Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut guru memiliki peran yang sangat penting. Guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektulitas saja melainkan juga dari tata cara berperilaku dalam masyarakat. Oleh karena itu tugas yang diemban guru tidaklah mudah. Apakah  yang dimaksud dengan guru?

Dalam peribahasa  jawa guru dikatakan  seorang yang digugu dan ditiru. Digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan oleh guru  senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua siswa. Sedangkan ditiru artinya seorang guru harus menjadi suri teladan  bagi semua siswa nya. Secara tradisional guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian guru sebagai berikut:

1)    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 288) guru adalah orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya mengajar.

2)    Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.  Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa guru adalah pendidik profesional yang bisa dipercaya dan menjadi suri teladan  dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Untuk  melaksanakan  peran  tersebut  guru  dituntut  mampu berkarya. Dalam berkarya guru  harus merdeka. Sesuai tema lomba  menulis esai atau opini media guru yaitu “Guru Indonesia Merdeka Berkarya”. Tema ini sejalan dengan program Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Merdeka Belajar.

Guru Indonesia  adalah seseorang yang mempunyai profesi sebagai guru. Berkarya adalah  menghasilkan karya-karya  yang berguna bagi  generasi penerus bangsa. Dalam berkarya seorang guru harus  merdeka. Merdeka  berarti bebas. Jadi guru Indonesia mempunyai kebebasan  dalam menghasilkan karya-karya  yang berguna bagi  generasi penerus bangsa.

Generasi  penerus bangsaku adalah generasi  muda  siswa-siswi Kami yang akan mengisi dan melanjutkan pembangunan bangsa ini dimasa akan datang. Apa saja bentuk-bentuk merdeka berkarya yang dapat  Kami lakukan untuk generasi  penerus bangsaku:

A. Karyaku  di Sekolah

Di sekolah tugas  utama guru adalah  mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas  ini  dilaksanakan dengan melakukan kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) secara  langsung di kelas. Dalam melaksanakan PBM  Kami menggunakan pendekatan kontekstual dengan model-model pembelajaran yang bervariasi serta  memanfaatkan media pembelajaran, sumber pembelajaran dan peralatan  TIK yang tersedia di Sekolah disamping kami perhunakan juga modul dan buku teks pelajaran hasil karya Kami.  Di kelas kita dapat mengajar  dengan mentransfer  ilmu pengetahuan kepada  siswa-siswi selain itu Kita  juga mendidik  untuk  menanamkan  karakter-karakter  bangsa  yang menjadi  ciri khas  budaya  kebanggan Kita. Jadi diharapkan setelah lulus nanti siswa-siswi mempunyai  keluaran (out put) berupa pengetahuan (knowledge), ketrampilan (psikomotor) anak juga  dibekali sikap (attitude) yang akan berguna dalam kehidupan dimasa depannya.. 

Sejak kasus jumlah pasien positif terinfeksi virus corona meningkat di daerah Kami,  sekolah Kami saat ini tidak lagi melakukan aktivitas seperti biasanya.  Pemerintah daerah sejalan dengan kebijaksanaan dari pemerintah pusat  memberlakukan Belajar  dari Rumah (BDR). Langkah yang tepat dalam situasi seperti ini adalah memanfaatkan teknologi jaringan dan teknologi informasi dalam pengembangan sistem pembelajaran di sekolah dengan model pembelajaran daring. Dengan pembelajaran daring diperkirakan  masih  ada  siswa-siswa yang tidak  terlayani karena  keterbatasan  sarana prasarana Hand phone (HP) Android, keterjangkauan jaringan internet dan ketersediaan kuota internetnya. Oleh karena  itu Sekolah memutuskan mengajar  secara laring  kepada siswa-siswa  yang tidak  terlayani tersebut. Sehingga model  pembelajaran yang diberlakukan model pembelajaran daring dan model pembelajaran luring yang dikombinasikan yang Kami sebut sebagai model pembelajaran Darkom  (Daring kombinasi).

Dalam penerimaan rapor kenaikan kelas semester genap tahun pelajaran yang lalu Kepala sekolah Kami  telah mensosialisasikan Belajar  dari Rumah (BDR) kepada orang tua siswa. Maka pada tahun pelajaran baru sekolah tidak akan melaksanakan pembelajaran luring di kelas tetapi sekolah akan melaksanakan proses belajar mengajar dengan model Darkom  (Daring kombinasi), kombinasi yang dimaksud adalah kombinasi antara model pembelajaran daring dan model pembelajaran luring. Bagaimana  model pembelajaran daring dan model pembelajaran luring?  Yuk.  Kita  simak  penjelasan dibawah ini!

1.  Model Pembelajaran daring (dalam jaringan).

Model Pembelajaran daring adalah model pembelajaran dalam jaringan, jadi dilakukan tidak dengan tatap muka langsung antara guru dan siswa-siswa tetapi melalui alat komunikasi berupa HP atau labtob yang menggunakan aplikasi online. Jadi guru tinggal  di rumah masing-masing dan mengajar  secara online.

