauh lebih cepat lima belas menit dari waktu yang sebenarnya, namun perasaanku sudah menyatakan terlambat.

Pukul 06.40 aku dan kedua anakku berangkat ke sekolah dengan diantar suamiku. Mula-mula yang diantar adalah anakku Naufal karena sekolahnya yang lebih dulu kami lalui. Berikutnya, anakku Sherina. Terakhir aku yang diantar oleh suamiku. Jarak tempuh dari rumah menuju sekolah tempatku bertugas kira-kira 30 menit. Itu kalau tidak ada kemacetan di jalan. Alhamdulillah…pagi ini perjalananku lancar menuju sekolah.

Pukul 07.08 tepat aku sudah sampai di sekolah. Setelah pamit dengan suamiku, aku turun dari kendaraan yang mengantarkanku. Segera kukeluarkan hp androidku. Saatnya aku harus melakukan “SIKEPO” untuk mencatat kehadiranku di sekolah.

SIKEPO adalah singkatan dari Sistem Informasi Kehadiran Pegawai Online. SIKEPO adalah aplikasi yang dibuat oleh Diskominfo di daerahku, Kabupaten Batanghari-Jambi. Fungsinya untuk mendata kehadiran pegawai di lingkup Kabupaten Batanghari-Jambi. Aplikasi ini menggunakan sistem absensi dengan melakukan swafoto pada area (homebase) yang ditentukan dari Diskominfo. Jadi, ketika pegawai sudah memasuki area kerjanya, pegawai bisa melakukan presensi dengan cara swafoto. Bila foto swafoto sudah diunggah melalui aplikasi ini maka kehadiran pegawai sudah tercatat.

Presensi pegawai, khususnya untuk guru dengan SIKEPO ini baru dilaksanakan sejak Desember 2019 lalu. Sementara kalau untuk pegawai di lingkup Kabupaten Batanghari sudah setahun dilaksanakan. Aplikasi SIKEPO ini langsung menggantikan penggunakan presensi dengan fingerprint. Padahal sekolahku baru dua bulan menggunakan presensi dengan fingerprint ini. Ternyata alat presensi dengan menggunakan sidik jari yang harganya “cukup lumayan” itu sudah harus digantikan dengan aplikasi yang menggunakan hp android.

“Sudah SIKEPO, Bu?” Tanya bu Walgiah, guru yang kebetulan datang bersamaan denganku.

“Belum,” jawabku. “Masih mencari lokasi yang sesuai dengan homebase-nya” lanjutku lagi.

Ya, SIKEPO bukan sekadar swafoto saja, tetapi berhubungan juga dengan sinyal dan ketepatan menentukan lokasi dalam peta. Kadang kala aku dan kawan-kawan guruku harus angkat-angkat handphone agak tinggi. Entah fakta atau hoak? Kabarnya begitulah cara mencari sinyal. Selain itu juga, lokasi tempat bertugas pun tampaknya harus ditentukan setiap kali akan melakukan swafoto. Jika sudah oke, maka tombol kamera pun harus diklik.

“Sama Bu, masih susah sinyal Bu.” Kata Bu Walgiah lagi.

“Iya, tadi sudah oke lokasinya, tapi saat mau swafoto kok masih dinyatakan “Anda masih berada 653 meter dari homebase” kataku sambil tertawa. “Padahal saya sudah di dalam kantor,” kataku lagi.

Memang ada beberapa kendala yang kami hadapi dengan presensi dengan aplikasi SIKEPO ini. Sinyal dan ketepatan lokasi saat mau swafoto berpengaruh pada kelancaran memakai aplikasi ini. Contoh : tidak tepat lokasi akan menyebabkan pegawai tidak bisa melakukan swafoto, padahal dalam kenyataannya pegawai sudah berada di lokasi. Tapi, jika satu handphone sudah tepat menentukan lokasinya dan sinyal internet lancar, maka pegawai bisa menumpang swafoto di handphone pegawai tersebut.

“Alhamdulillah…bisa, Bu” kata Bu Walgiah dengan gembira karena ia sudah bisa swafoto presensi.

“Saya belum, saya ke sana dulu,” kataku sambil menunjuk satu tempat yang kuanggap lancar sinyal internetnya.

Setelah kucoba lagi menentukan lokasi dengan menggunakan google map, akhirnya aku tentukan lokasi terdekat dengan mengarahkan tombol merah ke arah lokasi. Kutekan kembali tombol kamera. Kutunggu kira-kira beberapa detik. Tampak gerakan lurus terus menerus di aplikasi SIKEPO-ku. Ini kuartikan masih proses untuk swafoto. Tak lama kemudian, layar kamera swafoto tampak di handphone-ku. Langsung saja aku melakukan swafoto agar kehadiranku tidak melebihi dari batas waktu yang ditentukan. Tercatat di hasil swafoto jam kehadiranku 07.12 WIB. Empat menit kubutuhkan waktu untuk bisa presensi. Selanjutnya, menunggu beberapa detik hasil swafoto akan terkirim ke admin di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten.

