Racun
Betapa jahatnya barisan kata yang terlukis
Pada layar sentuh yang tiap saat ku tatap
Kau ucapkan kata yang pedas menusuk hati
Merusak jiwa
Semakin kurasakan semakin dalam luka
Hati tersayat tidur terjaga dan makan terpaksa
Mimpi buruk mengejar seperti raksasa yang memangsa
Seluruh kesadaran
Sudah kubilang aku tak lagi mau bersapa
Apalagi berteman
Enyah saja kau dari kehidupan
Racun sudah dirimu menjelma
Salahku sudah kutebus dengan berkali maaf
Yang membakar lidah dan juga mata
Tapi racun katamu seakan terus melata
Dalam sejarah masa lalu dan sekarang
Jika aku bisa, ingin kuminta jangan lagi pernah
Kamu hadir mengusik hidupku dengan perintah
Untuk menjadi teman sekaligus musuh
Masa kini maupun masa lalu
Mijen, 12 September 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar