Ikhlas Saja
Hari ini saya mengajar pada jam terakhir. Ada peristiwa yang cukup menggelikan. karena materinya memang sedikit berat untuk anak-anak di sekolah saya. Dimana saya menyampaikan materi tentang nomor massa nomor atom suatu unsur. Saat saya memberikan contoh penghitungan elektron proton dan neutron, ada siswa yang bertingkah aneh mungkin karena kurang paham atau cara saya menyampaikan materi kurang menarik, karena sudah jam terakhir sehingga dia bikin ula membuat topeng di wajahnya dengan kertas akhirnya tanpa sengaja saya ketawa, dan bilang "ngapain kamu bertopeng ? dia menjawab ngantuk bu guru, saya senyum-senyum saja, ya resiko ngajar jam terakhir kita harus banyak bersabar dan mengajak siswa untuk bergurau tetapi materi tetap harus tersampaikan. Pada saat saya memberikan tugas dia berulah lagi, akhirnya tanpa sepengetahuan dia saya foto dan saya share di grup sekolah. Banyak beragam tanggapan teman-teman ada yang bilang lucu, ada yang bilang keren juga ide kreatifnya untuk membuat topeng kata temen. Kemudian bapak kepala sekolah nge-share tentang nasehat dari almarhum bapak kyai haji Maemun Zubair yang isinya "Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang, nanti kamu hanya akan marah-marah ketika melihat murid mu tidak pintar. ikhlasnya jadi hilang, yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridnya dapat hidayah. Saya pikir cukup indah juga nasehat ini karena belajar mendidik itu sepanjang hayat. Senyampang Kita masih hidup kita harus banyak belajar, supaya selamat di dunia dan di akhirat kelak.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul Buk.. Anakanak memiliki keunikan masingmasing.. Kita sebagai guru hanya bisa memfasilitasi dan memotivasi mereka untuk belajar.
Iya, Bu Yulia. Mengajar jam terakhir memiliki tantangan tersendiri
Ssmoga ilmunya barokah. Amal gurunya ikhlas diterima oleh Allah SWT.Amiin
Aamiin, makasih pak Saiful
Makasih, masukan Bu Deswati, disini Khan tempat kita untuk belajar.
Makasih Bu Deswita, ini media guru tempat untuk belajar
Doa dan upaya harus berjalan bersama ya bu... semoga Istiqomah mendoakan nak kanak
Aamiin, iya Bu. Karena nanti doa2 itu akan kembali ke kita juga
Mbah Moen, Beliau menjelang Subuh sholawata Saduna fiddunya. Fauzuna bi ukhro. Bi khodijata kubro. Wa Fatimataz Zahri. Akhirnya, Beliau meninggal dan berdampinga dengan yang Beliau cintai. Siti Khodijah. Semoga kita bisa ikhlas mendidik generasi penerus bangsa. Karna sebenarnya, yang memberi hidauah ilmu adalah Allah. Hanya Allah, yang kuasa memberi hidayah,btermasuk hidayah ilmu.
Betul, kita memang hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi para generasi muda Indonesia
Bagus BiMantul
Makasih Bu Tri Ningsih Kurniawati
Maaf ya buk, sebagai guru bahasa Indonesia saya membaca apa yang ibu tulis sangat menarik dan komunikatif . Diksinya mudah dicerna. Hanya saja saya melihat ada pemborosan kata pada "banyak beragam tanggapan temanteman" kata banyak dan beragam sama2 mempunyai arti banyak, jadi gunakan salah satunya saja. Maaf ya buk, bukan bermaksud menggurui, hanya sekadar memberikan masukan.
Makasih Bu untuk saran, saya masih belajar menulis