LEZATNYA MAKANAN TRADISIONAL (TANTANGAN HARI KE 9)
LEZATNYA MAKANAN TRADISIONAL
Tantangan hari ke 9
Sri Suwarni,S.Pd.M.Si
Pada hari sabtu tanggal 16 November 2019 Koordinator Wilayah Kecamatan Tengaran melalui anggota PGRI mengadakan berbagai perlombaan,Dalam rangka memperingati hari Guru Nasional dan memperingati HUT PGRI yang ke 74,semua jajaran PGRI mengit\kuti lomba yang diadakan pengurus Cabang PGRI Kecamatan Tengaran.Tempat lomba dipusatkan di SMA 01 Tengaran.Cabang lomba diantaranya: Volyy Ball Putra dan Putri,Tenes Meja Putra dan Putri dan Karaoke Putra dan Putri.Pelaksanaan lomba di awali dengan Upacara pembukaan dalam rangka memperigati hari Guru Nasional dan HUT PGRI,yang menjadi Inspektur Upacara kali ini adalah Bapak Sigit Suripno,SE selaku Bapak Camat Tengaran.
Upacara selesai dilanjut makan makanan tradisional bersama,yang mana makanan tradisional ini yang menyediakan dari masing - masing Gugus untuk menyediakan makanan tradisional seharga Rp 350,000 /Gugus.Makanan yang disediakan bermacam-macam diantaranya:Talas,Ketela rambat,Ketela rebus,kacang tanah,gethuk,pisang godog,klepon,gablog,utri,tiwul,sarmiyer,opak,tape dan lain-lainnya masih banyak.Dalam penyajiannya ditempatkan pada tempayan dan dihias dari daun pisang atau daun pandan.Semua makanan sudah siap dimeja.Bagi Bapak Ibu Guru setelah upacara semua disuruh mengambil dan memakan makanan tradisional yang telah dipersiapkan oleh kita semua melalui perwakilan Gugus.
Baru pertama kalinya dalam memperingati Hari Ulang Tahun PGRI dan HGN,sehabis upacara kita bisa menikmati makanan tradisional.Bapak Ibu sangat antusias dalam menikmati makanan yang sudah terseia."Pak Guru bertanya:apakah semua makanan yang disajikan disini itu dari alami semu?"Saya,menjawab: betul Pak ini memang disuruh menyiapkan yang dari alam,dan buatan sendiri lagi."Pak Guru,ternyata enak-enak ya makanan tradisional itu,tidak kalah enaknya dari Wonder"Kelakar Bapak guru yang bertanya tadi.
Makanan Tradisional memang alami,apalagi diolah sendiri,tanpat pengawet,tanpa pemanis buatan,dan tanpa zat aditif,InSyaaAllah aman,kelakar saya."Pak Guru kalau aman aku disajikan atau diberi makanan seperti ini kalau sering-sering ya tidak nolak kok."Jawab saya betul...betul...betul,itu kan makanan yang ngangeni.makanan gembili,ketela,singkong itu malah jadi obat,siapa yang makan atau sering makan ketela tidak sakit maaag.akit maag.Bahan makanan tradisional mudah di dapat,harga terjangkau dan enak dinikmati.Untuk itu mari kita merubah hidup dengan makan makanan dari tradisional.dan membudayakan membuat makanan dari makanan tradisional atau yang berasal dari Desa pada umumnya.
Mari beralih ke makanan tradisional dan membudayakan memakan makanan tradisional,lewat even-even tertentu diharuskan menjamu tamu dengan makanan tradisional.Makanan tradisional yang dikemas dan di bentuk berbagai macam model yang menarik,tidak akan kalah dengan makanan yang keluaran pabrik.Beralih ke Makanan tradisional akan menghemat belanja,sekaligus membudayakan produk-produk dari alam atau pedesaan.Makanan tradisional menyehatkan,bergizi dan mudah dicari di pedesaan.Semoga dengan promosi lewat menjamu tamu dengan makanan tradisional akan membantu para Petani.Semoga berhasil masyarakat menyenangi makanan tradisional.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi ngiler
tindakke Tengaran mbak,sini ada macammacam...