# Tantangan GuruSiana # Tantangan Hari ke-7 #
Untung Aku Sakit……
Ibu memaksa aku memakai baju dingin. Di kampungku baju dingin adalah nama lain dari jaket. Mungkin karena fungsinya bisa menghalau rasa dingin. Sebetulnya ibu belum mengizinkan sekolah. Namun aku memaksa karena takut ketinggalan pelajaran. Meski mulut masih terasa pahit dan badan agak hangat, aku paksa berangkat sekolah.
Hari Senin ini nampaknya aku belum sanggup ikut upacara. Aku merasa belum pulih setelah tiga hari sakit. Yuli teman sebangkuku segera sigap membawa aku izin untuk istirahat di UKS. Heran ni anak, ia malah ikut tidur di sebelahku.
Dengan ekspresi meringis-ringis kesakitan, ia sibuk menutupi badannya dengan selimut. Aku malah dibiarkan saja. “Eh Yul, itu lonceng sudah berbunyi, barislah lagi.” Ndah ah, aku ngawani kamu aja.” Hust ngawur kamu, ntar pak Pur patroli ketangkep kamu tahu rasa lo.”
Dengan sigap ia buka lemari obat. Perut dan keningnya dibaluri dengan minyak kayu putih banyak sekali. “Haiiiiii, kamu sakit?” Kamu diam ajalah Na.” kata Yuli cengingisan. Anak badung satu ini ampun. Semoga saja badannya tidak kepanasan karena minyak kayu putih yang over dosis.
Sengaja ia pura-pura sakit dengan menebar aroma minyak kayu putih. Apalagi tujuannya kalau bukan malas ikut upacara. Tapi bagus juga jadi ada yang menemaniku tidur di UKS.
Tak lama kemudian Yuli nampak gelisah, meringis sungguhan. Rupanya minyak kayu putih tadi sudah bereaksi. “Aduh Na….Nana, panas sekali perutku Na. Ampun deh, ni minyak sampai pula ke mata. Na….gimana dong.” Yuli terus mengaduh dan ngomel-ngomel.
Tak tahu harus bagaimana membantu Yuli. Sementara upacara sedang berlangsung. Jangan sampai kehebohan ini terdengar sampai dibarisan dewan guru. Masyaallah bukannya ruang UKS ini dekat dengan barisan dewan guru?” Aku langsung turun dari tempat tidur dan menutup pintu UKS. Khawatir kalau ulah Nana diketahui guru piket.
Aku menyaraknan Nana cuci muka. Membilas matanya yang terciprat minyak kayu putih. Kasihan juga melihatnya. Matanya merah, bajunya basah. Usahanya untuk menemaniku dengan berbohong malah berbuah kesengsaraan. Mudah-mudahan tidak ada guru piket yang patrol sampai ke ruang UKS.
Terdengar jelas bapak kepala sekolah sedang memberi amanat. Beliau tidak bosan-bosan menekankan tentang disiplin. Ya, disiplin dalam segala hal. katanya disiplin itu kunci keberhasilan. Belum juga selesai amanat, sayup terdengar tapak sepatu mendekat ke ruang UKS dan tiba-tiba…………..(besambung)
Kota Arang, 07 Februari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar