Perih
Hari ke- 14
#Tantangan Gurusiana
#Tantangan menulis hari ke- 14
Walau berserakan
Serpihan ini
Tak kan kubagi
Pada yang lain
Juga denganmu
Kugenggam erat
Nyeri
Tak seperih dalam hati
Dan kupatri
Bukan menyimpan luka
Sebagai tanda
Tak kan berluka
Pada hal yang sama
Sebagai pengingat
Bukan ikatan menjadi kuat
Seberapa mampu
Kita berbuat
(Sriut, 02032020)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
luka ini ku bawa pergi dan berlariKan kulukis senyum terindah di bibirTiada yang tahuHati ini pernah kau sakitiHa ha jadi ikut perih Bun...lanjuttt
Ha ha ha..berandai andai ya. terima kasih Bunda
Biarkan perih mnjd pengingat luka diri, jiahhh.....bunda pagi2 udah berasa perih...keren bund
Hahaha. Sebagai kalau pernah luka
Keren.
Terima kasih Bunda..salam
Puisi sarat makna. Luka dan perih semoga hanya ada dalam puisi nan keren ini.
Iya Bunda hanya lamunan.. hehehe
Masih tampak bekas luka, yang sengaja kau cipta. Perih.Siapa yg melukai ma hehe
SMS hehehe
Haha..puisi pilu yang menyayat hati...semoga hanya sebuah puisi...semoga bahagia bersama keluarga tercinta.. aamiin ya robbal'alamin
Aamiin..yra.. Terima kasih Bunda..hanya lamunan..hehehe
Mantap puisinya bu....mudah2an perih hatinya bisa terobati. Sukses dan salam kenal
Terima kasih Bunda, salam kenal juga
Luka sebagai pelajaran diri untuk berbuat lebih baik lagi..
Iya Bunda, sebagai pengingat..terima kasih..salam
Wow! Puisinya mantul, Bu. Salam kenal.
Terima kasih, salam kenal kembali
Saya follow kok ndak bisa ya, Bu?
Iya, saya follow yang lain juga gak bisa.
hmm,.puisi dgn bahasa yg kontras, bahwa tak terluka, namun dengan judul perih..itulah aslinya hati kita..saat mengatakan, saya tidak apap apa,..aslinya ada apa apa..demikianlah..salam
Mikul dhuwur mendhem jeru..hehehe
Puisi keren. Sukses terus bu.
Terima kasih Bunda
Perih.... Ngilu... Ah, ntahlah. Sehat, sukses n bahagia selalu bersama keluarga tercinta bu. Barokallah
Hehehe..terima kasih sudah berkunjung
Perih ini yang melangitDiksinya dan Rimanya TOPBarokallohu
Terima kasih Bunda.. heheh
Semoga perih lenyap bersama angin
Terima kasih Bunda telah mampir..salam
Selalu buat hati terbawa arus Bun,ketika membaca puisi bunda
Terima kasih Bunda, selalu membaca tulisan saya ..salam
Luka masa lalu ya..., Sudah hempaskan saja. Tak perlu disimpan. Luka itu kan mengering & sembuh...
Sudah kering Mbakyu..hehehe
semoga perih nya hanya di dalam puisi ,ya bunda cantik
Iya Bunda. Hehehe..lamunan
Biarkan nyeri tersembunyi Tampakkan indahDalam senyuman mu yang merekah
Ambil nafas dulu ah