Nasib Kesenian Reog Ponorogo
Tersiar khabar, Malaysia hendak mengklaim kesenian asli Indonesia, Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai warisan budayanya. Hal ini diketahui, saat Indonesia melalui Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, bapak Muhajir Efendi, hendak mengajukan reog sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO. Tentu ditolak, karena tidak berbeda hanya saja Malaysia memberi nama “barongan”.
Khabar klaim reog oleh Malaysia membuat seniman reog Ponorogo geram. Oleh karena itu, Muhadjir meminta Pemerintah Ponorogo secepatnya mempersiapkan data-data yang diperlukan guna meloloskan pengajuan, karena reog merupakan budaya khas Indonesia. Pada tahun 2013, kesenian Reog Ponorogo sudah tercatat sebagai warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Mendikbud, Pemerintah Indonesia.
Melalui Mendikbudristek telah diajukan kepada Sekretariat ICH UNESCO pada tanggal 31 Maret 2022. Selain reog, diusulkan juga tempe, jamu, tenun Indonesia dan kolintang. “Mudah-mudahan tidak ada kendala karena dalam persyaratan yang ditetapkan oleh UNESCO sudah sangat dipenuhi (kriterianya)” kata Muhadjir dalam keterangan resminya, yang diterbitkan Kemenko PMK, hari Kamis tanggal 7 April 2022.
Seperti kita ketahui, upaya Malaysia mengklaim warisan budaya Indonesia sudah terjadi berkali-kali. Warisan budaya tersebut pencak silat, wayang kulit, lagu rasa sayange, tari pendet, rendang, tari piring, tari tor-tor, batik, lunpia/lumpia Semarang, alat musik godang sambilan, beras adan, dan kuda lumping.
Indonesia sungguh kaya ragam budaya, menempati jumlah sumber daya manusia ke empat dunia, belum juga mampu mengelola secara maksimal. Sehingga, ibarat anak banyak kurang terurus karena repot mengurusnya.
#Hari ke 98
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Indonesia kaya aneka budaya, tapi sayang belum dilestarikan secara maksjmal. Keren ulasannya
Terimakasih apresiasinya bunda Karyani, semoga sehat dan sukses selalu
Tulisan keren dan informatif, yuk ikiut melestarikan budaya kita, dengan menuliskannya atau mengajarkannya kepada anak didik dan anak-anak kita, salam sukses
Terimakasih apresiasinya bunda Endang, salam sukses juga
Insyaallah Indonesia yang akan ditetapkan sebagai pemilik kesenian Reog Ponorogo, bukan Barongan Malayasia, Barokallah informasinya Bu Sri Rahayu
aamiin, terimakasih hadirnya pak haji Ahmad Syaihu, sukses selalu
Semoga generasi penerus Bangsa Indonesia dapat melestarikan warisan budaya Nusantara
aamiin, terimakasih hadirnya bunda Zuyyinah, sukses selalu
Reong Ponorogo jauh beda dengan barongan.Semoga klaim negeri jiran tidak berhasil.Selamat sore selamat menunggu berbuka puasa Ramadhan bersama keluarga tercinta. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.
Terimakasih hadirnya pakde Sriyono, sukses selalu
Wah...sangat disayangkan, semoga bisa diterima. Mantap uylassnny bu.Salam kelan...salam Literasi....Izin,sudah 'follow'
Aamiin, terimakasih apresiasinya bunda Yuliawati, siap folback. Salam kenal dan literasi juga
Luar biasa Bunda penuh inspirasi dan mencerahkan
Terimakasih apresiasinya pak Trianto, sukses selalu
Reog kesenian khas Indonesia tak diragukan lagi. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Sri Rahayu
Setuju pak, terimakasih hadirnya. Semoga sehat dan sukses selalu juga pak Bambang Herru Istiyanto
Keren bunda, semoga generasi selanjutnya mampu melestarikan. Sukses bunda
Aamiin, terimakasih apresiasinya bunda Yessy, sukses juga
Ulasan yang menawan Bun, semoga kita dapat menjaga kebudayaan bangsa dengan baik sakam sukses selalu ya
Aamiin, terimakasih apresiasinya bunda Evi, salam sukses selalu juga
Negara kita yang kaya bukan hanya terkenal dengan hasil rempahnya, budayanya juga. Tapi anak negeri kurang suka menekuninya, katanya gak keren. Semoga hadirnya di UNESCO nanti menumbuhkan kesadaran untuk tumbuh kembangkan budaya kita. Salam literasi.