“Bagaimana Bu? Sudah bisa?” Tanya Bu Walgiah yang melihatku masih berada di luar kantor guru.

“Alhamdulillah bisa, Bu.” Jawabku.

Segera aku menuju ke ruang guru. Bel sekolah sudah berbunyi, menandakan jam pelajaran pertama akan dimulai. Aku pun menuju kelas 9C.

****

Jam dinding di ruang guru sudah menunjukkan pukul 13.25 WIB. Aku masih mengoreksi tugas siswa. Tepat pukul 13.30 WIB bel panjang berbunyi, saatnya siswa pulang sekolah. Kulihat beberapa orang teman sesama guru sudah bersiap-siap untuk pulang.

“Bu Sri belum pulang ya?” Tanya Bu Mulyati.

“Belum Bu, masih ada beberapa tugas siswa yang belum saya koreksi,” jawabku.

“Oke…saya duluan ya,” kata Bu Mulyati lagi.

“Iya Bu, tidak apa-apa. Lagipula tadi waktu datang, di SIKEPO saya tercatat datang pukul 07.12 WIB jadi saya harus menambah waktu lagi,” kataku lagi sambil tertawa.

Sekolah sudah mulai sepi. Hanya tiga orang guru yang bertugas mengisi kegiatan bimbingan belajar bagi siswa kelas IX yang masih tinggal dan seorang guru piket. Aku pun bersiap-siap untuk pulang. Aku tekan tombol kamera aplikasi SIKEPO. Ternyata sinyal mengalami gangguan. Kulihat temanku, Bu Maria juga sedang berjalan-jalan di sekitar ruang guru untuk melakukan presensi SIKEPO.

“Sudah SIKEPO ya Bu Maria?” tanyaku.

“Belum Bu, masih mencari sinyal tampaknya,” kata Bu Maria

Tampaknya aplikasi di handphone kami sama-sama mengalami gangguan.

“Alhamdulillah…bisa. Saya sudah presensi, Bu,” kata Bu Maria.

“Saya belum…” kataku.

“Berapa PIN ibu?” Tanya Bu Maria.

Kusebutkan PIN aplikasi SIKEPO-ku agar aku bisa menumpang presensi pada handphone Bu Maria. Segera Bu Maria mengetikkan nomor PIN yang kusebutkan pada aplikasi SIKEPO di handphone-nya yang berlogokan gambar orang dan tanda tambah. Menunggu beberapa lama. Akhirnya tampak kamera untuk swafoto.

“Ini Bu, sudah terbuka kameranya. Cepat lakukan swafotonya Bu.” Kata Bu Maria

“Alhamdulillah ..” kataku sambil mengambil handphone Bu Maria untuk melakukan swafoto.

Menunggu lagi, sampai foto diunggah agar tercatat dalam kehadiran SIKEPO. Lalu untuk memastikan apakah sudah tercatat dalam presensi SIKEPO, aku tekan tombol handphone-ku tombol riwayat yang berlogo arah jarum jam. Alhamdulillah presensi datang dan pulangku hari ini sudah tercatat dalam aplikasi SIKEPO.

Aplikasi SIKEPO memiliki lima tombol yaitu tombol power, tombol peta bergambar seperti google map, tombol kamera untuk swafoto, tombol untuk memberikan bantuan pada orang lain yang menumpang SIKEPO dan tombol riwayat untuk mengetahui presensi yang dilakukan sudah tercatat atau tidak. Aplikasi SIKEPO ini memiliki dampak yang besar bagi kehadiran, tanggung jawab dan penilaian kinerja guru dan pegawai di lingkup Kabupaten Batanghari-Jambi.

“Sudah tercatat di riwayat kan Bu?” Tanya Bu Maria memastikan.

“Alhamdulillah sudah Bu. Terima kasih ya,” kataku berterima kasih.

“Ayo kita pulang sama-sama Bu,” ajak Bu Maria kepadaku.

“Baik, terima kasih lagi,” kataku lagi sambil tertawa dan mendekati kendaraan yang dibawa Bu Maria.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya bagus bu, saya masih belum bisa bercerita panjang, perlu latihan lagi

12 Jun
Balas

Tetap semangat bund...

11 Jun
Balas

Iya bu. Makasih.

11 Jun



search

New Post