GRUP WHATSAPP KELAS
TANTANGAN MENULIS HARI KE-62
GRUP WHATSAPP KELAS
Ini adalah hari ke-62 aku mengikuti Tantangan Menulis Gurusiana. Aku bingung mau bercerita apa. O ya, hari ini sesuai kesepakatan guru-guru membentuk 3 grup Whatsapp yaitu grup kelas VII, Grup Kelas VIII dan grup Kelas IX. Beberapa orang guru dan wali kelas menjadi admin grup ditambah satu orang siswa perwakilan dari tiap kelas untuk menjadi admin.
Grup whatsapp ini adalah grup besar yang menggabungkan semua siswa per rombelnya. Tujuan dibentuknya grup ini adalah sebagai tindak lanjut instruksi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batanghari. Belajar di rumah ternyata masih berlanjut sampai 30 April 2020. Hal ini masih dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona yang mulai meningkat penderitanya di Indonesia.
Dua minggu pertama kegiatan Belajar di Rumah sebenarnya siswa SMPN 22 Batanghari sudah ada kegiatan belajarnya. Hanya waktu itu masih diberikan per kelas. Maka untuk menyamakan informasi dan kegiatan belajarnya, siswa tersebut digabungkan menjadi satu grup besar. Dalam grup ini setiap harinya ada 2 (dua) mata pelajaran yang akan menyampaikan materi dan tugas kepada anak-anak dalam grup. Hari Sabtu, kegiatan penyampaian materi dan tugas ditiadakan karena guru-guru dalam grup mulai menerima tugas-tugas yang dikerjakan siswa.
Aku ikut bergabung dengan grup anak-anak kelas VII. Mereka tidak tahu kalau mereka bergabung dengan guru-guru yang mengajar di kelas VII. Padahal di deskripsi grup, aku sudah mendeskripsikan latar belakang, tujuan, keanggotaan dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam grup ini. Ya, keadaan yang tiba-tiba saja membuat siswa harus diliburkan tentu tak memberi kesempatan guru-guru mensosialisasikan pembentukan grup WA untuk tujuan belajar. Biasanya grup WA yang ada adalah grup WA orang tua. Tapi tidak semua orang tua siswa di SMP ini mempunyai handphone android yang menggunakan aplikasi whatsapp. Akhirnya, grup siswa per kelaslah yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan tugas-tugas kepada siswa.
Anak-anak kelas VII dalam grup ini memang belum semuanya mengetahui siapa saja anggota grup ini. Mereka masih bercanda dan “naas”nya ada juga yang bahasanya kurang sopan. Aku tidak ingin hal itu terus berlanjut. Menanggapi itu, segera Kutulis di grup itu
“Anak-anak, grup ini adalah grup untuk kita belajar bersama selama kalian belajar di rumah. Mohon kalian SOPAN karena di sini bergabung guru-gurumu yang mengajar di kelas VII, Kepala Sekolah dan wakil Kepala Sekolah. Kami akan layani pertanyaan tentang pelajaran. Jika kalian ingin main-main, sebaiknya kalian membentuk grup sendiri. Sikap kalian di grup ini akan kami jadikan catatan bagi kami”, tulisku di grup.
Di akhir kalimat juga kusertakan namaku agar siswa tahu siapa yang menulis chat itu. Mungkin terkesan gurunya galak. Kata-kataku di grup whatsapp itu bertujuan agar siswa dalam grup bersikap sopan karena mereka tak tahu siapa saja yang bergabung dalam grup itu.
Di grup whatsapp kelas VIII dan Kelas IX tampaknya lebih mudah mengarahkan sikap berbahasa anak-anak. Mungkin karena mereka sudah lebih mengerti dibandingkan siswa kelas VII. Tidak ada kalimat-kalimat yang kurang sopan walau mereka berbalas kata di grup. Mereka sudah tahu latar belakang, tujuan, keanggotaan dan rencana kegiatan dalam grup. Semoga besok kegiatan belajar di rumah dapat berjalan lancar melalui grup whatsapp.
Muarabulian, 29 Maret 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar