KESAKSIAN YANG TAK TERSAMPAIKAN
_episode 05
sudah lima bulan ini Laely setiap pagi datang ke rumah Adi hanya untuk mengantar makanan yang dimasak ibu Laely. ayahnya dan ibunya sudah mendesak Adi untuk segera mengiyakan permintaan mereka. Adi sendiri ragu-ragu dengan pilihan orangtuanya, sementara Laely terang-terangan mengejar Beno, Adi bisa membaca dari chatingan Laely pada Beno, Beno sendiri jengah dengan chatingna Laely, Adi juga membaca bagaiman Laely bahkan mengajak menikah dengan Beno. Adi sebenarnya juga tidak bersimpati dengan perempuan yang mengejar laki-laki, tapi anehnya Laely setiap pagi datang ke rumah Adi, dan mau saja pulang diantar Adi. sementara kedua orang tua Adi sudah tak sabar ingin melamar Laely untuk Adi.
"Di .... mau apa lagi....Laely anak yang baik, sopan, santun...pokok njawani....tenan, kata bu Hadie pada Adi saat sarapan pagi bersama.
"ibu.... tahu kalau Laely mau menikah sama saya" Adi tak tega pada ibu untuk mengatakan yang sebenarnya, bagaimana Laely terang-terangan menyukai Beno.
"mau...lah..., usianya juga tidak muda lagi, dua tahun lebih tua darimu apalagi yang di tunggu"bu Hadie sepertinya percaya dengan tindak tanduk Laely didepan bu Hadie.
"tunggu nanti saja bu, bagaimana nanti...., ibu...Adi berangkat dulu "pamit Adi sambil mencium tangan bu Hadie. Pagi itu Adi berangkat bersama dengan Beno, dalam perjalanan Beno masih bertanya tentang kepastian hubungan Adi dengan Laely.
"Ad... sampai hari ini bagaimana hubunganmu dengan Laely,
"nggak ada hubungan sebenarnya Ben, tapi ibu dan ayahhku, semakain hari semakin membuatku frustasi, disisi lain aku sudah tidak bersimpati dengannya, disisi lain ayahku sepertinya ingin aku menikah dengannya...., Adi mendengus kesal.
"Ad..., nanti sore aku ngajak Laely ketemuan" Adi mengernyitkan dahinya.
"jangan berpikir yang tidak tidak dulu, kamu tahu Winda polwan baru yang ku kenalkan padamu beberapa waktu yang lalu, sepertinya aku jatuh cinta padanya, kata Beno membuat Adi tak mengerti,
"lalu kamu kog mau ketemu Laely...? Adi masih belum paham jalan pikiran Beno.
"kamu nanti juga hadir ya..., kita ketemu jam 20.00, di resto dekat Sri Wedari, kita beri kejutan buat Laely, dan kita lihat bagaimana selanjutnya...
"siap ndan...kata Adi, dan merekapun terbahak. Sebenarnya Adi dan Beno tidak tega memperlakukan ini pada Laely, tapi sepertinya Laely sulit untuk di beri pemahaman.
malam itu seperti rencana semula, Adi datang lebih dulu dari Beno, tak berapa lama Adi duduk, datanglah Laely dengan wajah yang gugup,
"lho mas Adi kog disini, ...? Laely bingung menghadapi Adi yang tiba-tiba ada di resto ini, padahal dia ada janji dengan Beno, "wah gimana kalau mas Beno tahu ada mas Adi disini, batin Laely kuatir.
"aku ada janji sama Beno mbak, ujar Adi santai.
"ooooh...begitu..., Laely sepertinya salah tingkah, Adi cuek diam hingga pramusaji datang dengan membawa buku menu, Adi mengambil dan membuka buka buku menu,
"mbak monggo mau pesan apa..., kata Adi memecah kebuntuan.
"ya mas ...makasih, setelah Laely menulis menu, Adi menyodorkan buku menu kepada pramusaji.
beberapa saat kemudian, Beno datang sendirian. Beno menyapa Adi dan Laely. bertambah guguplah Laely dengan kedatangan Beno. baru saja Beno akan duduk, seorang gadis berhijab dengan perawaan yang sportif datang menghampiri meja mereka. Beno berdiri menyambut gadis itu,
"Winda... ini Adi sahabatku, yang sering aku ceritakan padamu, Ad...ini Winda, wanita yang berhasil mencuri hatiku...mereka bersalaman Winda tersipu-sipu mendengar candaan Beno.