Sekolah  yang diatur oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan pengajaran membuat jadwal baru dalam pembelajaran daring. Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran (RPP) pembelajaran daring kombinasi.

Guru harus menyiapkan dan harus mampu memanfaatkan peralatan ICT (Labtob, Hanphone /HP, Modem, Hotspot dan peralatan untuk mengakses internet). Sehingga yang belum dimiliki harus segera dilengkapi untuk memperlancar pembelajaran daring. Guru harus mampu mengoperasikan aplikasi seperti: WhatsApp (WA) dengan membuat grup-grup  kelas, google classroom, Zoom cloud meetings atau aplikasi lain-lain untuk mempermudah pembelajaran. Guru harus mampu memotivasi siswa mengoperasikan aplikasi seperti: Whats Up (WA) dengan membuat grup-grup  kelas,  google classroom, Zoom cloud meetings dan aplikasi lain-lain untuk mempermudah pembelajaran.

Guru harus mampu membuat tugas-tugas pembelajaran kepada siswanya secara terstruktur  dan berkala sesuai  dengan roster  pembelajaran. Guru harus mampu  memantau  pemberian tugas-tugas pembelajaran, mengontrol siswa dan mengevaluasi pembelajaran kepada siswa-siswanya. Sering ada siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya  dan   susah untuk ditagih. Sekolah mendata kembali nomor HP siswa untuk memperlancar komunikasi dalam pembelajaran daring.

2.  Model Pembelajaran luring (luar jaringan).

Model Pembelajaran luring adalah model pembelajaran di luar jaringan, jadi dilakukan dengan tatap muka langsung antara guru dan siswa-siswa. Untuk mengawali pembelajaran luring sekolah yang ditangani petugas perpustakaan dibantu wali-wali kelas dan guru mata pelajaran menyiapkan buku-buku teks pelajaran. Guru-guru mata pelajaran menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk panduan siswa-siswa dalam belajar. Pengambilan buku-buku teks pelajaran dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) di sekolah dilakukan oleh orang tua atau wali siswa sedangkan siswa dilarang datang ke sekolah.  Orang tua atau wali siswa yang datang ke sekolah   harus tetap menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan sekolah, seperti: memakai masker, rajin mencuci tangan dan tetap saling menjaga  jarak dan pembelajaran luring dilaksanakan maksimal 5 siswa.

Untuk melaksanakan model pembelajaran luring  maka sekolah yang diatur oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan pengajaran membuat jadwal guru-guru mata pelajaran melakukan kunjungan rumah. Kunjungan rumah dilakukan ke rumah siswa-siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran daring, siswa-siswa yang tidak mempunyai peralatan Handphone (HP) Android dan tempat tinggal siswa yang tidak terjangkau jaringan internet. Dalam kunjungan tersebut guru-guru membimbing siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Di samping itu juga untuk memantau siswa dalam mengerjakan tugas-tugas dalam pembelajaran daring, mengumpulkan tugas-tugas siswa yang telah dikerjakan.

Dari model  pembelajaran Darkom  yang telah Kami laksanakan  ternyata sangat efektif untuk  membantu  proses belajar mengajar (PBM) pada masa pandemi Covid-19 di sekolah Kami sehingga dapat  kami angkat  menjadi  sebuah Best Practice. Best Practice yang Kami susun  ini akan Kami  pergunakan  untuk usul kenaikan pangkat semoga  dapat menambang kredit point Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).        

B. Karyaku  dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

Sebagai seorang  guru Kami  harus  mempunyai  kompetensi  kepribadian, kompetensi  profesional,  kompetensi  pedagogik, kompetensi  sosial. Kemampuan 4 kompetensi  tersebut  sudah diperoleh ketika  dalam masa  pendidikan. Tetapi  ketika  sudah menjadi  seorang guru masih dituntut untuk mengembangkan kompetensi tersebut  dengan mengikuti  Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). PKB dapat Kami lakukan  melalui  cara: melaksanakan pengembangan diri, melaksanakan publikasi ilmiah,  melaksanakan karya inovatif dan melanjutkan  ke  jenjang pendidikan yang lebih  tinggi mulai dari sarjana strata satu (S1), sarjana strata dua (S2) dan  bahkan Doktoral (S3).

Selama ini kegiatan pengembangan diri seperti: Diklat MGMP, seminar Kami ikuti  bila  ada Surat  undangan yang datang ke sekolah dan mendapat Surat  Tugas  dari Kepala Sekolah Kami.

Kami melaksanakan Publikasi Ilmiah  dari  hasil-hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang  pernah kami laksanakan. Alhamdulillah sudah ada hasil PTK Kami  susun  seperti: Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) type NHT (Numbered-Head-Together) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IX B SMP Negeri 4 Alla Enrekang (2019), Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 4 Alla kabupaten Enrekang  dengan menerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type TGT (Teams Games Tournament) (2019)  dan Implementasi Model Pembelajaran Kelkej untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Alla Enrekang (2020). PTK yang Kami laksanakan mempunyai  tujuan  untuk  memperbaiki mutu /kualitas  pembelajaran di sekolah untuk siswa-siswi Kami  dan dapat  menjadi rujukan atau contoh pembelajaran bagi guru-guru yang lainnya. PTK ini akan Kami  pergunakan  untuk usul kenaikan pangkat semoga  dapat menambah kredit point Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).   

