HACKER DAN CRACKER
TANTANGAN MENULIS HARI KE-82
HACKER DAN CRACKER
Kamis sore, 16 April 2020 selesai shalat Ashar, kucoba membuka aplikasi facebook-ku yang sehari sebelumnya diretas. Begitu terbuka, langsung kubaca beranda facebook ada yang menandaiku dalam postingannya. Kulihat, ternyata akun facebook bu Walgiah Novi. Dalam postingan itu, bu Walgiah menginfokan bahwa beliau dapat beli hp promo dengan harga yang murah dan mengajak orang-orang yang ditandainya untuk ikut promo seperti yang telah dilakukannya.
Kejadian ini sama seperti yang kualami kemarin. Hanya merek handphone-nya saja yang berbeda. Aku yakin ini bukan info yang sebenarnya dari Bu Walgiah Novi. Facebooknya hari ini diretas orang juga. Dalam 2 hari ini ada kejadian peretasan akun facebook. Ini menandakan bahwa sistem keamanan akun facebook masih perlu ditingkatkan.
Peretas/hacker dalam Wikipedia diartikan orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan.
Dulu, pertama kali istilah peretas atau hacker ini masih bermakna positif karena digunakan untuk menyebut sesorang yang memiliki keahlian di bidang komputer. Hacker mampu membuat program komputer yang lebih baik. Lama kelamaan, istilah hacker atau peretas mulai bermakna negatif akibat yang timbul dari peretasan tersebut.
Makna negatif dari kata peretas ini karena kesalahpahaman masyarakat terhadap perbedaan istilah hacker dan cracker. Menurut Wikipedia, banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.
Jadi, orang yang membobol akun facebook, menyusup dan berniat mengambil keuntungan pribadi seperti yang terjadi pada diriku dan bu Walgiah Novi adalah Cracker. Namun istilah ini jarang digunakan, maka hacker-lah yang paling sering disebut sebagai istilah untuk orang yang membobol akun orang lain.
Muarabulian, 17 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar