Tak pandai main petak umpet
Selesai shalat ashar, si bungsu Nabil menghampiriku dan meminta izin untuk pergi main dengan temannya. Sejak duduk di kelas 1 SD ini, si bungsu sering pergi bermain dengan teman-teman yang ada di sekitar rumah. Sekarang Nabil sudah mulai mandiri. Dia sudah pandai bermain dengan teman-temannya dan sudah pandai jajan ke kedai sendiri tanpa ditemani.
Beberapa lama, aku tak mendengar suara anak-anak bermain dekat rumah. Akupun pergi ke halaman untuk melihat Nabil, namun dia tak ada. Akupun mulai cemas dan memanggilnya beberapa kali, tapi tak ada sahutan. Akupun pergi ke kamar mengambil jilbab dan berencana mencarinya. Baru saja kaki kulangkahkan keluar rumah setelah memasang jilbab, Nabil berjalan menuju rumah.
Wajahnya terlihat muram, akupun menghampirinya dan menanyakan dimana dia bermain. Nabil mengatakan kalau dia bermain dengan teman-temannya dibelakang rumah tetangga sebelah rumahku. Dia mengatakan tak ingin bermain lagi. Akupun heran dan menanyakan kenapa, dia jawab Qila temannya marah padanya. Nabil tidak mau sembunyi ketika main cik mancik (petak umpet)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ahaha... Kenapa ga mau sembunyi? Ada-ada aja
Ngak tahu cari mainnya bun...