Ini adalah tahun kedua bagiku mengajarnya. Dia adalah anak yang spesial, baik dari sikap, nilai dan cara belajarnya. Di antara anak-anak spesial yang pernah ku ajar, dialah yang sering membuatku tertawa, kesal dan marah yang terpendam. Nilainya mengikuti dimana dia bekerja, jika bekerja di sekolah, apapun yang dibuatnya pastilah tak bisa di nilai. Jika dia kerjakan di rumah, nilainya selalu maksimal.

Aku salut dengan orang tuanya, dia begitu sabar membimbing anaknya sehingga anak tersebut gigih dalam belajar dan bertanya, namun kemampuannya tak bisa dipaksa untuk memahami semua. Rahmad Arief itulah namanya, sekarang dia sudah duduk di kelas 9, tepatnya kelas 9A. Arief adalah panggilan untuknya, dia masuk ketempatku mengajar sekarang sebagai siswa berkebutuhan khusus.

Dalam belajar dia sering bicara atau tertawa sendiri. Kadangkala, ketika suasana kelas sedang konsentrasi penuh kepada pelajaran yang diberikan, dia tiba-tiba bersorak memanggilku. Jantungku serasa mau copot dibuatnya. Dia tak pernah puas dengan jawaban yang kuberikan ketika dia bertanya, dia akan bertanya kembali, namun apapun penjelasanku dia tak mampu memahaminya.

Ketika belajar denganku, daftar yang dia gunakan selalu saja salah, akhirnya dia sering tak bawa buku paket, catatan maupun latihan matematika. Diapun mengatakan nanti akan melengkapi catatan dan latihannya. Janjinya selalu dia tepati, walaupun besoknya tidak da pelajaran matematika, dia akan menemui ku untuk mengumpulkan catatan dan latihan yang kuberikan di hari sebelumnya.

Dia sangat bertanggung jawab dengan apapun yang dia kerjakan. Harapan dan do'aku semoga dia sukses di kemudian hari. Semoga disiplin dan tanggung jawab yang dia miliki, dapat membawanya kepada keberhasilan. Zaman sekarang disiplin dan tanggung jawab sudah mulai susah didapati pada anak-anak.