BODY SHAMMING
TANTANGAN MENULIS HARI KE-9
BODY SHAMING
Beberapa waktu yang lalu kita pernah menyaksikan berita tentang seorang laki-laki yang membunuh teman kerjanya karena sering diejek kalau dia gendut. Padahal memang benar, laki-laki itu gendut.
Kasus yang terjadi tersebut terjadi karena korban mengejek tubuh teman pelaku. Ini adalah salah satu contoh kasus perundungan atau yang sering juga disebut dengan istilah body shaming. Body shaming ini adalah perundungan yang bersifat verbal. Perundungan verbal adalah intimidasi yang melibatkan kata-kata, baik yang tertulis maupun terucap. Perundungan secara verbal meliputi menggoda, memanggil nama yang tidak pantas, mengejek, menghina bahkan mengancam.
Mengomentari penampilan fisik seseorang sering juga terjadi di media sosial. Netizen dengan mudah melecehkan, menghina atau menjadikan kondisi fisik seseorang sebagai jadi lelucon. Komentar-komentar tentang fisik seseorang yang awalnya tidak ada maksud-maksud tertentu, dapat menjadi kasus body shaming. Kalimat seperti ini kadang tidak kita sadari akan membekas di hati orang mendapatkan kalimat ini. Padahal bisa saja kalimat itu dimaksudkan untuk menunjukkan sikap empati kepada orang tersebut.
Contohnya:
“Wah, kamu langsing ya sekarang,” sementara teman kamu badannya tidak langsing.
“Kok kamu makin kurus sih,” sementara dia tidak tahu penyebab orang tersebut kurus.
Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan penampilan orang lain, atau membanding-bandingkan kondisi fisik seseorang dengan orang lain. Tidak hanya dari dari orang lain, perlakuan body shaming juga kadang berasal dari diri kita sendiri, yaitu ketika kita memberi label atau komentar negatif kepada penampilan fisik kita.
Misalnya : “Aku tidak ikut, badanku kan gendut.”
Jika seseorang dibanding-bandingkan kondisi fisiknya tentu akan menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan pada orang tersebut. Ketika mendapat perlakuan perundungan, korban akan merasa malu, minder terhadap kondidi tubuhnya dan merasa bahwa bentuk tubuhnya jelek. Ia merasa tubuhnya perlu diperbaiki, dilakukan operasi ini, operasi itu dan banyak cara lainnya untuk memperbaiki kondisi fisiknya. Akhirnya ini akan berpengaruh pada kesehatan tubuh korban body shamming.
Dampak body shamming juga akan terdampak pada pelaku body shamming. Ia akan menganggap dirinya langsing, cantik sehingga lupa atau tidak perlu menjaga berat badannya. Akhirnya pelaku bisa saja akan mengalami kenaikan berat badan, ada juga yang melakukan diet ketat agar ia bisa menjaga kestabilan bentuk tubuh dan berat badannya.
Berikut ini adalah cara untuk mengurangi perasaan malu setelah menerima perlakuan body shamming:
Berlatih untuk mensyukuri kondisi diri sendiri, caranya kita harus fokus pada hal-hal yang positif dalam diri kita, rasa syukur pun akan tumbuh, sehingga kita dapat menerima dan mencintai diri sendiri.
2. Menyadari dan menerima kekuarangan pada diri sendiri
3. Menciptakan inner supporter, yaitu dengan menanamkan kata-kata penguat bagi diri sendiri secara berulang-ulang, misalnya “saya cantik”, “saya seksi” “cara berjalan saya anggun,” dan lain sebagainya.
4. Mengubah pola pikir terhadap diri sendiri,
5. Selektif terhadap pesan di media sosial, pilihlah akun yang menampilkan ajakan atau penerimaan yang menerima, menghargai dan mencintai diri sendiri.
Biasanya, orang yang merasa malu dengan bentuk tubuh atau kondisi fisik lainnya akan menghindari tampil di depan orang banyak. Hal ini nantinya akan mengganggu pergaulannya, prestasi bahkan kreativitasnya. Jadi, kalau seseorang menjadi korban body shaming, cara mengatasinya hanya dengan rasa percaya diri dan bangga dengan diri sendiri. Sebaliknya, jika seseorang itu sering melakukan tindakan body shaming, berhentilah. Jika tindakan body shaming tetap dilakukan, dampak negatif akan terjadi pada korban maupun pelaku body shaming itu sendiri.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siip. Keren dan manfaat banget. Saling kunjungi gih
iya pak
Setelah baca ini, jadi belajar lebih bersyukur dan mencintai diri sendiri, trims Bun
lama tidak menulis
lama tidak menulis
Pencerahan yang bagus,salam literasi!