SRI WAHYUNI

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Batanghari, Jambi. Mengajar sejak 1 Desember 1995....

Selengkapnya
Navigasi Web
PERMAINAN ULAR NAGA
Permainan ular naga (internet)

PERMAINAN ULAR NAGA

TANTANGAN MENULIS HARI KE-11

PERMAINAN ULAR NAGA

Ular naga panjangnya bukan kepalang

Menjalar-jalar selalu riang kemari

Umpan yang lezat itulah yang dicari

Ini dia nya yang terbelakang

Lagu ini tidak asing bagi anak-anak yang lahir di era 80-an. Tapi kini, hanya sedikit bahkan bisa jadi tidak ada anak-anak yang tahu lirik lagu ini. Lagu ini dinyanyikan saat permainan ular naga.

Permainan ular naga adalah permainan yang dilakukan secara beramai-ramai atau berkelompok. Disebut ular naga karena dalam pemainan ini pemain akan berbaris panjang, seperti seekor ular naga. Pemainnya antara 5 – 10 orang, bahkan bisa lebih. Semakin banyak pemainnya semakin seru. Permainan ini dimainkan di luar rumah, di halaman rumah atau di tanah lapang.

Sebelum permainan dimulai, dipilih dua orang sebagai induknya sekaligus menjadi “gerbang” yang dilalui pemain lainnya. Kedua pemain induk ini akan merapatkan jari tangannya sambil diangkat ke atas agar bisa dilalui barisan pemain yang diibaratkan ular naga. Kedua induk ini akan berdiri di tengah-tengah lapangan dengan tujuan memberikan ruang gerak pemain yang akan bergerak melingkarinya.

Sisa pemain lainnya lalu membentuk barisan dan saling memegang pundak teman yang berada di depannya. Kemudian barisan itu akan bergerak melingkar kian kemari mengikuti pemain yang paling depan. Mereka bergerak ke sana ke mari sambil menyanyikan lagu ular naga dan melewati “gerbang”. Semua pemain, baik induk maupun pemain ular naga bersama-sama menyanyikan lagu itu, sehingga suasana akan semakin menyenangkan. Saat lagu selesai dinyanyikan, maka pemain yang berada di barisan paling belakang akan ditangkap di “gerbang”.

Selanjutnya si “induk” akan berdialog dan berbantahan tentang anak yang ditangkap. Kadang kala dialog kedua induk itu adalah dialog yang lucu –lucu dan seru, sehingga semua anak-anak yang menjadi pemain permainan ular naga ini akan tertawa. Lalu pemain yang ditangkap itu diminta memilih di antara dua pilihan. Berdasarkan pilihannya, pemain yang ditangkap akan ditempatkan di belakang induk atau “gerbang” pilihannya. Pemain ini selanjutnya menunggu pemain lain yang akan akan ditangkap di “gerbang”.

Setelah pemain yang ditangkap menentukan pilihan, maka permainan dimulai lagi. Lagu ular naga kembali dinyanyikan bersama-sama sambil barisan pemain bergerak dan melintasi “gerbang”. Pada saat lagu selesai dinyanyikan, maka pemain yang paling belakang kembali akan ditangkap. Diikuti si “induk” berbantahan lagi dan dilanjutkan memberikan pilihan kepada pemain yang ditangkap. Jika pilihan sudah ditentukan, maka pemain ini akan berdiri di belakang “induk” atau “gerbang” yang dipilihnya. Begitulah selanjutnya sampai semua anggota barisan ular naga habis dan menentukan pilihan. Induk yang paling banyak dianggap sebagai pemenang.

Permainan ini paling asyik dimainkan saat sore hari. Jika dimainkan malam hari, paling asyik saat bulan sedang purnama. Biasanya saat-saat seperti itu orang tua pun ikut menyaksikan permainan yang dimainkan anak-anaknya.

Permainan ular naga ini memiliki nilai-nilai yang dapat dikembangkan bagi pembentukan karakter anak-anak, yaitu sebagai berikut.

1. Menjalin silaturahim. Hal ini terjadi karena permainan ini tidak bisa dimainkan sendiri, tetapi harus dimainkan secara beramai-ramai/kelompok.

2. Melatih kecakapan berbicara/berkomunikasi. Hal ini terjadi saat pemain yang berperan sebagai “induk” saling berbantahan dengan pemain lainnya.

3. Membentuk pribadi yang ceria. Hal ini terjadi karena pemain saling berinteraksi dengan pemain lainnya, yang menjadikannya pribadi yang mudah bergaul.

4. Melatih motorik. Hal ini terjadi saat semua pemain bergerak mengelilingi gerbang. Begitu juga dengan pemain yang bertugas sebagai “gerbang”, ia akan merapatkan jari-jemarinya dengan kuat saat menangkap pemain yang paling belakang.

5. Memupuk sportivitas. Hal ini terjadi saat si “induk” harus menerima pilihan yang ditentukan oleh pemain yang ditangkap. Ia harus mengakui dan rela jika ia tidak dipilih oleh pemain tersebut. Pemain juga akan belajar saling menghargai orang lain.

Ayo, saatnya kita kenalkan kembali permainan tradisional ini kepada anak- anak kita. Permainan ini menarik karena dimainkan beramai-ramai. Jangan biarkan mereka asyik dengan gadgetnya tanpa berinteraksi dengan lingkungannya.

Muarabulian, 7 Februari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post