SRI WAHYUNI

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Batanghari, Jambi. Mengajar sejak 1 Desember 1995....

Selengkapnya
Navigasi Web
ENGRANG
Siswa sedang bermain engrang

ENGRANG

TANTANGAN MENULIS HARI KE-8

ENGRANG

Saat ini permainan sekaligus olahraga tradisional sudah dikalahkan dengan game online dan eSport di gadget. Anak-anak tidak tahu, ada banyak permainan atau olahraga tradisional yang dapat mereka mainkan, yang akan membawa mereka berinteraksi dengan anak-anak lainnya. Anak-anak juga tidak tahu bahwa dengan melakukan permainan atau olahraga tradisional mereka tidak hanya sekadar relaksasi, memupuk kekompakan, menjaga kebugaran tubuh, tapi juga membina karakternya.

Permaian atau olahraga tradisional yang bisa mengajak anak-anak untuk tetap menjaga kebugaran tubuh dan membina karakter, salah satunya adalah egrang/engrang. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan egrang/engrang. Egrang/engrang adalah alat yang menyerupai tongkat panjang yang terbuat dari kayu atau bambu dan diberi tempat untuk menginjaknya. Dengan menginjak kayu tersebut, seseorang bisa berdiri di atasnya lalu berjalan dengan jarak dan waktu tertentu.

Kayu atau bambu yang dipakai sebagai pijakan adalah kayu atau bambu yang memiliki ukuran panjang kurang lebih 2,75 meter dan memiliki diameter antara 6-9 cm. Pada ukuran 50 cm dari bawah, dibuat tempat berpijak kaki yang rata. Dengan menginjak pijakan itulah, seseorang akan berjalan. Kadang-kadang ukuran ini juga disesuaikan dengan kondisi kategori si pemain, apakah kategori anak-anak atau remaja.

Permainan atau olahraga tradisional egrang/engrang ini cukup unik dan menguras tenaga pemainnya. Setiap pemainnya harus bisa menjaga keseimbangan tubuh agar bisa tegak berdiri di atas pijakan egrang/engrang. Untuk menyeimbangkan tubuh di atas pijakan itu juga butuh latihan yang cukup lama. Bila sudah bisa seimbang, pemain barulah akan berjalan dengan menggunakan egrang/engrang tersebut.

Nama lain permainan atau olahraga tradisional egrang ini di Indonesia ada bermacam-macam. Misalnya di daerah Jawa Tengah disebut jangkungan, di Bengkulu disebut ingkau, di Kalimantan disebut batungkau, di Sumatera Barat disebut tengkak-tengkak. Namun kebanyakan menyebutnya egrang atau engrang. Permainan atau olahraga tradisional ini juga ada di negara-negara lain selain Indonesia, misalnya negara Cina dan negara-negara di Eropa.

Di negara Jepang, olahraga engrang ini merupakan olahraga yang sering diperlombakan untuk anak-anak sekolah dasar. Sementara di Indonesia, olahraga ini sudah jarang dimainkan. Hanya pada saat tertentu, misalnya peringatan HUT RI, olahraga ini dilombakan atau dimainkan.

Permainan atau olahraga tradisional egrang/engrang ini pada dasarnya memiliki makna yang bagus untuk pembentukan karakter anak-anak. Misalnya pada saat pemain sudah menginjakkan kakinya pada pijakan egrang, badannya sudah condong ke depan, maka pemain tidak boleh ragu-ragu. Pemain harus berjalan cepat agar tubuhnya seimbang dan tidak jatuh. Hal ini membentuk karakter bahwa jika kita sudah mengambil sebuah keputusan, maka kita harus bertekad kuat untuk menyelesaikannya dan tidak boleh ragu-ragu.

Pembentukan karakter sportifitas, kerja keras dan gigih/ulet juga tersirat dari permainan atau olahraga tradisional egrang ini. Karakter sportif tergali saat pemain kalah dan bisa menerima kekalahannya dengan lapang dada dan saat permainan berlangsung ia tidak melakukan kecurangan. Penanaman karakter kerja keras tersirat dari usaha pemain untuk bisa berjalan dengan cepat dan stabil, sehingga ia sampai ke tempat yang ditentukan. Selanjutnya, penanaman karakter gigih atau ulet dapat dilihat pada saat proses pembuatan tongkat kayu atau bambu yang digunakan. Tongkat kayu atau bamboo yang digunakan harus dibuat sebaik mungkin supaya tidak mudah patah atau rusak ketika pemain menginjaknya.

Nah…saatnya kita kenalkan kembali anak-anak kita dengan permainan atau olaraga tradisional ini. Jangan biarkan anak-anak asyik dengan gadget di tangannya tanpa henti, yang akhirnya akan merusak kesehatan bahkan bisa saja merusak mental mereka. Mari kenalkan anak-anak dengan permainan petak umpet, lompat tali, gasing, balap karung yang seru itu. Ajak anak-anak berinteraksi dengan sesamanya melalui hal-hal yang sederhana.

*****

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post