"oh...ya..Winda..., ini Laely...temannya Beno, wajah Laely berubah merah, ada rasa kecewa dan marah terpancar di matanya. Winda mengulurkan tangannya dan disambut Laely dengan gugup.
makanan yang dipesan Laely dan Adi sudah datang, Beno dan Windapun memesan makan malam mereka. ada kecanggungan di wajah Laely, dia merasa sakit karena di tolak Beno, dia kecewa cinta yang di semainya berbulan bulan, layu tak berkembang, Laely sebenarnya sadar jika Beno tak menyukainya, tapi Laely perempuan yang keras jika menginginkan sesuatu. kandas keinginan Laely untuk bersama Beno. Laely memandang Adi Sekilas, sebenarnya Adi juga laki-laki yang simpati, dan lembut. Laely akan mencoba mendekati Adi, seperti yang diinginkan kedua orang tuanya, dia sadar usianya sudah lebih dari tigapuluh tahun, sudah harus secepatnya menikah, kata bapaknya beberapa waktu yang lalu.
"mungkin memang jodohku Adi, suara hati Laely memupus keinginan bersama Beno, yang ternyata sudah memiliki kekasih....
setelah peristiwa malam itu, Laely mulai mendekati Adi, dia mulai mengajak Adi main ke rumahnya, dia mulai mendekati dengan berbagai cara supaya orang tua Adi semakin yakin dengan pilihannya.
Adi binging, Adi limbung...saat pak Hadie dan Bu Hadie mengajak melamar Laely minggu depan, Adi ingin menjerit... Adi ingin menceritakan bahwa dia hanyalah pelampiasan saat orang yang diinginkan nya tak kesampaian, Adi selalu melihat dimata ibunya, mata penuh harapan, mata penuh keyakinan jika mereka menikah akan menjadi pasangan yang bahagia, cinta bisa tumbuh belakangan Di, yang penting diniatkan ibadah"kata kata ibu menenggelamkan keberanian Adi untuk menjelaskan siapa Laely.
Adi sungguh tak dapat berbuat apa-apa saat ayahnya dan ibunya telah mempersiapkan lamaran, dan Adi hanya menunduk dan menggangguk saat hari pernikahan telah di tentukan.
siang itu Beno mendatangi Adi di kantor, Beno terlihat gusar.
"Ad..., serius kamu mau nikah sama Laely ? suara Beno sedikit tertahan karena banyak orang berlalu lalang disekitar mereka bicara.
"bisa apa aku Ben, kamu tahu sendiri ayah dan ibu sudah memutuskan, aku tidak ingin menyakiti hati mereka, cukup aku dan kamu yang mengetahui perilaku Laely, tidak perlu Ayah dan ibu tahu, jika itu sakit cukup aku saja yang merasakan sakit Ben, aku hanya ingin berbakti pada kedua orang tuaku " Adi mendesah pasrah.
"tapi kamu tidak akan bahagia Ad, bahkan mungkin kamu bisa menyesal, kali ini Beno menegaskan Adi untuk berpikir ulang apakah akan menikah atau dibatalkan.
"Ben...aku tidak bisa membuat orang tua ku malu karena perbuatanku, apapun yang terjadi akan aku jalani, demi kebahagiaan mereka " kata Adi tak berdaya.
sebenarnya Beno tak tega dengan Adi, karena Beno tahu banyak bagaimana dulu saat Laely mengejar cintanya, tapi Beno tak bisa berbuat banyak untuk sahabatnya, karena ini menyangkut baktinya anak pada orang tua...

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut, Bu. Sudah saya follow ya.
terimakasih
Mantul kisahnya Bu... penasaran dengan kelanjutannya....
terimakasih perhatiannya, sudah tamat
terimakasih perhatiannya, sudah tamat
Keren banget cerpennya. Alhamdulillah sudah bisa masuk gurusiana. Salam sukses pokoknya buat Mbak Ayu.
terimakasih suportnya
Antara hati dan bakti. Kisah yang luar biasa. Lanjut, Bu Sri.
terimakasih suportnya
Keren cerpennya. Alhamdulillah . Salam sukses pokoknya ..
terimaksih atensinya