SRI WAHYUNI

Guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Batanghari, Jambi. Mengajar sejak 1 Desember 1995....

Selengkapnya
Navigasi Web
BAKSO TEMPE
Bakso tempe

BAKSO TEMPE

TANTANGAN MENULIS HARI KE-4

BAKSO TEMPE

Sabtu siang, 13 Juni hujan turun dengan derasnya. Sudah beberapa hari ini udara di Muara Bulian panasnya full. Sampai-sampai tanaman jambu airku daunnya kering semua terkena sengatan matahari. Hari ini panas itu terganti dengan hujan yang turun begitu deras. Alhamdulillah, tanaman juga menjadi segar kembali.

Udara yang dingin karena hujan juga berpengaruh pada perutku yang belum terisi. Segera aku ke dapur, memasak air untuk kubuat teh bagi seluruh anggota keluargaku. Saat ini, kami hanya tinggal berempat, sementara sulungku sedang menuntut ilmu di kota kelahiranku Palembang. Sesuai dengan permintaan, sepiring nasi goreng sudah kusiapkan untuk si bungsuku. Sementara untuk yang lainnya, belum tahu mau makan apa.

Kubuka kulkas dan kulihat belanjaanku kemarin. Ada dua potong tempe ukuran sedang. Kuambil dua potong dan kuiris tipis-tipis. Lalu kucari mangkok kecil dan kuisi tepung terigu, potongan daun seledri, garam dan sedikit penyedap masakan. Kuaduk-aduk setelah kutambahkan air secukupnya. Berikutnya kumasukkan irisan tempe yang telah kukerjakan sebelumnya dalam adonan tersebut. Setelah minyak mulai panas, segera kumasukkan tempe yang sudah bercampur dengan tepung itu. Hanya beberapa menit, dua potong tempe ukuran sedang sudah selesai kukerjakan.

“Ma, dingin-dingin begini enaknya masak apa ya?” Tanya anakku Sherina.

“Enaknya makan apa?” aku balik bertanya.

“Yang hangat-hangat yang lebih cocok, Ma.” Katanya.

“Itu sudah ada teh hangat dan goreng tempe,” kataku sambil menunjukkan tempe goreng yang baru selesai kumasak.

“Iya…yang lainnya lagi, Ma,” kata Sherina.

“Mama juga bingung mau masak apa hujan-hujan begini.” Kataku.

“Bagaimana kalau kita buat bakso saja, Ma,” usul anakku Sherina.

“Ayamnya harus diblender dulu,” kataku.

“Kali ini kita tidak usah pakai ayam, Ma. Kita coba dari bahan yang lain. Dari bahan tempe misalnya,” usul anakku lagi.

“Boleh juga. Kemarin mama beli tempe agak banyak. Kalian semua kan suka sekali makan tempe, maka mama beli agak banyak,” kataku.

“Mama juga pernah lihat youtube tentang olahan tempe. Kali ini kita buat bakso saja ya?” usulku kepada anakku.

“Apa bahan-bahannya ada, Ma?” Tanya Sherina.

“Mama lihat dulu bahan lainnya di kulkas.” Kataku.

“Ini ada wortel, seledri,” kataku sambil melihat sayuran yang tersimpan di kulkas.

“Pakai tepung tapioka, telur, merica dan bawang putih juga, Ma.” Kata Sherina yang langsung membaca info di gawainya.

Segera tempe yang ada kami potong-potong tipis. Kemudian kami haluskan dengan menggunakan gilingan cabai. Sementara wortel dicuci bersih kemudian diparut dengan bentuk memanjang. Begitu juga daun seledri yang dipotong halus dicampurkan dalam adonan tempe yang dihaluskan. Tambahkan telur dan air sedikit agar adonan tidak terlalu keras.

“Merica halusnya tidak ada ya, Ma?” Tanya Sherina.

“Tidak ada. Kita giling saja sekalian menggiling tiga siung bawang putihnya,” kataku.

Kemudian aku menggiling merica dan bawang putih. Sementara anakku terus memperhatikanku. Setelah selesai menggiling, kucampurkan merica, bawang putih ke dalam adonan tempe. Kutambahkan tepung tapioka dan garam serta penyedap rasa secukupnya. Tepung tapioka kutambahkan ke adonan dengan mengira-ngira sampai terasa adonannya bercampur dan bisa dibentuk bulat-bulat seperti bakso.

“Sherina, siapkan air dalam panci. Kemudian masak untuk merebus bakso tempenya,” kataku menyuruh Sherina.

“Iya Ma,” kata Sherina yang selanjutnya menghidupkan kompor gas.

“Airnya sudah mendidih. Jadi bakso tempenya sudah bisa direbus ya, Ma?” Tanya Sherina ketika melihat air di panci sudah mulai mendidih.

“Benar. Masukkannya pelan-pelan agar tanganmu tidak kena air panas atau pancinya,” kataku lagi.

“Tanda-tanda bakso tempenya sudah masak seperti apa, Ma?” Tanya Sherina setelah beberapa menit bakso tempe direbus.

“O..tanda-tandanya, baksonya mulai mengapung.” Jawabku.

Setelah bakso tempe masak, kami meletakkannya di tempat yang bisa menyaring air bekas rebusannya. Bakso tempe selanjutnya kami biarkan sebentar agar keras dan tidak panas lagi.

“Ma, bagaimana makannya?” Tanya anakku Naufal yang ikut melihat kesibukan aku dan Sherina di dapur.

“Nanti, kalau baksonya sudah dingin kita bisa menggorengnya dengan dicelupkan pada telur kocok.” Jawabku.

“Wah…Oval tidak sabar lagi Ma, mau makan bakso tempenya,” kata anakku ini yang memang sangat doyan tempe.

“Ayo Sherina, kocok telurnya,” kataku sambil memberikan sebutir telur kepadanya.

“Jangan lupa tambahkan garam sedikit agar telurnya juga memiliki rasa,” kataku.

Segera Sherina melakukan yang kuperintahkan padanya, sedangkan aku menyiapkan wajan dan minyak di atas kompor. Tak lama kemudian, aku mulai menggoreng bakso tempe hasil masak antara aku dan anakku Sherina. Ketika makan, anakku Naufal malah menambahkan saus sambal pada bakso tempe goreng itu.

“Maknyus….mantap masakan mama,” puji anakku.

Masakan lezat tidak sekadar rasanya saja. Tapi proses membuatnya yang penuh kebersamaan, keceriaan membuat masakan itu menjadi jauh lebih lezat. Semoga di hari-hari libur lainnya, kami bisa masak bersama-sama lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

apapun makanannya buatan ibu pasto enak

14 Jun
Balas

Jd ngiler bun bacanya

14 Jun
Balas

Sangat kreatif bunda...salam sukses selalu

14 Jun
Balas

Mantap Buk... kreatif

14 Jun
Balas

Mantab bu, kayaknya bisa juga tu di coba

13 Jun
Balas

Ide Kreatif dari putranya patut diacungi jempol.... bakso tempenya jadi lebih Yummi karena buatan sendiri

13 Jun
Balas

Yang penting kebersamaan ya Bun..apapun makanannya..salam literasi

14 Jun
Balas



search

New Post