Aamiin, terimakasih hadirnya Bunda Rina. Salam literasi juga
Hayuukk kt perjuangkan bunda. Merdekaaa!!!
Ayo Bun, terimakasih hadirnya Bunda Siska, sukses selalu
Dilematis Bu, ketika negara lain mengklaim budaya kita sebagai miliknya, kita kalang kabut. Padahal selama ini masyarakat kita kurang peduli dgn budayanya, mereka lebih tertarik dgn drakor dari pada wayang. Anak2 muda lebih suka dance dari pada tari serimpi, pendet, kecak dll. Seperti anak kecil yang membiarkan mainannya berserakan di luar rumah, tapi ketika orang lain mengambilnya karean dianggap tidak terpakai lagi, baru dia teriak2. Ini keprihatinan kita bersama ya Bu Sri Rahayu.
Betul pak, mungkin bisa dimulai dari masyarakat atau pemimpin daerah mau/sering menggelar acara warisan budaya Nusantara, sehingga generasi muda akan terpanggil ikut melestarikan. Seperti menjamurnya sanggar tari sebelum pandemi, bagian dari melestarikan budaya Nusantara. Terimakasih hadirnya pak Rochadi Arif Purnawan, sukses selalu
Ulasan yang menarik dan bermanfaat
Terimakasih apresiasinya bunda Anita, sukses selalu
Ulasan menarikm, Ibu. Menjadi perenungan kita. Kenapa bisa terjadi? Mari kita jaga warisan budaya adiluhung dengan berbagai cara. Salam sukses selalu, Ibu.
Terimakasih apresiasinya bunda Cicik, salam sukses selalu juga
Opini yang sama ketika Tarian dari daerah kami juga pernah diklaim oleh negeri luar. Semoga pandangan seperti itu dapat teratasi Bun. Budaya leluhur daerah kita perlu dijaga.Salam sehat Bunda.
Tari piring ya Bun, semoga saja. Terimakasih hadirnya Bunda Alina, salam sehat juga
Setuju dengan ulasan pak ROCHADI, ketika budaya kita diklaim orang baru kita ribut, coba lihat di tv banyak yang bangga memakai bahasa asing yang dicampur adukkan dengan bahasa Indonesia, mereka merasa lebih berkelas kalau memakai bahasa asing.Istilah masyarakat tempe membuat kita merasa malu, saat tempe diklaim milik negara tetangga kita mulai ribut.Salam sukses selalu ibu.
Terimakasih hadirnya bunda Musdawati, sukses selalu
Ponorogo tetap mempertahankannya
aamiin, terimakasih hadirnya bunda Yuli, sukses selalu
Indonesia punya kekayaan yang luar biasa, mantap bunda ulasannya, salam sehat
Terimakasih apresiasinya bunda Delmaria, salam sehat juga
mantap keren cadas...ulasan keren menewen, mencerahkan... salam literasi sehat sukses selalu Bunda Sri Rahayu bersama keluarga tercinta, selamat menunaikan ibadah puasa
Terimakasih apresiasinya pak Sugiharto Bunyamin, salam literasi sehat sukses selalu juga
Ulasan yang sangat informatif, semoga selalu sehat dan sukses.
Terimakasih apresiasinya bunda Anita, semoga sehat dan sukses selalu juga
Mari cintai budaya bangsa. Lestarikan. Ajarkan di sekolah biar generasi muda tau budayanya. Keren ulasannya. Salam sehat dan bahagia selalu Bunda.
Terimakasih apresiasinya bunda Nanik, salam sehat dan bahagia selalu juga
Mantap dan kereen ulasannya bunda, sehat dan sukses selalu
Terimakasih apresiasinya bunda Bahirni, sehat dan sukses selalu juga
Mantap ulasannya, salam literasi
Terimakasih apresiasinya bunda Muharni, salam literasi juga