KESAKSIAN YANG TAK TERSAMPAIKAN
_episode 01
Adi seorang mahasiswa semester akhir yang telah menyelesaikan sidang skripsinya, dia belajar di universitas terkemuka di kota tempat tinggalnya di kota lumpia. Karena masih ada waktu beberapa bulan untuk wisuda, Adi akan mengunjungi ayahnya yang bertugas sebagai Kajari di pulau ujung timur pulau Lombok, yaitu Sumbawa, ibunya sudah di sana selama tujuh tahun sejak ayahnya menjadi Kajari di sana. Adi berkemas membawa beberapa pakaian, dengan pesawat Adi menuju ke Bima kota kabupaten Sumbawa.
Butuh waktu lima jam, dari Semarang transit ke Surabaya, dilanjutkan Surabaya ke Denpasar dan Denpasar menuju ke pulau Sumbawa tepatnya di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin di kabupaten Bima. Sesampai di Bandara Adi melihat ajudan ayahnya sudah menjemput nya.
Dalam perjalanan menuju rumah dinas ayahnya, butuh tiga puluh menit sudah sampai di rumah. Adi melihat ayah dan ibu sudah menyambut kedatangan Adi. Setelah mengobrol beberapa waktu, Adi masuk kedalam kamar nya.
Suara adzan subuh mengumandang syahdu, Adi segera bergegas menuju masjid tak jauh dari rumah dinas. Setelah sholat subuh Adi bergegas ganti atribut untuk lari pagi. Adi menikmati pagi dengan gembira, bagaimana tidak Adi punya waktu yang cukup lama untuk bercengkrama di pantai Pink Bima.
Siang itu setelah makan siang, mendung hitam menggelayut di langit, angin mulai bertiup kencang, tak harus menunggu lama suara titik titik air jatuh dari langit semakin lama semakin deras, ini yang membuat pemandangan yang menakjubkan, saat hujan turun hampir semua orang yang di dalam rumah keluar untuk bermain hujan, itulah cara mereka bersyukur atas turunnya hujan. Mereka saling berlarian kesana-kemari dengan bahagia. Adi pun tak luput dengan tradisi yang ada.
Setelah bermain hujan siang ini, ibu memasak soto khas Semarang, seger setelah bermain hujan. Kami makan bersama sama dengan tetangga sekitar, ibu sering melakukan seperti itu, memasak dengan porsi banyak untuk di makan bersama tetangga sekitar.
Pukul 23.00, tetangga meninggalkan rumah, setelah mereka membersihkan rumah seperti sedia kala.
" Di..., Adi mendengar suara ayah memanggil dari ruang tamu.
" Njih yah... pripun, Adi duduk di depan ayahnya.
" Kebetulan kamu kesini, akhir bulan ini ayah pindah tugas balik ke Jawa, tepatnya di Solo"
" Lho... ayah nggak ngabari kalau mau pindah" Adi sebetulnya sangat senang saat ayah kembali ke Jawa.
" Ayah nggak kasih kabar, karena ayah tahu kamu mau ke sini"
" Siap...kita pindahan njih yah...." Adi sumringah mendengar kepindahan ayahnya.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
suwun...salam kembali