MEMAAFKAN
Memaafkan
(Penulis: Sri Maherowati)
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang ada saja perbuatan seseorang yang membuat kita tidak berkenan bahkan menyakitkan hati. Bila disimpan dalam hati, ternyata rasa sakit itu dapat menimbulkan berbagai dampak fisik dan psikis. Sakit hati yang berkepanjangan dapat membahayakan bagi kesehatan manusia. Sakit hati juga menjadikan hati manusia dipenuhi kemarahan, dendam dan benci kepada orang lain yang nantinya dapat merugikan diri sendiri. Hal ini menjadi sumber stres dan depresi manusia. Hati yang dipenuhi energi negatif, akan mengarahkan individu untuk berkata-kata yang destruktif, pengungkapan kemarahan di depan publik, maupun hujatan.
Memaafkan adalah solusi paling tepat untuk menghentikan perasaan dendam, jengkel, atau marah tersebut. Perbuatan memaafkan sendiri adalah kesediaan seseorang untuk meninggalkan kemarahan, penilaian negatif, dan perilaku acuh-tidak-acuh terhadap orang lain yang telah menyakitinya secara tidak adil.
Memaafkan memang tidak mudah, butuh proses dan perjuangan untuk melakukannya. Para ahli psikologi mempercayai bahwa memaafkan memiliki efek yang sangat positif bagi kesehatan. Memaafkan merupakan salah satu karakter positif yang membantu individu mencapai tingkatan optimal dalam hal kesehatan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Pada beberapa tahun belakangan, sikap memaafkan semakin populer sebagai psikoterapi atau sebagai suatu cara untuk menerima dan membebaskan emosi negatif seperti marah, depresi, rasa bersalah akibat ketidakadilan, memfasilitasi penyembuhan, perbaikan diri, dan perbaikan hubungan interpersonal dengan berbagai situasi permasalahan. Termasuk memohonkan ampun bagi mereka yang bersalah kepada kita adalah mendoakan kebaikan bagi mereka, mengusahakan kebaikan bagi mereka, dan sebagainya.
Memaafkan orang yang bersalah kepada kita membuat mereka terlepas dari rasa bersalah. Selain itu, membuat kita semakin bersyukur karena kita masih diberi kelapangan hati untuk memaafkan orang lain. Oleh karena itu, marilah kita memaafkan orang yang selama ini menyakiti kita. Dan harus kita awali dengan memaafkan diri kita sendiri terlebih dahulu. Mari lepaskan diri kita dari semua rasa bersalah akan masa lalu kita. Marilah kita coba untuk memaafkan dengan ikhlas dan berjuang menerima bagaimanapun keadaan kita.
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Tidaklah seseorang memaafkan kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.’ (HR Muslim no 2588).”
Redaksi lengkap hadis tersebut sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah berkaitan dengan tiga perkara berikut ini. “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta; tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah subhanahu wa ta'ala akan menambah kemuliaannya; dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya’.” (HR Muslim no 2588)
Ketika seseorang berinfak memang secara lahir harta akan berkurang, akan tetapi Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya bahwa berinfak itu tidak akan mengurangi harta.
Berikutnya, ketika seseorang memaafkan dan mengalah maka secara lahir menunjukkan bahwa orang tersebut adalah lemah dan tidak memiliki kekuatan, akan tetapi Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya bahwa barang siapa yang memaafkan atau mengalah maka Allah akan tambah kemuliaannya.
Ketiga, tatkala seseorang bersifat tawadu maka secara lahir dia adalah orang yang rendah atau bahkan hina di mata orang, akan tetapi Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam mengatakan yang artinya bahwa sesungguhnya orang tawadu itu akan diangkat derajatnya di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.
Tentunya semua itu membutuhkan keyakinan. Mengenai bagaimana cara Allah subhanahu wa ta'ala melakukannya, itu adalah urusan Allah. Intinya adalah bagaimana seseorang melakukan semua itu ikhlas hanya karena Allah. Semoga kita termasuk orang yang bisa memaafkan orang lain yang telah menyakiti kita.
Jember, 29 Maret 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa..bu..keren banget
Alhamdulillah, terima kasih atas motivasinya, Pak Ali. Barokallahu fiika. Salam literasi.
Keren ulasannya Ibu Sri, barokallah terus berbagi dan berkarya
Barokallahu fiika, Pak Guru aamiin ya Robbal'alamiin. In syaa Allah, Pak. Salam literasi.
Inspiratif banget tulisannya bu. Salam sukses sehat selalu
Alhamdulillah, terima kasih atas doa dan motivasinya, Pak Andro. Barokallahu fiik.
Mantap ulasannya Bu. Salam literasi
Barokallahu fiiki, Bunda Choiriah. Salam literasi.
Memaafkan jauh lebih berat dari pada minyak maaf. Semangat dan sukses Bunda
Benar, Pak. Terima kasih atas motivasinya, Pak Sis. Barokallahu fiik.
Barokallah fiykum, Bu Sri
Wa'alaikumussalam warahmatullaahi wabarokaatuh, Pak So'im. Salam literasi.