Bukan De javu
Entah apa yang pernah terjadi sebelumnya. Setiap kali aku merasakan hembusan angin di sekitar jam 11 selalu ada yang memanggil kenangan. Seolah aku berada di suatu tempat di waktu yang sama dan rasa yang sama. Rasa yang begitu indah dan nyaman. Anehnya setiap waktu yang sama selalu mengindang rasa yang sama. Rananya ini sudah mirip de javu saja.
Kucari benang merah sambil merenung. Belum ketemu juga. Kucoba diam sambil mengingat apa yang pernah terjadi dengan pukul 11 siang di suasana cerah dan angin yang begitu kencang. Otakku berputar menelusuri tanya untuk segera temui jawabnya. Dengan sedikit munafik aku tersenyum mencoba jujur pada diri sendiri. Sambil mencocokkan realita dengan apa yang ada benakku saat ini. De javu atau bukan sih... jujur atau munafik.. kenapa rasa itu selalu memanggil? Baiknya segera kuputuskan saja jawabnya.
Ooohhh... ternyata ini bukan dejavu. Pukul 11 siang terlalu banyak memberikan kenanganku tentang sesuatu. Ini sebabnya selalu memanggilku untuk sekadar mengingatkanku meski semua berlalu tapi dia selalu memanggilku. Memanggil untuk menikmati waktu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ohhh, keren.
Terima kasih mas sochip
hmmm...siapa kah dia?
Dia yang selalu mengingatkan pukul 11 siang bun
Kerenn Bun...kenangan yang tak terlupakan. Udah di follow ya Bun
Terima kasih Bunda Nelly
Terima kasih Bunda Nelly
Terima kasih Bunda Nelly
Terima kasih Bunda Nelly
Selalu indah untuk dikenang ya Bu...
Betul bun...indah
Jam sebelas. Dejavu. Sukses selalu
Terima kasih pak
Ooohhh... ternyata ini bukan dejavu. Pukul 11 siang terlalu banyak memberikan kenanganku tentang sesuatu. Ini sebabnya selalu memanggilku untuk sekadar mengingatkanku meski semua berlalu tapi dia selalu memanggilku. Memanggil untuk menikmati waktu.Keren Bun sukses selalu ya Bun. Dalam kenal. Sudah saya folow
Terima kasih Bunda
Keren.ow ow siapa dia? salam, bu.
Salam pak
Ceritanya bagus
Terima kasih Bunda
Wooowww kwereeeennnn Bun Siapa tu dia?
Dia yang mengingatkan saat pukul 11 siang Bunda
Kenangan yang tak terlupakan sepertinya
Betul bun
Wah, diksi yang kereeen...Salam literasi
Terima kasih Bunds Cicilia...salam
Hari ini saya baca artikel yang ada de javu dengan penulisan yang berbeda, ko saya mikirnya agak aneh yah denger kata de javu...hehehe, salam
Memang de javu sika mendatangkan sesuatu yang aneh Bunda...salam
Asyiknya, ... Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.
Aamiin ...terima kasih pak edi
Keren Bunda. Kenangan yang indah tentunya.
Iya bun...kenangan yg selalu membayang...terima kasih
Keren ceritanya bu
Terima kasih bu Lidya
Keren tulisannya bunda. Salam sukses selalu.
Keren tulisannya bunda. Salam sukses selalu.
Terima kasih
Keren,...penasaran
Terima kasih pak
saya sering berasakan hembusan angin yang sama kemudian ingat sesuatu... duhhh...
Ingat Gia ya mbak Susi?
Keren Bun
Terima kasih bun
Keren tulisan nya Bunda, salam sukses selalu untuk Bunda
Terima kasih Bunda Lifa...sukses juga untuk Bunda
Diksi yang renyah namun bermakna. Mau tanya de javu itu apa? Boleh saya pakai tuk dijadikan diksi musikalisasi? Jawabnya di blog saya ya
Boleh pak
keren bunda cantik kenangan pukul 11 siang, kenangan de Javu?....sukses sll nggih
Mstursuwun bu tutik
Selamat menikmati waktu liburan Bu
Siap pak
Keren sekali... Injin follow ya?
Dengan senang hati pak...silakan