Selama masa pandemi Covid-19 Kami tidak melaksanakan PTK tetapi Kami telah membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya serta sudah berhasil Kami publikasikan di Jurnal SAINSMAT dengan judul: Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) type NHT (Numbered-Head-Together) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IX B SMP Negeri 4 Alla Enrekang.

Kami juga melaksanakan publikasi buku teks pelajaran dan buku pedoman guru. Modul yang telah berhasil Kami susun antara lain: PATAS (Panduan Tugas) IPA Biologi SMP/MTs Kelas IX (2011,) Modul IPA Terpadu SMP/MTs Kelas IX A (2019) dan Modul IPA Terpadu SMP/MTs Kelas IX B (2019). Buku pedoman Guru telah kami sejak tahun pelajaran 2019/2020. Selama masa pandemi Covid-19 dari rintisan modul yang sudah Kami susun kami  kembangkan dengan mengikuti Pelatihan Satu Guru Satu Buku (Sagusabu 2 Online) yang diadakan Media Guru Indonesia (MGI) sehingga telah berhasil menerbitkan sebuah buku teks pelajaran dengan judul Ayo Belajar IPA Terpadu SMP/MTs Kelas IX (2020).

PATAS,  modul dan Buku teks pelajaran IPA Terpadu  yang telah  kami susun telah kami pergunakan untuk  membantu  proses belajar mengajar siswa-siswi di Sekolah SMP  khususnya kelas IX. Buku pedoman guru  yang sudah Kami susun sudah Kami pergunakan  dan sangat membantu sebagai  pedoman dalam proses belajar mengajar di Sekolah  dan telah menjadi contoh  untuk teman-teman guru lainnya.   

C. Karyaku  dalam  Organisasi

Tugas pokok kami adalah sebagai guru Kami juga  bergabung dalam beberapa  organisasi sebagai  bagian dari kebebasan Guru Indonesia Merdeka berkarya diantaranya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Koperasi Setia Kawan SMP Negeri 4 Alla.

Di PGRI Kami berperan sebagai sekertaris pengurus Cabang PGRI Curio. Kami sebagai pengurus harian bersama ketua dan Bendahara berperan dalam  merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program kerja di organisasi Kami yang mempunyai  lebih kurang 300 anggota.

Di Koperasi Setia Kawan SMP Negeri 4 Alla Kami berperan sebagai Ketua. Kami  bersama-sama dengan sekertaris dan bendahara mengelola manajemen  di  koperasi kami yang mengelola simpan pinjam uang kepada  anggota-anggota kami  yang berjumlah 25 orang. Semoga  dapat  bermanfaat  dan membantu anggota kami.

Dari  kegiatan organisasi yang kami ikuti ini sangat besar manfaatnya untuk  meningkatkan kompetensi kepribadian, kompetensi sosial bahkan kompetensi kewirausahaan.

D. Karyaku  di  Masyarakat

Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang dikuasainya. Guru perlu juga memiliki kemampuan untuk berbaur dengan masyarakat melalui kemampuannya, antara lain melalui kegiatan olah raga, keagamaan dan kepemudaan.

Di masyarakat  Kami juga  mempunyai  peran dalam kegiatan sosial kemasyarakatan  diantaranya: kegiatan olah raga, keagamaan /kegiatan pengajian di masjid, pesta perkawinan, acara kematian, kerja bakti dan gotong royong. Jadi di masyarakat Kami  bersama-sama  warga masyarakat  turut berperan sebagai warga masyarakat bersama-sama  komponen masyarakat mendidik  generasi  muda  penerus  bangsa.

Demikianlah  uraian Kami tentang Karyaku  untuk  Generasi Bangsaku ingatlah pesan sebait pantun ini  ya:

Ayolah  Kita  terus berkarya

Berkarya untuk generasi  bangsaku

Janganlah lupa  Kita  berdoa

Berdoa  untuk  bekal  akhiratmu  

Mohon maaf  bila  ada kesalahan atau kekurangannya Kami hanya  manusia biasa, Semoga  bermanfaat  sekian dan terimakasih.

Profil Penulis

Pria bernama lengkap Sri Murwanto, S.Pd, M.Pd ini lahir di Klaten pada 25 Maret 1975 ini alumni Pendidikan Biologi Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (Strata 1, 1998) dan pascasarjana Universitas Negeri Makassar Jurusan Administrasi Pendidikan Kekhususan Manajemen Pendidikan (Strata 2, 2017). Kini ia mengabdi sebagai guru di SMP Negeri 4 Alla Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Selain mengajar, dia aktif di beberapa  organisasi. Saat ini dia menjabat sebagai sekertaris PGRI Cabang Curio Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis bisa dihubungi di Nomor  WA 085399725899 dan di alamat Email [email protected].

#Kisah Masa Pandemi Covid-19#

Curio, 1 November  2020