SAHABAT BARUKU
TANTANGAN MENULIS HARI KE-54
SAHABAT BARUKU
Tak terasa hari ini sudah memasuki hari ke-54 Tantangan Menulis Gurusiana yang kuikuti. Walau pernah mengalami remedi pada hari ke-14, namun virus menulis yang terdampak dari Tantangan Menulis Gurusiana sudah menimpaku. Perasaan yang kecewa, sedih dan tidak berterima ketika harus mengalami remedi sempat muncul pada diriku. Namun, akhirnya malam itu pada hari ke-14 tagar tulisanku berubah kembali menjadi angka 1.
Kegiatan menulis ini setidaknya membuatku bisa mengungkapkan apa yang kudengar, kulihat, kurasakan dan kualami. Kalau hanya sekadar bercerita mungkin sudah banyak ceritaku, tapi bercerita itu bersifat lisan agak sulit untuk didokumentasikan. Berbeda jika yang diceritakan itu disajikan dalam bentuk tulisan, tentu bisa didokumentasikan.
Aku menulis saja, tidak menghiraukan beberapa orang peserta Tantangan Gurusiana yang menanyakan bagaimana mendapatkan piagam biru karena mereka sudah melalui 30 hari tantangan menulis. Sampailah saat kubaca di dinding facebook peserta yang mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan Piagam Biru. Aku pun koment mengucapkan selamat atas keberhasilannya.
Beberapa hari kemudian, salah seorang anggota grup MGI (Media Guru Indonesia) juga menulis di status facebooknya bahwa ia tak lama lagi akan mengajukan Piagam Perak. Nah…di sanalah aku baru cek lagi grup facebook MGI bahwa piagam-piagam sebagai penghargaan keikutsertaan dalam menulis akan diberikan per tahapnya. Jika peserta lolos menulis tanpa henti selama 30 hari berturut-turut ia berhak untuk mengajukan Piagam Biru. Peserta tantangan menulis dapat mengajukan Piagam Perak jika ia telah menulis selama 60 hari tanpa henti. Peserta tantangan menulis juga dapat mengajukan piagam emas jika ia telah menulis selama 90 hari berturut-turut. Selama ini aku mengira piagam penghargaan hanya diperoleh satu saja sesuai dengan hari tantangan yang diikuti. Misalnya ikut 60 hari menulis berarti ia hanya berhak mengajukan Piagam Perak saja. Ternyata aku salah kira.
Setelah tahu bahwa aku bisa mengajukan Piagam Biru setelah tantangan menulisku memasuki hari ke-50, maka aku mau mengajukannya juga. Aku bertanya di grup facebook MGI, alhamdulillah admid Bu Fitriany Gustariny menjawab, “ya biru dapat, perak dapat, emas dapat kalau tembus 90 hari”. Selanjutnya, aku bertanya di facebook tentang bagaimana mengajukan Piagam Biru.
Besoknya, Bu Fitriany Gustariny baru menjawab pertanyaanku dan membagikan link untuk mengajukan Piagam Biru. Akhirnya, malam itu aku mengajukan Piagam Biru di link yang dibagikan Bu Fitriany Gustariny. Alhamdulillah persyaratannya sudah ada, Kartu Anggota Media Guru yang kumiliki setelah mengikuti kelas SAGU SABU BUNGO 2 di Kabupaten Bungo- Jambi pada bulan Maret 2019 tahun lalu. Ternyata, kartu itu berfungsi sekarang. Selama ini kartu anggota MGI itu hanya tersimpan rapi di dompet.
Pengajuan Piagam Biru sudah kulakukan. Aku harus sabar menunggu seperti yang diminta CEO Media Guru Pak Mohammad Ihsan di facebook karena anggota blog Gurusiana banyak dan yang mengajukan Piagam Biru tidak sedikit. Sebenarnya, aku tidak buru-buru atau cemas kalau piagamku belum tiba.
Tadi, kulihat di grup MGI beberapa orang Gurusioner sudah menerima Piagam Biru. Salah satunya Bu Meria Fitriwati. Karena aku takut salah dalam proses pengajuan piagam, maka kutanya di status bu Meria Fitriwati, tahapan-tahapan apa yang harus dilakukan bila ingin mengajukan Piagam Biru. Alhamdulillah ada Bu Muliati Syam yang menjawabnya. Beliau menjawab beberapa pertanyaanku di status facebook bu Meria Fitriwati dan langsung mengirimkan link di WA pribadiku.
Ya, melalui Media Guru ini aku banyak mendapatkan sahabat-sahabat baru. Semua saling mendukung, saling menguatkan dan saling berbagi informasi. Para admin baru pun, Ibu Fitriany Gustariny, Ibu Gustryarni,Ibu Yossa Rahmalia dengan sabar melayani pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peserta Tantangan Menulis Gurusiana. Di media ini aku banyak mendapatkan sahabat-sahabat baru, sesama guru dari berbagai daerah yang inspiratif.
Muarabulian, 21 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam kenal kembali Bu marlina
Alhamdulillah, semangat yang patut jadi inspirasi. Salam kenal!