Sri Sugiastuti

Mendidik dengan hati, berdakwah lewat tulisan, membaca dengan kaca mata 5 dimensi,selalu ingin berbagi dan menjaga silahturahmi. Tulisan adalah warisan yang ber...

Selengkapnya
Navigasi Web
Benarkah Fenomena Telaga Warna Di Dieng Penuh Misteri ?

Benarkah Fenomena Telaga Warna Di Dieng Penuh Misteri ?

Benarkah Telaga Warna Dieng Penuh Misteri ?

Hi, mau nanya nih, sudah pernah jalan-jalan ke Dieng kah? Kalau sudah pasti banyak ya, yang bisa dinikmati di sana. Sampai bingung deh mana dulu yang mau diceritain. Nah kali ini saya mau berbagi kenangan yang saya rasakan ketika jalan-jalan ke Telaga Warna yang jadi salah satu obyek wisata di Dieng Wonosobo. Mengapa saya tulis ritual jala-jalan keluarga kami ? Karena kami penasaran dengan mitos dari kisah telaga Warna di pegunungan Dieng.

Kami sengaja dari Solo pagi hari lewat Kopeng, Blabak, Magelang Secang, Temanggung baru menuju Ke Wonosobo. Sepanjang jalan mata ini dimanjakan dengan pemadangan pegunungan Telomoyo dan lereng lerengnya yang ditanami aneka jenis sayuran yang tumbuh di daerah pegunungan. Pas waktunya perut mulai keroncongan kami berhenti di pinggir jalan menikmati bekal yang kami bawa. Sudah niat mau sarapan di pinggir jalan sambil menikmati udara sejuk pegunungan Telomoyo.

Bekal yang kami bawa cukup menyelera. Nasi kotak yang sudah dilengkapi dengan ayam goreng, lalapan dan oseng kikil yang maknyoss. Acara sarapan selesai. Cuusss.. yuk lanjut mobil meluncur cepat melewati jalur yang kami pilih. Saya menikmati perjalanan Temanggung-Wonosobo yang terus menuju ke Dieng. Sebelum sampai di obyek wisata Telaga Warna kami sempat berhenti di gardu pandang karena si Aura cucu saya kebelet pipis. Yuk turun dulu yang mau pipis siapa lagi nih?

Karena perjalanan lancar pukul 10 kami sudah tibaTelaga Warna. Hmm ternyata bener apa kata mbah Google pemandangan dan udara pegunungan di obyek wisata ini sejuk, bersih dan penuh dengan ketenangan. Alhamdulillah, karena masih pagi dan bukan musim liburan jadi ngga terlalu ramai.

Setelah membeli tiket kami masuk ke lokasi telaga Warna. Mata ini seakan ngga percaya melihat danau atau telaga yang saat itu dalam keadaan kering. Air danau tidak melimpah dan warna yang muncul siang itu hijau cantik sekali. Masyaallah.

Pasti pada penasaran ya kok dibilang unik cantik dan ada kesan misterinya. Konon air di telaga ini kerap berubah-ubah warnanya. Kadang kekuningan, hijau, biru, bahkan sering juga memancarkan warna pelangi. Tepat sekali bila penduduk di sekitar Dieng menyebutnya telaga Warna.

Telaga ini dalam mitos disebut-sebut sebagai tempat para dewi dari kayangan turun mandi ke bumi. Yaitu bidadaei yang bernama Nawang Wulan dan kawan-kawannya. Sedang bila ditelusuri dari segi filosofi, perubahan warna pada danau itu disebabkan ada 5 warna sebagai unsur manusia ( sedulur papat kalima pancer)

Telaga Warna ini berada di ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut dan dikelilingi oleh pemandangan pegunungan dan pepohonan yang hijau. Jika ingin menikmati cantiknya Telaga Warna Dieng ini, sebaiknya datang pada pagi atau siang hari adalah waktu yang tepat untuk menikmatinya. Karena apabila datang sore hari, yang bisa dinikmati hanya kumpulan kabut yang menutupi lembah.

Kami merasa beruntung bisa berada di ketinggian 2000 meter dan berada di telaga Warna tepatnya di desa Dieng Wetan, kecamatan Kejajar. Wonosobo. Kami bersyukur bisa menikmati keunikan pemandangan alam di sekitar telaga Warna. Air telaga yang mengering dan terkesan tenang sedang di pinggir telaga pepohonan rindang menambah kekaguman saya kami ketika tadabur alam di Dieng.

Kami sempat menyusuri tepi telaga yang di kelilingi pohon rindang terkesan serem. Menurut sejarah telaga ini terjadi karena letusan gunung Purba ratusan tahun yang lalu.Kalau kisah mitosnya boleh percaya ngga percaya warna telaga itu berasal dari cicin milik seorang bangsawan yang jatuh ke dasar telaga. Makany air di dalam telaga itu bersinar indah seperti cicin milik bangsawan tersebut.

Tapi kalau menurut pnelitian yang akurat, warna itu muncul karena ada pembiasan dari cahaya yang ada di sekitar telaga, warna langit biru, kekuningan, hijau atau mungkin bila cuaca mendung air telaga akan berubah warna menjadi abu-abu.

Oya di sebelah telaga Warna masih ada telaga Pengilon. Sayangnya kami tidak menunjunginya. Kami malah tertarik untuk menyusuri goa yang ada di sekitar tepi danau.Samapi saat ini masih ada salah satu goa yang digunakan untuk upacara keagamaan biasanya mereka adalah umat Hindu. Goa di sekitar telaga cukup banyak ada goa Semar, Goa Sumur, goa Batu Tulis dan goa Jaran

Rasanya kami betah berlama-lama di tepi telaga sambil menikmati jagung rebus dan iringan musik pengamen yang buka lapak di dekat tepi pantai yang berhasil menghibur pengunjung, sekaligus mengumpulkan rupiah yang bisa dibawa pulang.

Bila anda penasaran karena belum pernah kesana. Jangan ditunda. Sebelum jalan-jalan ke Luar Negeri wajib hukumnya menikmati keindahan alam Bumi Pertiwi ini.

Untuk saat ini wisata ke Dieng belum bisa menggunakan bus wisata yang besar. Pertimbangannya adalah jalan yang sempit dan naik turun plus berkelak kelok pula. Jadi sebaikanya menggunakan bus wisata mini, kendaraan pribadi, angkutana umum, sepeda motor atau carter bus mini yang dimiliki oleh Kabupaten Dieng.

Sumber: https://astutianamudjono.wordpress.com/tag/jalan-jalan/

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post