TANTANGAN HARI KE-13

DISEMINASI TANOTO FOUNDATION

Selama tiga hari, yaitu dari tanggal 8 s.d. 10 Februari 2020 di Kabupaten Batanghari, guru-guru SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS akan mengikuti kegiatan Diseminasi Pelatihan Modul I Praktik Baik dalam Pembelajaran di SMP. Kegiatan kali ini adalah kegiatan gelombang kedua. Sebelumnya, kegiatan gelombang pertama dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 3 Februari 2020.

Diseminasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti yaitu 1) penyemaian benih, bibit, dan sebagainya dan 2) penyebarluasan ide, gagasan dan sebagainya. Berdasarkan makna dasarnya, diseminasi (Bahasa Inggris: dissemination) pada kegiatan pelatihan guru-guru ini diartikan sebagai suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Kelompok target yang dimaksud adalah para guru yang mengajar di jenjang SMP, sedangkan informasi yang akan disampaikan adalah materi Modul I tentang praktik baik dalam pembelajaran.

Sebelum kegiatan diseminasi mandiri, perusahaan Filantropi Tanoto Foundation telah melatih guru-guru yang termasuk dalam sekolah mitra Tanoto Foundation. Di Kabupaten Batanghari, untuk jenjang SMP dan MTs, sekolah yang menjadi mitra Tanoto Foundation terdiri dari 8 sekolah. Sekolah-sekolah tersebut adalah sebagai berikut.

1. SMP Negeri 3 Batanghari

2. SMP Negeri 19 Batanghari

3. SMP Negeri 21 Batanghari

4. MTS Negeri 1 Batanghari

5. SMP Negeri 7 Batanghari

6. SMP Negeri 17 Batanghari

7. MTS Negeri 5 Batanghari

8. SMPS Asshidiqi

Delapan sekolah tersebut terpilih sebagai sekolah mitra Tanoto Foundation di dua kecamatan Kabupaten Batanghari. Empat sekolah yang pertama adalah sekolah mitra Tanoto Foundation dari Kecamatan Muarabulian, sedangkan empat sekolah yang berikutnya adalah sekolah mitra Tanoto Foundation dari Kecamatan Pemayung.

Jika guru-guru sekolah mitra Tanoto Foundation mendapatkan pelatihan dari dana Tanoto Foundation, maka hal ini berbeda dengan sekolah nonmitra. Sekolah nonmitra Tanoto Foundation mengikuti kegiatan secara mandiri. Biaya ditanggung oleh sekolah masing-masing melalui anggaran dana BOS. Dengan anggaran seminimal mungkin, kegiatan diseminasi ini diikuti banyak guru dari seluruh sekolah yang tidak termasuk sekolah mitra.

Kegiatan kemitraan Tanoto Foundation dengan sekolah-sekolah mitra jenjang SD/MI dan SMP/MTS ini sudah berlangsung selama dua tahun. Pada tahun kedua ini, banyak sekolah lain menginginkan guru-gurunya mendapatkan pelatihan yang sama seperti guru-guru di sekolah mitra. Walaupun kegiatan dilakukan secara mandiri, tapi antusias peserta pelatihan sangat tinggi.

Selama tiga hari kegiatan diseminasi, peserta mengikutinya mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Sebelum materi modul 1 disampaikan, terlebih dahulu peserta mendengarkan pemaparan Pengantar Modul yang disampaikan oleh ketua kegiatan. Selesai paparan Pengantar Modul, peserta melakukan kontrak belajar. Kontrak belajar disajikan dalam bentuk gerak dan nyanyi, sehingga peserta tidak merasa terbebani. Di kontrak belajar juga dinyatakan peserta harus merasa senang mengikuti pelatihan, tidak menggunakan handphone, tidak merokok dan menggunakan laptop hanya bila dibutuhkan.

Selanjutnya Fasilitator Daerah memandu peserta pelatihan mempelajari unit 1 tentang Pembelajaran Aktif. Unit 2 Mengembangkan Pertanyaan/Tugas dan Lembar Kerja. Unit 3 Pengelolaan Lingkungan Belajar. Unit 4 Mengembangkan Budaya Baca. Unit 5 Praktik Mengajar dan Unit 6 Rencana Tindak Lanjut.

Kegiatan pelatihan dilakukan secara tim. Fasilitator Daerah yang memandu berbagi tugas saat menyampaikan materi. Pelatihan ini menggunakan berbagai teknik yang mengajak peserta untuk aktif, misalnya teknik diskusi, presentasi, kunjung karya dan praktik. Semua peserta aktif terlibat dalam proses pelatihan ini.

Pada hari kedua, peserta akan menyusun skenario pembelajaran yang akan dipraktikkannya secara nyata di sekolah yang telah ditentukan. Sebelum skenario itu dipraktikkan, peserta lebih dahulu mempresentasikan dan melakukan simulasi mengajar sesuai dengan skenario yang disusunnya. Tujuannya agar bisa mengetahui langkah-langkah pembelajaran dan lembar kerja yang disusun, apakah sudah sesuai dan merupakan pembelajaran yang aktif.

Keesokan harinya, pada hari ketiga, peserta pelatihan langsung melakukan praktik mengajar di kelas dan sekolah yang telah ditentukan. Pada saat praktik mengajar ini, guru-guru peserta pelatihan melaksanakannya secara team teaching. Guru-guru yang praktik juga akan diamati saat melakukan praktik. Bila kegiatan mengajar sudah selesai, peserta pelatihan akan kembali ke tempat pelatihan untuk melanjutkan kegiatan pelatihan selanjutnya. Di akhir kegiatan pelatihan, peserta pelatihan akan menyusun Rencana Tindak Lanjut.

Yang berbeda dari pelatihan yang dilaksanakan Tanoto Foundation selain materi pembelajarannya, adalah dari teknik pembelajarannya. Pada pelatihan ini semua peserta pelatihan diajak untuk aktif dalam kegiatan diskusi, kunjung karya, praktik dan presentasi. Di setiap akhir unit pelatihan, peserta juga dipandu oleh Fasilitator Daerah melakukan refleksi. Begitu juga dengan praktik mengajar, memang dilaksanakan langsung dengan siswa di sekolah yang telah ditentukan. Sesuai dengan maknanya, maka diseminasi ini bertujuan menyampaikan informasi tentang Program Pintar Tanoto Foundation agar guru-guru timbul keinginan/kesadaran, mau menerima dan akhirnya memanfaatkan informasi untuk pembelajaran sehari-hari di kelasnya.

Muarabulian, 9 Februari 2020