Cerita Tentang Dua Pohon
Cerita tentang dua buah pohon
Pohon pertama adalah pohon Flamboyan yang tumbuh di belakang gerbang pintu masuk ke obyek wisata sekaligus pintu masuk ke Parapat dan Pananjung,pohon itu meman pohon yang sudah tua,sangat besar batang diantara cabang-cabangnya ditumbuhi anggrek merpati.Waktu liburan seperti yang membuat ingatan ku mengenang masa-masa lalu masa belum menetap di Pangandaran.
Setiap musim liburan sekolah wajib hukumnya untuk datang berbakti kepada suami yang berdinas disini.Setiap kedatanganku di liburan bulan Desember selalu disambut dengan mekarnya bunga bunga flamboyan merah menyala seperti gairahnya hati ini.Sebaliknya di bulan juli disambut dengan mekarnya anggrek merpati putih bersih walau hanya mekar sehari.Membuat 'waas' hati.
Berpuluh tahun sudah kisah itu berlalu dan kini tempat pohon itu tumbuh sekaligus dengan pohonnya telah berganti menjadi sebuah taman yang akan menjadi saksi kisah - kisah pengunjungnya.
Pohon kedua adalah pohon yang tumbuh di belakang gerbang timur sekolahku.Konon pohon itu telah berumur lebih dari seperempat abad,memang benar adanya karena aku telah bertugas di sekolah itu sudah lebih dari dua puluh tahun.Pertama kali aku masuk pohon itu tengah meranggas menggugurkan daun daunnya.Kemudian akan luruh seluruh daun daunnya dan gundul dan ketika permulaan awal bulan maret akan bersemi kembali serta daun-daunnya akan tumbuh sempurna sesudah itu berbunga dan berbuah.Buah-buahnya ikut jatuh ke bumi berserakan terbawa air dan akan tumbuh apabila tersangkut di tempat yang memungkinkan tumbuh.Seiring dengan lajunya pembangunan dan penataan lingkungan disekitar sekola.Bibit pohon yang tumbuh dimana saja itu dicabut dibersihka.Ketika dua tahun yang lalu pohon itu kembali meranggas tetapi tidak pernah bersemi kembali,baru aku tanyakan kenapa."Mati bu,jawab seorang pembina kesiswaan,waktu pawai obor kesiram minyak tanah oleh anak - anak,waktu mengisi obor disenderkan di pohon."
Kini pohon itu telah lenyap dipotong setelah menunggu satu tahun benar benar kering,supaya kayunya dapat dipergunakan.Tak ada yang peduli toh hanya sebuah pohon tapi ada yang kusesali aku tidak tahu namanya,pohon yang berbeda,seperti pohon yang hidup di daerah 4 musim yang sempat menjadi ciri khas sekolah telah hilang dan aku kehilangan jejak untuk mencarinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ok...bun pembelajaran dari khasanah kehidupan makhluk. .salam dari kota bersinar.
Salam, bener2 menyesal kucari cari 'thukulan' nya sudah gak ada.gak tahu namanya dan gak punya photonya lagi.cuma tercatat dalam ingatan.