SRI WAHYUNI

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Batanghari, Jambi. Mengajar sejak 1 Desember 1995....

Selengkapnya
Navigasi Web
DISEMINASI MANDIRI, BUKTI HAUS ILMU
Peserta Mapel B.Indonesia Diseminasi Pelatihan Modul I Program PINTAR Tanoto Foundation

DISEMINASI MANDIRI, BUKTI HAUS ILMU

TANTANGAN MENULIS HARI KE-27

DISEMINASI MANDIRI, BUKTI HAUS ILMU

Kegiatan Diseminasi Praktik Baik Pembelajaran Bagi Guru SMP Kabupaten Batanghari telah sukses dilaksanakan. Kegiatan ini terdiri dari dua gelombang. Gelombang 1 dilaksanakan 1-3 Februari 2020, diikuti sebanyak 68 peserta. Gelombang 2 dilaksanakan 8-10 Februari 2020, diikuti 52 peserta. Kegiatan ini sukses dilaksanakan dan semua unit pembelajaran Modul I telah ditransper ke guru-guru sekolah non mitra Tanoto Foundation. Banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan ini juga menunjukkan minat para guru untuk berubah dalam proses pembelajaran. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh dana BOS, bahkan ada beberapa peserta yang rela mengocek kantongnya sendiri.

Guru-guru yang mengikuti kegiatan diseminasi ini umumnya datang tepat waktu. Tidak ada yang izin meninggalkan kegiatan dan fokus pada satu kegiatan yaitu pelatihan. Sewaktu kegiatan berlangsung, antusias peserta pun sangat tinggi. Mereka menyampaikan gagasannya dan presentasi dengan penuh percaya diri.

Unit pembelajaran 1 yang membahas tentang pembelajaran aktif MIKIR menjadi materi pertama dalam kegiatan diseminasi ini. Pembelajaran aktif MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi) dilatihkan dengan cara peserta mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kegiatan MIKIR itu. Pembelajaran aktif MIKIR ini juga dipertegas kesesuaiannya dengan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dan keterampilan abad-21.

Unit 2 membantu guru untuk mengembangkan pertanyaan/tugas dan lembar kerja. Di unit 2 ini peserta dilatih membuat pertanyaan produktif, imajinatif dan terbuka (PIT). Pada unit 3 peserta dilatih untuk mengelola lingkungan belajar. Pada unit 3 ini peserta diminta menentukan pengaturan meja-kursi untuk pembelajaran dengan memperhatikan mobilitas, interaksi dan akses (MIA). Selain itu, di unit 3 ini peserta dilatih untuk memajangkan hasil karya siswa yang berfungsi sebagai Motivasi, Apresiasi, Sumber Belajar, Umpan Balik dan Komunikasi (MASUK).

Selanjutnya di unit 4 peserta dilatih mengembangkan budaya baca dan pemanfaatan perpustakaan dan pojok baca. Di unit 5, peserta menyiapkan skenario pembelajaran yang akan dipraktikkan langsung di kelas dengan memperhatikan unsur MIKIR, MIA,PIT dan MASUK. Unit terakhir adalah unit 6, peserta diminta menyusun rencana tindak lanjut yang akan dilakukan setelah mengikuti kegiatan diseminasi.

Banyaknya materi yang dipelajari ternyata tak mengurangi semangat peserta diseminasi. Peserta diseminasi tetap semangat mengikuti kegiatan walaupun kegiatan sangat padat, Mereka haus menerima materi yang disampaikan oleh para Fasilitator Daerah. “Rugi kalau tidak ikut pelatihan Tanoto," ujar Dena Silvia saat ditanya mengapa dia mau ikut kegiatan diseminasi.

“Kami mendapatkan informasi dan strategi mengajar yang membuat pembelajaran menjadi aktif,” lanjutnya lagi.

“Strategi yang dilakukan oleh Fasda ketika memfasilitasi kegiatan, bisa menjadi contoh ketika kami berada di kelas. Kami bisa melakukan urun gagasan, presentasi, kunjung karya untuk memancing kemampuan siswa.” Kata Dena Silvia menambahkan. “Jadi rugi kalau kami tidak ikut.” Ulangnya lagi.

Peserta lain, Walgiah menyatakan “Dalam pelatihan ini kami peserta tidak mengantuk. Jadi kami juga belajar dari para fasilitator yang memfasilitasi kegiatan ini, bagaimana strategi mengajar dan mengatasi masalah siswa saat belajar di jam-jam yang rawan, misalnya jam pelajaran terakhir.”

Kegiatan diseminasi mandiri ini memberikan dampak yang positif bagi guru-guru peserta pelatihan. Apalagi ketika mereka sudah dilatih untuk mendokumentasi dan mempublikasikan praktik-praktik baik pembelajaran di grup facebook Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan. Sehari setelah kegiatan pelatihan banyak postingan guru-guru yang ikut dalam pelatihan ini. Misalnya dari SMPS Arrahman, hampir semua guru yang ikut pelatihan ini mulai memposting praktik baik yang mereka lakukan. Begitu juga dengan guru-guru lainnya dari SMP Negeri 2 Batanghari, SMP Negeri 22 Batanghari. Secara tidak langsung kegiatan memposting praktik baik pembelajaran di sekolah juga merupakan ajang mengenalkan sekolah itu ke publik.

“Kami memposting praktik baik pembelajaran untuk berbagi ke guru-guru lain, juga memperkenalkan sekolah ini. Paling tidak ada yang tahu, di Batanghari ada SMP Negeri 22 Batanghari,” kata Bu Walgiah sambil tertawa ketika ditanya alasannya memposting di grup Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan.

Kegiatan diseminasi ini dilakukan sama seperti kegiatan pelatihan bagi guru-guru sekolah mitra Tanoto Foundation. Dari segi materi, proses fasilitasi semua sama seperti kegiatan yang tidak dilakukan secara mandiri. Kegiatan yang bersifat mandiri menunjukkan bahwa keinginan guru-guru untuk menambah kompetensinya masih sangat tinggi. Kegiatan yang mandiri ini diimbangi dengan kemauan dan antusias dalam mengikuti semua unit pembelajaran. Jika ada guru yang mengatakan “Rugi kalau tidak ikut pelatihan Tanoto,” secara inplisit ia menyatakan kepuasannya mengikuti kegiatan diseminasi ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post