
Terbakar Dalam Kebodohanmu
Hari ini, kulangkahkan kakiku dengan semangat membara di dada
Tugas negara mengharuskanku membuang rasa ingin berlama-lama dengan buah hatiku
Kumpulan mahasiswa sudah berarak dengan yel yel mereka
Meneriakkan apa yang mereka anggap benar
Dengan lantang mereka memprotes apa yg mereka anggap salah
Meski aku tak begitu paham dengan apa yang mereka teriakkan, namun kuanggap mereka sedang menggunakan haknya untuk bebas berpendapat...
Langit terasa redup
Entah kenapa terasa sedemikian sendu
Meski teriakan terdengar makin keras
Dan langit mulai memerah ketika ada yang mulai membakar
Aku berlari kearah mereka
Berharap mereka memadamkan apa yg mereka bakar
Berharap mereka tidak anarkis
Tapi tiba-tiba ada yang melemparkan gumpalan plastik kearahku
Aroma bensin sekilas tercium sebelum rasa panas menjalar di wajah, leher dan tubuhku...
Oh.. Allah Tuhanku...
Aku hanya bisa berteriak menahan sakit di badanku
Suara teriakan mereka makin terasa menjauh...
Dan aku serasa masuk dalam neraka yang mereka cipta....
Salah apa aku pada mereka..
Hingga mereka sedemikian benci kepadaku...
Ajaran apa yang mereka terima
Sehingga mereka sedemikian tega melakukan tindakan sekeji ini kepada sesama manusia...
Paham apa yang mereka anut, sehingga mereka sedemikian brutal ingin menghancurkan tatanan negara
Oh.. Allah Tuhanku...
Panas ini terasa menghujam kedalam tenggorokanku
Pedih ini semakin terasa menusuk ke dalam kesadaranku....
Tak sadarkah mereka
Bahwa mereka tidak hanya melukaiku
Tidak hanya membakarku
Tapi mereka membunuh harapan keluargaku
Mereka membunuh semangat anak-anakku...
Aku terbakar dalam kebodohanmu, wahai mahasiswa yang dengan brutal melempariku dengan bensin
Korpsku terbakar juga dlm keprihatinan melihat kelakuanmu yang sadis
Almamatermu juga terbakar, dalam rasa malu melihat kelakuanmu
Agamamu juga tercabik, melihat kebrutalanmu
Keluargamu juga menangis, melihat tingkah bodohmu
Bahkan ibumu yang melahirkanmu pun, tak rela kau melakukan itu...
Anak-anakku....
Kuatkanlah tekadmu untuk mencapai asamu
Tegarkan hatimu utk berjuang meraih masa depan bersama ibumu
Jangan kau tiru kebrutalan mahasiswa yang membakar ayahmu
Negeri ini harus tetap tegak
Dalam bingkai demokrasi dan bhineka tunggal ika
Kurelakan pengorbananku
Untuk negeri Indonesia tercinta ini
Dalam tugasku
Dalam pengabdianku.
Semarang, 4 September 2021
(Mengenang kejadian dua tahun yang lalu)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar